SERULING DAN PADANG RUMPUT
Di bawah naungan langit biru
Terhampar luas tak terbatas
sejuk aroma embun pagi
tersenyum dan bercanda
bersama lembut belaian angin
kulihat seorang tampan dan gagah
menatap tajam ke arah matahari
Dari matanya terpancar makna
dari wajahnya terpancar cahaya
Ia melantunkan sebuah syair
diiringi merdu suara seruling
Memecah belenggu fatamorgana
Aku seperti hanyut terbawa
lebur bersama aliran darahku
Dia menggandeng tanganku
Mengajakku menyusuri aliran sungai
Kemudian duduk di tepian
Menunggu terbitnya sang surya
akan aku tunggu dan selalu kutunggu
0 komentar:
Posting Komentar