Teman Kost
Zaki! Buka pintunya! Buka!” teriak Jojo sambil menggedor-gedor pintu kamar Zaki.
“Ehm.. Ada apa mas..” kata Zaki tergopoh-gopoh sedikit membuka pintu kamarnya.
Kondisi Zaki nampak berantakan saat dia membuka pintu kamarnya, mukanya memerah dengan nafas terengah-engah terlihat dari dada bidangnya yang bergerak naik turun. Badannya yang basah berkeringat hanya mengenakan celana bokser penutup kontolnya yang jelas sekali besar menonjol menunjukkan keperkasaannya. Kondisi seperti apa lagi yang bisa ditunjukkan Zaki, pria playboy duplikat Evan Sanders itu tengah menyetubuhi gadis SMA yang baru beberapa minggu lalu jadi pacarnya saat tiba-tiba Jojo menggedor pintunya.
“Apa yang kamu lakuin di rumah kosku Zak?” tanya Jojo sambil menyeruak masuk di ikuti dengan teman-teman kosnya yang lain.
Gadis bernama Nikita yang kerap kali dibawa ke kamarnya itu nampak berdiri di samping ranjang tergopoh-gopoh mengancingkan pakaiannya, kondisinyapun tak jauh beda dengan Zaki, berkeringat hingga membuat rambut lurus sebahunya hampir basah, putingnya nampak jelas tercetak di seragam putihnya. Rupanya karena terburu-buru, membuat Zaki dan Nikita hanya sempat mengenakan pakaian seadanya, celana dan kaos Zaki masih berserakan di lantai, bahkan Nikita tak sempat mengenakan bra dan celana dalamnya. Gadis itu nampak ketakutan, mukanya pucat, badannya yang di balut kemeja putih dan rok abu-abu itu bergetar.
“Kalian berbuat mesum yah? Iya Zak?” tegas Jojo sambil mengambil celana dalam berenda milik Nikita yang berserak tepat di hadapannya.
Zaki bingung tak tau harus menjawab apa karena kondisi kamarnya memang demikian, dan yang lebih membuatnya bingung kenapa hal ini baru dipermasalahkan padahal hampir tiap hari dia mengajak cewek-ceweknya ke kamar dan hampir setiap kali juga mereka dientoti di dalam kamarnya. Tampang kesal dan bingungnya bergantian memandangi muka Jojo dan teman-teman kosnya yang memasang tampang marah, hanya Nikita yang menunduk ketakutan di samping tempat tidur.
“Kamu pikir kosku ini hotel apa? Kosku ini tempat baik-baik tau, kos mahasiswa untuk belajar, bukan kos mesum!” berang Jojo memandang tajam Zaki dan Nikita bergantian.
“Kamu makin lama makin gak tau aturan!” lanjut Jojo lagi.
“Bukan gitu mas… Saya…” kata Zaki pelan mencoba menjelaskan sesuatu.
“Kenapa? Kamu mau mengelak. Saya punya bukti Zak, HP ini sudah merekam semuanya!” ucap Jojo sambil menunjukkan rekaman di HP yang digenggamnya.
“Tapi mas…” ujar Jojo setelah melihat rekaman kegagahannya menggumuli Nikita, tubuh telanjangnya bergerak naik turun di atas tubuh telanjang Nikita. Kalau saja bukan rekaman dirinya, pasti dia bakal konak seperti saat menonton bokep yang jadi hobby nya, tapi kali ini benaknya menciut seketika karena yang ditonton itu rekaman dirinya.
“Bukan saya saja yang kamu rugikan Zak, tapi teman-teman kamu yang lain juga merasa terganggu, kamu pernah mikir itu gak?” sengaja hanya Jojo yang tegas bicara karena dia sebagai pemilik kos jadi sudah lumrah dia mendisiplinkan anak kosnya.
“Jangan pikir karena membayar sewa lantas kamu bebas ngelakuin apa aja. Saya akan meng-upload ini langsung ke youtube biar tersebar sekalian.”
“Mas.. Jangan..” sontak Zaki dan Nikita langsung terkaget, mukanya makin pucat ketakutan.
Jojo tak menghiraukan ucapan Zaki dan Nikita yang memelas, bahkan bapak kos muda berbadan kekar itu menyerahkan cd Nikita ke genggamannya dan keluar kamar dan diikuti teman-temannya yang lain meninggalkan mereka berdua.
Sesuai skenario yang mereka susun, Jojo, Bimo, Angga, Ali, Andre dan Fian langsung ngumpul di kamar Jojo, mereka tahu pasti Zaki tak akan mau video mesumnya tersebar dan Nikita sedang menangis ketakutan dan merengek agar Zaki membujuk mereka untuk membatalkan ancamannya.
Semua berjalan sesuai rencana karena tak lama kemudian Zaki dengan tetap hanya mengenakan boksernya menyusul untuk melakukan negosiasi dengan mereka.
“Saya gak suka dengan sikap kamu yang jelas meremehkan saya, tapi keputusannya juga tergantung teman-teman kamu. Bim, gimana?” jelas Jojo menjawab pertanyaan Zaki akan kemungkinan pembatalan penyebaran video mesumnya dengan Nikita.
“Please Bim, Li, Ndre, Yan. Tolong aku.” pinta Zaki memelas memandangi satu per satu teman-temannya.
“Nggak ada yang gratis Zak,” ucap Bimo sengaja memancing kesombongan Zaki.
“Aku akan membayarnya, berapa yang kalian mau?” tawar Zaki.
“Itulah kebodohan kamu Zak, kamu menganggap semua bisa di beli dengan uang.” ucap Ali.
“Kamu dosa banget mas, kamu anggap wanita sangat rendah, bahkan sangat murah. Kamu pameri mereka dengan uang dan mereka bisa dengan gampang mas pelorot celana dalamnya terus mas entot,” lanjut Fian.
“Nggak Yan, bukan itu.” bela Zaki.
“Terus ini apa?” bentak Fian menyambar celana dalam Nikita yang tanpa sadar masih digenggam Zaki dari tadi.
“Udahlah Zak, kau gak usah mengelak. Kita sudah lama kenal dan kita semua sudah tahu kau siapa. Kalau kau bisa membujuk cewek-cewekmu dengan uang, hal itu gak berlaku bagi kami. Keadilan gak bisa dibeli dengan uang Zak, jangan kau kotori negara ini dengan suapanmu. Bukti kita udah cukup kuat Zak, ditambah rekaman di hp Fian pas kau ngentot ma Lita kemarin, gak ada sela buat kamu.” tegas Andre mulai muncul semangat jaksanya.
“Nggak Ndre, bukan itu maksud aku. Anggap aja aku beli rekaman kalian,” ucap Zaki membela diri sekaligus berusaha membujuk, dia tak menyangka mereka merekam persetubuhannya dengan Lita ceweknya yang lain.
“Kau pikir kita ini orang-orang korup? Udahlah sebar aja, aku tersinggung ma ucapan penjahat kelamin satu ini. Dipikir cuman dia apa yang punya duit.” ucap Angga memancing di air keruh dan rupanya dia berhasil.
“Jangan ikut campur deh Ngga, kamu bukan anak kos sini!” sengit Zaki seraya melayangkan tinjunya ke muka Angga, reflek Angga yang jago wushu langsung menangkis dan mendaratkan kepalannya ke perut Zaki.
“Hei! Zak! Jangan macam-macam kamu! Rekamannya sudah upload 100%! Aku tinggal tekan OK dan semua akan nyebar!” bentak Jojo si bapak kos menengahi Zaki dan Angga yang mulai mengadu keahlian bela diri mereka.
“Ok! Ok! Sorry! Sorry mas… Apa yang kalian mau? Aku bakal lakuin apapun asal kalian keep rekamannya..” ucap Zaki berusaha tenang dan menyerah.
Zaki semakin geram dengan kemunafikan teman-temannya, dia tau benar mereka juga doyan ngentoti memek di dalam kamar kos sama seperti dirinya. Dan sialnya dia tak bisa melawan kali ini atau dialah yang akan rugi sendiri.
“Hukuman! Kamu harus tetap dihukum Zak” ucap Ali sambil kembali bersandar di dinding.
Sejenak kamar kembali sunyi, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, setidaknya pura-pura memikirkan penyelesaian dan memikirkan nikmatnya ngentoti pantat Zaki yang masih perawan. Zaki masih berdiri putus asa di tengah kamar sedangkan yang lain menyebar mengelilinginya, Ali, Bimo dan Jojo bersandar di tembok, Angga duduk di kursi, Fian dan Andre duduk di ranjang Jojo mencuri pandang ke bongkahan pantat Zaki yang terlihat indah dalam boksernya.
“Kita hajar aja rame-rame,” ide Ali.
“Jangan Li, tenang, kita gak boleh main hakim sendiri.” Andre pura-pura melarang.
“Dia kan sudah seenaknya ngentotin cewek tuh, sebagai pelajaran, kita gilir aja dia,” ucap Fian mulai menggiring bola ke gawang yang mereka incar.
“Maksudmu? Jangan ngawur kamu Yan.” sungut Zaki dengar ide gila Fian.
“Kamu gak punya hak bicara Zak! Gimana mas?” bela Bimo berlagak menyerahkan keputusan tertinggi di tangan pemilik kosnya.
“Boleh juga, yang lain gimana?” jawab Jojo manggut-manggut.
Zaki tak percaya Jojo lebih mendengar Fian yang paling kecil di kos, dan yang lebih membuatnya tak habis pikir ternyata teman-temannya yang lain menyetujui ide gila Fian.
“Ok kalau gitu! Kita udah mutusin Zak. Kamu mau kita gilir atau video ngentot kamu ma Nikita bakal nyebar?” ucap Jojo dingin sambil mempermainkan panah mouse pc nya.
“Apa! Hehe.. Mas becanda kan? Kalian gak bener-bener mau ngentotin aku kan? Guys, kita sama-sama cowok, gak mungkin!” tanya Zaki dengan tawa garing benar-benar tak percaya dengan apa yang didengarnya.
“Kenapa nggak? Aku liat bokep kayaknya enak ngentotin pantat cewek, kamu juga punya pantatkan?” ucap Ali sambil meremas-remas kontolnya yang terbungkus sarung favoritnya, rupanya kuda arab ini langsung mengganti celana jeansnya dengan sarung begitu tau malam ini ada rencana binal buat Zaki, dan kalau ada yang memperhatikan pasti tahu kalau dari tadi kontolnya sudah membengkak.
“Tenang Zak, ada jalan lain, kita serahin kau ke RT dan polisi.” ucap Andre mengeluarkan ide yang sama tak bagusnya buat Zaki.
Mempermalukan diri dengan menyerahkan pantatnya dibobol kontol lelaki lain tak pernah terbesit dalam benaknya, membiarkan rekamannya tersebar sama saja dengan menghancurkan martabatnya sendiri juga keluarga besarnya dan Lita sekeluarga, di arak orang sekampung juga sama terlebih diperkosa kumpulan penjahat-penjahat di dalam penjara.
“Gimana Zak? Aku tekan ‘OK’, kamu serahin pantatmu, atau kamu lebih milih di arak orang sekampung dan diserahin ke polisi. Sudah pernah dengar belum kalau orang di LP bakal pesta nerima penjahat kelamin kayak kamu?” tanya Jojo yang semakin membuat Zaki pucat.
Zaki berpikir keras untuk menemukan cara agar bisa menghindar dari sodokan kontol teman-temannya tapi otaknya sudah buntu. Dia selalu bisa menemukan jalan untuk mendapatkan tubuh gadis-gadis yang diincarnya, jalan menghindar dari kecurigaan pacar-pacar yang mencium perselingkuhannya juga lancar muncul di otaknya, tapi sekarang otaknya mandul tak bisa menelorkan ide-ide cemerlang. Dia begitu kalut, wajah cantik Nikita yang pucat berurai air mata saat mendesaknya membujuk Jojo terbayang jelas dimatanya, wajah-wajah serigala-serigala berbulu domba yang mengelilinginya membuat kemarahannya mendidih. Bangsat-bangsat itu telah berhasil memperangkapnya. Disambarnya sebotol minuman keras yang tergeletak di atas meja dan langsung ditenggak semua isinya, dia berharap langsung mabuk tapi itu tak mungkin bagi sorang Zaki yang terbiasa dengan berbotol-botol minuman beralkohol setiap kali dia clubing, sedangkan dalam botol itu tinggal terisi setengahnya. Ditelanjangi tubuhnya sendiri yang mendadak panas dingin, dia tak percaya dengan menanggalkan boksernya berarti menyerahkan tubuhnya ke kerumunan serigala-serigala jantan yang selama ini dianggapnya teman.
“Ok! Siapa yang pertama!” tantang Zaki menatap nanar mata lelaki-lelaki bejat yang ada di sekelilingnya.
“Tidur di situ dan kangkangkan kakimu!” bentak pemilik kosnya dengan suara bergetar tegas sambil menunjuk ke ranjang.
Zakipun menurut merebahkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua kakinya saat Jojo menanggalkan kaos dan celana pendeknya. Jantungnya berdetak keras membayangkan kontol mas Jojo yang besar akan mengobrak-abrik anusnya yang sempit. Jojo sudah mendekati pantatnya dan hanya melihati bongkahan pantatnya yang bulat sambil mengocok kontolnya tapi tak juga menyentuh tubuh Zaki, dipandangnya cowok berbadan kekar penuh otot yang membuat hatinya semakin menciut.
“Ayo mas tunggu apa lagi?!”tanyanya sudah tidak sabar, bukan tak sabar menginginkan kontol besar mas Jo menembus pantatnya tapi tak sabar ingin segera menyelesaikan urusannya dengan serigala-serigala berbulu domba ini dan segera kembali merasakan kemolekan tubuh sintal Nikita dalam pelukannya.
“Sabar dong Zak, nafsu banget kamu..”goda Jojo sambil membelai paha kokohnya terkangkang lebar yang langsung disusul tawa ngakak pria-pria lain yang juga harus dipuaskannya malam ini.
“Mas! Mas! Licinin dulu dung, pantatku kan bukan memek yang bisa keluarin pelumas!” Zaki panik ketika Jojo baru saja hendak mencobloskan kontolnya.
“Plin plan kamu. Tadi maunya cepet sekarang lain. Sini jilat kontolku biar licin.” ejek Jojo sambil naik ke ranjang dan menyodorkan kontolnya yang sudah siap menghunus.
“Pake lotion aja mas, masak aku disuruh ngemut kontol sih.”protes Zaki, dendamnya semakin membara mendengar permintaan Jojo yang semakin ngelunjak.
“Banyak omong! Buka mulutmu!” bentak Jojo sambil mencengkeram dagu Zaki memaksa mulut Zaki terbuka dan langsung di sarangkan kontolnya ke dalam mulut di depannya.
“Aduh! Jangan kena gigimu goblok!” protes Jojo ketika gigi Zaki menyakiti kontolnya.
Zaki mengatupkan bibirnya dan terpaksa menerima saja kontol Jojo bergoyang keluar masuk mulutnya. Zaki tak mengerti kenapa mas Jojo yang dikenalnya ramah dan murah senyum tiba-tiba kasar dan membentak-bentaknya, yang yang membuatnya tak mengerti lagi kenapa lama-lama lidahnya seolah hidup menjilati kontol cowok lain yang terbenam di dalam mulutnya, tetesan cairan asin precum Jojo yang terasa mencanduinya, membuat lidahnya semakin lincah menyapui kontol Jojo yang terbenam hingga jembutnya kasar menggesek bibir Zaki.
“Oooohhhh… Pengalaman kamu yah? Pinter banget ngemut kontol… Siniin pantatmu!” ucap Jojo sambil menarik kedua paha Zaki hingga pantat Zaki terdongak ke atas tepat di bawah wajahnya.
“Hhhmmmm…”
Erangan tertahan keluar dari mulut Zaki yang tersumbat kontol Jojo, badan Zaki terlonjak merasakan segumpal daging lembut dan hangat menyapu celah pantatnya.
“Fffuuhhh…. Bakal enak nehhh…”ucap Jojo melihat lubang mungil yang ada di hadapannya, ditiupi dan diludahi kerutan indah itu kemudian dilelet-leletkan lidahnya menjilati daerah di antara bulatan pantat Zaki.
Sebagai seorang playboy sudah biasa dia mendapatkan jilatan lidah di dada dan perutnya, jilatan di buah pelirnya juga sudah lazim dirasakannya, tapi dia baru kali ini merasakan jilatan di selangkangan dan di belahan pantatnya. Zaki tak percaya Jojo memuluti lubang pintu keluar kotorannya tanpa jijik dan dia tak percaya area yang baru disentuhnya hanya ketika membersihkan sisa kotorannya bisa memberikan kenikmatan yang dahsyat, desahannya kembali keluar merasakan ujung lidah Jojo yang juga mencucuki kerutan lubang pantatnya.
“Enak Zak.. Tenang ini bukan apa-apa…” goda Jojo melihat Zaki tak hentinya mendesah.
Badan Zaki mulai berkeringat, ontolnya perlahan membengkak setiap kali lidah Jojo mendarat di pintu anusnya, terlebih kini telunjuk Jojo dirasakan menusuk dan menjelajahi rongga anusnya, memijit dan menggelitik sesuatu di dalam pantatnya yang terasa begitu nikmat dan menggelinjang. Cairan bening dan kental langsung mengucur dari bibir kontolnya, lidahnya semakin hidup melumat kontol dalam mulutnya, jari kedua dan ketiga dirasakan menggesek anusnya menyusul telunjuk Jojo menggelitik seluruh permukaan rongga pantatnya.
Kelima pria-pria di kamar itu semakin panas menahan nafsu melihat life show yang dipertunjukkan Jojo dan Zaki, mereka telah sibuk meremas-remas kontol yang membengkak dalam celana mereka, bahkan noda basah begitu nampak tepat di bagian depan kain celana batik Bimo yang dikenakan Angga dan Ali juga sudah membebaskan kontol arab dari sarung yang seolah menjadi penghalang saja. Jakun mereka naik turun menelan ludah dan lidah mereka menjilati bibir mereka sendiri.
“Cukup. Sekarang siapin pantatmu nerima kontolku Zak.”ujar Jojo menarik kontolnya dan berpindah ke depan kangkangan Zaki.
“Mas.. Pelan yah..”ucap Zaki memelas saat Jojo mengganjal bawah pantatnya dengan bantal.
“Iya..” jawab Jojo singkat sambil serius menempelkan ujung kontolnya tepat di kerutan anus Zaki yang sempit.
“Aaaahhhrrrgggg… Stop… ” Zaki menjerit, anusnya yang sempit terasa robek dipaksa menerima kontol Jojo yang besar.
“Yaah.. Teriak aja Zak… Biar Nikita tau kalo cowoknya dientotin kontol.”ucap Ali.
Zaki langsung menciut menyadari Nikita ada di kamar yang tak jauh dari tempatnya sekarang.
“Belum apa-apa Zak. Ssshhh… neh juga baru kepalanya dong…” ucap Jojo sambil meremas pahanya dan menahan tubuh Zaki agar tak menghindar.
“Pelan.. Setann… Aarrgghhhh….. Sakkkiit..” Zaki meringis dan memelas, kontolnya yang tadi tegang langsung melemas.
“Makanyaaahhh… Jangan dilawan… Bodohh…” umpat Jojo sambil meludahi kontolnya sendiri agar lebih licin dan kembali melanjutkan dorongannya.
“Ukuman yang pantas tuh buat playboy cap tokek hehe..” ledek Fian dengan nada emosi yang kentara sekali.
“Eeerrqqqhhhhh…..” Zaki terus mengerang kesakitan, setiap mili kontol Jojo yang menembus masuk membuat anusnya terasa terbakar.
Zaki yang tadi sempat terlena kembali marah melihat seringai Jojo, otot-otot yang terbentuk sempurna di badan Jojo menyadarkannya bahwa lelaki yang memakai topeng kebaikan itu tengah memperkosanya. Zaki tak rela digagahi musuh-musuh dalam selimutnya tapi dia tak bisa menghindar karena tangan Jojo memegang kuat pahanya yang terbuka lebar, dengan sekuat tenaga Zaki mengetatkan otot anusnya tapi sia-sia saja, kontol Jojo malah semakin kuat terus menerobos masuk, anusnya terasa terbakar dan robek tapi sesakit apapun dia tak berani berteriak, tangannya meremas sprei yang menjadi alas tidurnya, giginya menggigit bibirnya sendiri, matanya terpejam rapat.
“Shit! Sempit banget…” desis Jojo.
Jojo melihat rasa sakit yang tergambar di wajah Zaki, sebenarnya dia merasa kasihan, tapi kalau gak sekarang kapan lagi dia bisa merasakan keperawanan pemuda jantan setampan Zaki yang selalu mengingatkannya pada Evan Sanders. Dia jadi teringat rasa sakit yang dulu dirasakannya saat guru renangnya membobol pantat SMP nya dan dia yakin Zaki juga akan ketagihan begitu merasakan kenikmatan yang sama seperti yang dirasakannya. Kontolnya terus dihunuskannya meskipun tahu Zaki berusaha menentangnya, wajah Zaki yang meringis menahan jeritannya dengan tubuh menegangkan semua otot-ototnya membuat Jojo semakin bernafsu dan kuat mendorong pinggulnya. ‘Kita lihat siapa yang akan menang.’ tekad Jojo dalam hati.
“Ooooohhhhh… Anjing!! Kau tak bisa… Menahan kontolku Zak…” ejek Jojo penuh kemenangan, digesak-gesekkan jembutnya ke selangkangan Zaki sebagai bukti kontolnya telah terpasak dalam pantatnya.
“Setannn!!” umpat Zaki, suaranya pelan bergetar dan matanya nanar penuh amarah.
“Banyak omong, kayaknya mulut penjahat kelamin neh kudu disumpal. Isep!!.” ujar Fian sambil mengangkangi wajah Zaki dan langsung menyorongkan kontolnya, pinggulnya ditekan ke wajah Zaki saat Fian menanggalkan kaosnya.
Ada nada emosi bercampur nafsu dari bibir remaja tanggung yang biasa memanggil Zaki dengan awalan ‘mas’, nada ejekan bercampur nafsu juga keluar dari tawa pria-pria yang lain saat Jojo dan Fian mulai menggoyangkan pinggulnya menyodok mulut dan pantat cowok yang sekilas mirip dengan Aji Masaid muda itu. Akting mereka yang nyaris sempurna membuat Zaki benar-benar tak berdaya dalam amarahnya.
“Anjing kamu Yan.. Hhmmpphhh….” maki Zaki sebelum Fian langsung menbukamnya dengan kontol
Suara-suara serigala-serigala lain yang menyemangati Fian dan Jojo untuk menggagahinya semakin membuat harga dirinya yang tinggi bahkan cenderung sok itu benar-benar luluh lantak, dengan terpaksa dia menerima sodokan kontol Jojo di anusnya dan juga kontol-kontol yang lain di mulutnya.
“Oooooohhhh… Isep kontolku… Yeahhgg…” perintah Fian dalam racauannya, tangannya menjambak rambut Zaki dan menggerakkannya maku mundur mengocok kontolnya.
“Eeeeehhhhh… Hhhmmmm….” erangan yang berbeda mulai keluar dari mulut Zaki yang tersumpal kontol Fian.
Lidahnya kembali hidup menyapu dan melumat ketika cairan asin dan segar keluar dari bibir kontol Fian, pantatnya yang tadi terasa panas perlahan berganti nikmat ketika kontol Jojo bergerak semakin cepat menggesek dinding anusnya, kontolnya kembali mengeras merasakan prostatnya dihantam kontol Jojo yang perkasa.
Ali dan Andre telah bergabung mengelilinginya, kontol-kontol mereka yang gagah membelai-belai wajahnya bahkan tetesan precum membasahi mukanya dan bergantian menyorong ke dalam mulutnya. Tubuhnya basah berkeringat diraba dan diremas-remas tangan-tangan pria yang mengentoti mulutnya, mukanya basah oleh liurnya sendiri yang bercampur dengan precum-precum kontol yang dibenamkan ke mulutnya dan di sapukan ke wajahnya.
“Ini.. Terima kontolku… Aaaaahhhhh…. Yeeaaahhhg isep Zak….” ujar Ali sambil membenamkan kontol arabnya, Andre pun menyorongkan kontolnya berusaha ikutan masuk.
Zaki membuka lebar-lebar bibirnya menerima kontol Ali dan Andre yang terbenam dalam mulutnya. Tak tampak lagi amarah di wajah Zaki, dia begitu bernafsu menyelomoti 3 kontol yang bergantian merojok mulutnya, kontol Fian yang tak terlalu besar tapi panjang seperti tubuh pemiliknya, kontol Andre yang begitu unik berukuran sedang sedikit melengkung ke kanan, dan kontol arab Ali yang tak diragukan lagi ukurannya. Dihirupnya dalam-dalama roma yang keluar dari selangkangan-selangkangan cowok-cowok yang mengelilingi kepalanya, berbeda dengan tubuh cewek-ceweknya yang wangi lotion dan parfume, kangkangan paha teman-teman kosnya menyebarkan aroma keringat yang jantan sekali, seolah menjadi aroma pembangkit nafsu untu Zaki yang semakin bernafsu untuk menjilat dan mengulum kontol-kontol yang gemuk dan panjang. Erangan tersiksa juga berganti dengan desahan dan erangan kenikmatan anusnya dihajar kasar oleh kontol Jojo yang pejal menggodanya, kedua tangannya mengocok 2 kontol sementara mulutnya menghisap kontol yang lain. Akal sehatnya telah tersingkir oleh nafsu yang membakarnya.
“Kamu sukaaaahhh… Pantatmu di hajar kontolkuuuuhhhh… Kayak gini… Haaaaahhhhh…” ucap Jojo beringas menghentakkan kontolnya lebih cepat.
Tubuh Zaki semakin kelojotan menerima entotan Jojo yang semakin liar, paha-paha kokoh Jojo keras menampar bulatan pantatnya, tusukan-tusukan kontol Jojo yang semakin cepat dan dalam menembus prostatnya memberikan sensasi kenikmatan baru yang langsung menerbangkannya ke awang-awang. Kontolnya yang terbebas menggantung terus mengucurkan precum mendadak semakin mengeras dan membengkak.
“HHHHHHMMMMMM…. HHHHHHMMMMMM…. AAAAAAAAHHHHHHHH….”
Badan Zaki yang telentang mendadak menggelepar seiring semburan-semburan sperma dari kontolnya yang mendarat di dada dan perutnya, kakinya menegang, otot-otot anusnya berkontraksi meremas-remas kontol Jojo yang segera menembakkan spermanya ke dinding anus Zaki. Beruntung mulutnya tersumbat kontol, karena Zaki yang tergolong heboh saat ngesek selalu melenguh keras saat orgasme.
“ARRRRRRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!……”
Jojo mengerang tertahan, tubuh berototnya menegang membenamkan kontolnya dalam-dalam, dan spermanyapun merembes keluar begitu kontolnya di cabut setelah orgasmenya usai.
Rupanya anus Zaki terluka karena anusnya melawan saat di bobol kontol pejal Jojo, ada noda darah di kontol Jojo dan rembesan sperma dari pantat Zaki.
Saat Zaki tengah menikmati ejakulasinya, Nikita tengah mondar-mandir di dalam kamar Zaki tak tenang menunggu kedatangan Zaki dan mendengar hasil dari perundingan mereka, terlebih setelah mendengar kegaduhan saat tadi Zaki berantem dengan Angga membuatnya semakin takut berita yang dibawa Zaki tak akan seperti yang dia harapkan. Ingin rasanya dia menyusul Zaki ke kamar Jojo, tapi dia juga takut kehadirannya hanya akan semakin memperkeruh keadaan, terlebih tadi Zaki telah melarangnya keluar kamar apapun yang terjadi.
“Nungging dong Zak..”ucap Ali sambil mengocok kontolnya sendiri yang sedari tadi menegang.
Zakipun mengubah posisinya dari telentang jadi nungging di atas ranjang.
“Wah.. Darah keperawanan neh, sakit banget yah tadi Zak?” ujar cowok Arab sambil mengelap pantat Zaki dengan bokser yang tadi dikenakan Zaki.
“Iya Li… Makanya pelan Li.” jawab Zaki.
“Tenang aja.. Kontolku bakal bikin kamu keenakan.. Makanya rilex aja, jangan dilawan.”bujuk Ali yang sudah memposisikan kontolnya di belakang pantat Zaki.
Sementara tangan kirinya meremas pantat Zaki, tangan kanan Ali menggenggam kontolnya dan menelusupkannya ke pantat Zaki. Semburan sperma Jojo di anus Zaki membuat Ali tak perlu melumasi kontolnya dengan ludah. Begitu kepala kontol Ali mulai memasuki lubang pelepasannya, Ali terus mendorongnya masuk perlahan.
“Aaaahhhhh…. Pelan Li…” jerit Zaki pelan, kontol Arab ini kembali terasa menyakiti bibir anusnya.
“Eeeehhhh… Kamu benar-benar perawan Zak… Sssshhh… Sempit banget….” desah Ali merasakan anus Zaki sangat mencengkeram kontolnya.
Meskipun anusnya sudah di buka oleh kontol pejal Jojo, Ali merasa pantat Zaki sedikit susah ditembusnya. Kontol Jojo yang pejal terasa begitu beda dengan kontol Ali, Zaki merasa kontol Ali yang panjang dan besar seperti yang banyak dikatakan orang-orang terasa begitu keras dan kaku menembus anusnya sedikit demi sedikit kembali menggesek luka yang ditinggalkan kontol Jojo, dengan susah payah dia menahan sakit hingga akhirnya kontol Ali terbenam seluruhnya.
Alipun mulai menggoyang perlahan, ritmenya begitu pelan dan teratur keluar masuk pantat Zaki yang menungging, Zaki merasakan gerakan Ali begitu lembut menggesek dinding-dinding anusnya. Berbeda dengan saat Ali mengentoti anus Jojo dengan kasar dan cepat, sambil meremas-remas pantat Zaki, pinggul Ali menggoyang pantat di depannya dengan perlahan, Ali tak ingin menyakiti Zaki yang baru kali itu dirojok kontol.
“Hhhmmmm… Eeeeehhhh….” Zaki kembali mendesah keenakan.
Rongga pantatnya yang dibelai-belai kontol Ali terasa semakin gatal, dia mulai ikut menggoyangkan pantatnya memutar kontol Ali yang terbenam dalam anusnya. Ali mengartikan goyangan Zaki sebagai tanda kesiapan Zaki menerima sodokan yang lebih kuat, ditingkatkan tempo sodokannya semakin cepat dan cepat.
“Oooohhh…. Enak banget pantat perawan… Ooohhhhh….” Ali kenikmatan terus menggoyang pinggulnya dengan tempo sedang.
“Aaaahhhh…. Lii…. Aaaahhhh…..” Zaki mendesah gelisah, dia begitu tertekan harus menahan desahannya.
Sodokan Ali yang bertahan dalam tempo sedang membuatnya menggila, ingin rasanya meminta Ali mengentoti pantatnya lebih cepat tapi Zaki masih malu, takut di bilang homo karena begitu menikmati sodokan kontol. Mulutnya bisa menahan tapi pantat Zaki mengingkari, pantatnya bergoyang berputar-putar dengan kontol Ali sebagai porosnya. Ali menyadari hal itu tapi dia terus menahan temponya, dia puas melihat Zaki tersiksa menahan gairahnya. Kelakuannya itu tak hanya membuat Zaki gelisah tapi juga membuat gelisah 4 cowok lain yang sudah tak sabar menunggu giliran mengentoti pantat Zaki yang membulat dan padat.
“Kamu bilang apa Zak?” Ali mendengar gumaman lirih dari bibir tebal Zaki.
“Aaaahhhh… Entoti aku….” jawab Zaki masih dengan suara lirih.
“Hah? Dia bilang apa?” teriak Bimo yang duduk di kursi asik menjilati batang kejantanan Angga yang duduk di meja depannya.
“Eeeehhhh… Entoti pantatku Liiihh… Lebik keras Aaaahhhh…” pinta Zaki lebih jelas.
Dengan terpaksa Zaki mengakui begitu nikmatnya dientot kontol lelaki dan lebih dari sekedar entotan lembut dan goyangan, Zaki menginkan kontol itu menghentak-hentak menghajar anusnya dan menembus prostatnya.
“Ooohhhh… Playboy kita minta dientot lebih keras Bim…” kata Ali sambil menghentikan goyangannya yang membuat Zaki kehilangan dan memaju mundurkan pantatnya.
“Kasih Li… Ssshhhh…” teriak Andre yang menikmati bibir Jojo memuluti kontolnya di atas ranjang yang sama.
“Eeehhh… Kayak gini Zak… Keras… Cepat… Heeehhh…”ucap Ali.
Di saat yang lain menertawakan rengekan Zaki yang sudah mirip budak kontol, Ali langsung menghentakkan kontolnya cepat dan keras memenuhi permintaan cowok yang sedang dientotnya.
“Aaaahhhh… Aaaarrrggggg….” Zaki langsung mendesah keras tapi dipelankannya lagi volume suaranya ketika sadar bisa saja erangannya menembus tembok dan sampai ke telinga Nikita.
“Suka kontol Zak???….. Keras gini…. keras lagi…. Hah… Kontol!!!…..” umpat Ali sambil mencengkeram pinggang Zaki dan menghajar pantat tempat kontol Arabnya bersarang.
“Hu uh… kontol kamu…. entotin… Yeahh….. Oooohhh…… Setan…. bener-bener Arab kamu Lii….”
Digigiti bibirnya menahan lenguh kenikmatannya, tubuh Zaki bergoncang terdorong sodokan kontol Ali, tangannya terasa lemas menahan badannya, kepalangya dihempaskan ke bantal di bawahnya yang langsung diremas dan digigitnya, pantatnya semakin menungging ke atas. Nafsu telah panas membakar tubuhnya, dia lupa akan egonya sebagai playboy, lupa bahwa dia menyerahkan pantatnya karena ancaman, tekanan batinnya sudah musnah, kini yang ada hanya tekanan-tekanan kontol Ali di prostatnya yang membuatnya ketagihan.
Sejenak Zaki terkejut menyadari teman-temannya begitu nikmat saling mencium, menjilat bahkan melumat kontol, dia semakin merasa tak lagi mengenal teman kosnya, tapi kenikmatan mengalihkan perhatiannya, Zaki tak peduli apa yang terjadi dengan teman-temannya, yang dia tahu dia begitu kenikmatan dientoti kontol Ali dan dia tak mau pusing dengan memikirkan hal lain.
Kamar Jojo menjadi saksi pergumulan liar anak-anak kos yang tenggelam dalam birahi dan nafsu sex sejenis, dipenuhi desahan dan aroma jantan dari tubuh-tubuh jantan yang asik memadu sex sesamanya, Ali menunjukkan keliarannya ngentoti Zaki, Bimo dan Jojo asik memuluti kontol Andre dan Angga, sedangkan Fian memilih meremas pelan pelirnya menunggu giliran merojokkan kontolnya ke kakak kosnya.
“Aku keluar… KELLUAAARRR…. AAAARRRGGGGHHHHHHH……”
Tiba-tiba Ali menghentak kuat membenamkan kontolnya ke dalam pantat Zaki dan Zaki merasakan anusnya ditembaki cairan yang panas dan kuat.
“Yaaahhh… Tembak mas Ali..! Hamili playboy bangsat itu…!” pacu Fian menyemangati Ali dan juga girang karena bentar lagi dia yang akan menghajar pantat Zaki.
“SETAANNNNN…….. AAAARRRGGGGHHHHHHH……”
Badan Zaki ikut kelojotan menerima tembakan sperma Ali, tubuhnya menegang menahan ejakulasinya sendiri agar spermanya tak keluar, dia masih harus melayani 4 cowok lagi dan dia tak mau lemas dulu karena masih ingin mereguk kenikmatan entotan 4 kontol-kontol yang membuat nafsunya terus memanas. Badannya langsung terasa berat ditimpa tubuh Ali yang lemas paskah orgasme.
“Ehm.. Ada apa mas..” kata Zaki tergopoh-gopoh sedikit membuka pintu kamarnya.
Kondisi Zaki nampak berantakan saat dia membuka pintu kamarnya, mukanya memerah dengan nafas terengah-engah terlihat dari dada bidangnya yang bergerak naik turun. Badannya yang basah berkeringat hanya mengenakan celana bokser penutup kontolnya yang jelas sekali besar menonjol menunjukkan keperkasaannya. Kondisi seperti apa lagi yang bisa ditunjukkan Zaki, pria playboy duplikat Evan Sanders itu tengah menyetubuhi gadis SMA yang baru beberapa minggu lalu jadi pacarnya saat tiba-tiba Jojo menggedor pintunya.
“Apa yang kamu lakuin di rumah kosku Zak?” tanya Jojo sambil menyeruak masuk di ikuti dengan teman-teman kosnya yang lain.
Gadis bernama Nikita yang kerap kali dibawa ke kamarnya itu nampak berdiri di samping ranjang tergopoh-gopoh mengancingkan pakaiannya, kondisinyapun tak jauh beda dengan Zaki, berkeringat hingga membuat rambut lurus sebahunya hampir basah, putingnya nampak jelas tercetak di seragam putihnya. Rupanya karena terburu-buru, membuat Zaki dan Nikita hanya sempat mengenakan pakaian seadanya, celana dan kaos Zaki masih berserakan di lantai, bahkan Nikita tak sempat mengenakan bra dan celana dalamnya. Gadis itu nampak ketakutan, mukanya pucat, badannya yang di balut kemeja putih dan rok abu-abu itu bergetar.
“Kalian berbuat mesum yah? Iya Zak?” tegas Jojo sambil mengambil celana dalam berenda milik Nikita yang berserak tepat di hadapannya.
Zaki bingung tak tau harus menjawab apa karena kondisi kamarnya memang demikian, dan yang lebih membuatnya bingung kenapa hal ini baru dipermasalahkan padahal hampir tiap hari dia mengajak cewek-ceweknya ke kamar dan hampir setiap kali juga mereka dientoti di dalam kamarnya. Tampang kesal dan bingungnya bergantian memandangi muka Jojo dan teman-teman kosnya yang memasang tampang marah, hanya Nikita yang menunduk ketakutan di samping tempat tidur.
“Kamu pikir kosku ini hotel apa? Kosku ini tempat baik-baik tau, kos mahasiswa untuk belajar, bukan kos mesum!” berang Jojo memandang tajam Zaki dan Nikita bergantian.
“Kamu makin lama makin gak tau aturan!” lanjut Jojo lagi.
“Bukan gitu mas… Saya…” kata Zaki pelan mencoba menjelaskan sesuatu.
“Kenapa? Kamu mau mengelak. Saya punya bukti Zak, HP ini sudah merekam semuanya!” ucap Jojo sambil menunjukkan rekaman di HP yang digenggamnya.
“Tapi mas…” ujar Jojo setelah melihat rekaman kegagahannya menggumuli Nikita, tubuh telanjangnya bergerak naik turun di atas tubuh telanjang Nikita. Kalau saja bukan rekaman dirinya, pasti dia bakal konak seperti saat menonton bokep yang jadi hobby nya, tapi kali ini benaknya menciut seketika karena yang ditonton itu rekaman dirinya.
“Bukan saya saja yang kamu rugikan Zak, tapi teman-teman kamu yang lain juga merasa terganggu, kamu pernah mikir itu gak?” sengaja hanya Jojo yang tegas bicara karena dia sebagai pemilik kos jadi sudah lumrah dia mendisiplinkan anak kosnya.
“Jangan pikir karena membayar sewa lantas kamu bebas ngelakuin apa aja. Saya akan meng-upload ini langsung ke youtube biar tersebar sekalian.”
“Mas.. Jangan..” sontak Zaki dan Nikita langsung terkaget, mukanya makin pucat ketakutan.
Jojo tak menghiraukan ucapan Zaki dan Nikita yang memelas, bahkan bapak kos muda berbadan kekar itu menyerahkan cd Nikita ke genggamannya dan keluar kamar dan diikuti teman-temannya yang lain meninggalkan mereka berdua.
Sesuai skenario yang mereka susun, Jojo, Bimo, Angga, Ali, Andre dan Fian langsung ngumpul di kamar Jojo, mereka tahu pasti Zaki tak akan mau video mesumnya tersebar dan Nikita sedang menangis ketakutan dan merengek agar Zaki membujuk mereka untuk membatalkan ancamannya.
Semua berjalan sesuai rencana karena tak lama kemudian Zaki dengan tetap hanya mengenakan boksernya menyusul untuk melakukan negosiasi dengan mereka.
“Saya gak suka dengan sikap kamu yang jelas meremehkan saya, tapi keputusannya juga tergantung teman-teman kamu. Bim, gimana?” jelas Jojo menjawab pertanyaan Zaki akan kemungkinan pembatalan penyebaran video mesumnya dengan Nikita.
“Please Bim, Li, Ndre, Yan. Tolong aku.” pinta Zaki memelas memandangi satu per satu teman-temannya.
“Nggak ada yang gratis Zak,” ucap Bimo sengaja memancing kesombongan Zaki.
“Aku akan membayarnya, berapa yang kalian mau?” tawar Zaki.
“Itulah kebodohan kamu Zak, kamu menganggap semua bisa di beli dengan uang.” ucap Ali.
“Kamu dosa banget mas, kamu anggap wanita sangat rendah, bahkan sangat murah. Kamu pameri mereka dengan uang dan mereka bisa dengan gampang mas pelorot celana dalamnya terus mas entot,” lanjut Fian.
“Nggak Yan, bukan itu.” bela Zaki.
“Terus ini apa?” bentak Fian menyambar celana dalam Nikita yang tanpa sadar masih digenggam Zaki dari tadi.
“Udahlah Zak, kau gak usah mengelak. Kita sudah lama kenal dan kita semua sudah tahu kau siapa. Kalau kau bisa membujuk cewek-cewekmu dengan uang, hal itu gak berlaku bagi kami. Keadilan gak bisa dibeli dengan uang Zak, jangan kau kotori negara ini dengan suapanmu. Bukti kita udah cukup kuat Zak, ditambah rekaman di hp Fian pas kau ngentot ma Lita kemarin, gak ada sela buat kamu.” tegas Andre mulai muncul semangat jaksanya.
“Nggak Ndre, bukan itu maksud aku. Anggap aja aku beli rekaman kalian,” ucap Zaki membela diri sekaligus berusaha membujuk, dia tak menyangka mereka merekam persetubuhannya dengan Lita ceweknya yang lain.
“Kau pikir kita ini orang-orang korup? Udahlah sebar aja, aku tersinggung ma ucapan penjahat kelamin satu ini. Dipikir cuman dia apa yang punya duit.” ucap Angga memancing di air keruh dan rupanya dia berhasil.
“Jangan ikut campur deh Ngga, kamu bukan anak kos sini!” sengit Zaki seraya melayangkan tinjunya ke muka Angga, reflek Angga yang jago wushu langsung menangkis dan mendaratkan kepalannya ke perut Zaki.
“Hei! Zak! Jangan macam-macam kamu! Rekamannya sudah upload 100%! Aku tinggal tekan OK dan semua akan nyebar!” bentak Jojo si bapak kos menengahi Zaki dan Angga yang mulai mengadu keahlian bela diri mereka.
“Ok! Ok! Sorry! Sorry mas… Apa yang kalian mau? Aku bakal lakuin apapun asal kalian keep rekamannya..” ucap Zaki berusaha tenang dan menyerah.
Zaki semakin geram dengan kemunafikan teman-temannya, dia tau benar mereka juga doyan ngentoti memek di dalam kamar kos sama seperti dirinya. Dan sialnya dia tak bisa melawan kali ini atau dialah yang akan rugi sendiri.
“Hukuman! Kamu harus tetap dihukum Zak” ucap Ali sambil kembali bersandar di dinding.
Sejenak kamar kembali sunyi, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing, setidaknya pura-pura memikirkan penyelesaian dan memikirkan nikmatnya ngentoti pantat Zaki yang masih perawan. Zaki masih berdiri putus asa di tengah kamar sedangkan yang lain menyebar mengelilinginya, Ali, Bimo dan Jojo bersandar di tembok, Angga duduk di kursi, Fian dan Andre duduk di ranjang Jojo mencuri pandang ke bongkahan pantat Zaki yang terlihat indah dalam boksernya.
“Kita hajar aja rame-rame,” ide Ali.
“Jangan Li, tenang, kita gak boleh main hakim sendiri.” Andre pura-pura melarang.
“Dia kan sudah seenaknya ngentotin cewek tuh, sebagai pelajaran, kita gilir aja dia,” ucap Fian mulai menggiring bola ke gawang yang mereka incar.
“Maksudmu? Jangan ngawur kamu Yan.” sungut Zaki dengar ide gila Fian.
“Kamu gak punya hak bicara Zak! Gimana mas?” bela Bimo berlagak menyerahkan keputusan tertinggi di tangan pemilik kosnya.
“Boleh juga, yang lain gimana?” jawab Jojo manggut-manggut.
Zaki tak percaya Jojo lebih mendengar Fian yang paling kecil di kos, dan yang lebih membuatnya tak habis pikir ternyata teman-temannya yang lain menyetujui ide gila Fian.
“Ok kalau gitu! Kita udah mutusin Zak. Kamu mau kita gilir atau video ngentot kamu ma Nikita bakal nyebar?” ucap Jojo dingin sambil mempermainkan panah mouse pc nya.
“Apa! Hehe.. Mas becanda kan? Kalian gak bener-bener mau ngentotin aku kan? Guys, kita sama-sama cowok, gak mungkin!” tanya Zaki dengan tawa garing benar-benar tak percaya dengan apa yang didengarnya.
“Kenapa nggak? Aku liat bokep kayaknya enak ngentotin pantat cewek, kamu juga punya pantatkan?” ucap Ali sambil meremas-remas kontolnya yang terbungkus sarung favoritnya, rupanya kuda arab ini langsung mengganti celana jeansnya dengan sarung begitu tau malam ini ada rencana binal buat Zaki, dan kalau ada yang memperhatikan pasti tahu kalau dari tadi kontolnya sudah membengkak.
“Tenang Zak, ada jalan lain, kita serahin kau ke RT dan polisi.” ucap Andre mengeluarkan ide yang sama tak bagusnya buat Zaki.
Mempermalukan diri dengan menyerahkan pantatnya dibobol kontol lelaki lain tak pernah terbesit dalam benaknya, membiarkan rekamannya tersebar sama saja dengan menghancurkan martabatnya sendiri juga keluarga besarnya dan Lita sekeluarga, di arak orang sekampung juga sama terlebih diperkosa kumpulan penjahat-penjahat di dalam penjara.
“Gimana Zak? Aku tekan ‘OK’, kamu serahin pantatmu, atau kamu lebih milih di arak orang sekampung dan diserahin ke polisi. Sudah pernah dengar belum kalau orang di LP bakal pesta nerima penjahat kelamin kayak kamu?” tanya Jojo yang semakin membuat Zaki pucat.
Zaki berpikir keras untuk menemukan cara agar bisa menghindar dari sodokan kontol teman-temannya tapi otaknya sudah buntu. Dia selalu bisa menemukan jalan untuk mendapatkan tubuh gadis-gadis yang diincarnya, jalan menghindar dari kecurigaan pacar-pacar yang mencium perselingkuhannya juga lancar muncul di otaknya, tapi sekarang otaknya mandul tak bisa menelorkan ide-ide cemerlang. Dia begitu kalut, wajah cantik Nikita yang pucat berurai air mata saat mendesaknya membujuk Jojo terbayang jelas dimatanya, wajah-wajah serigala-serigala berbulu domba yang mengelilinginya membuat kemarahannya mendidih. Bangsat-bangsat itu telah berhasil memperangkapnya. Disambarnya sebotol minuman keras yang tergeletak di atas meja dan langsung ditenggak semua isinya, dia berharap langsung mabuk tapi itu tak mungkin bagi sorang Zaki yang terbiasa dengan berbotol-botol minuman beralkohol setiap kali dia clubing, sedangkan dalam botol itu tinggal terisi setengahnya. Ditelanjangi tubuhnya sendiri yang mendadak panas dingin, dia tak percaya dengan menanggalkan boksernya berarti menyerahkan tubuhnya ke kerumunan serigala-serigala jantan yang selama ini dianggapnya teman.
“Ok! Siapa yang pertama!” tantang Zaki menatap nanar mata lelaki-lelaki bejat yang ada di sekelilingnya.
“Tidur di situ dan kangkangkan kakimu!” bentak pemilik kosnya dengan suara bergetar tegas sambil menunjuk ke ranjang.
Zakipun menurut merebahkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua kakinya saat Jojo menanggalkan kaos dan celana pendeknya. Jantungnya berdetak keras membayangkan kontol mas Jojo yang besar akan mengobrak-abrik anusnya yang sempit. Jojo sudah mendekati pantatnya dan hanya melihati bongkahan pantatnya yang bulat sambil mengocok kontolnya tapi tak juga menyentuh tubuh Zaki, dipandangnya cowok berbadan kekar penuh otot yang membuat hatinya semakin menciut.
“Ayo mas tunggu apa lagi?!”tanyanya sudah tidak sabar, bukan tak sabar menginginkan kontol besar mas Jo menembus pantatnya tapi tak sabar ingin segera menyelesaikan urusannya dengan serigala-serigala berbulu domba ini dan segera kembali merasakan kemolekan tubuh sintal Nikita dalam pelukannya.
“Sabar dong Zak, nafsu banget kamu..”goda Jojo sambil membelai paha kokohnya terkangkang lebar yang langsung disusul tawa ngakak pria-pria lain yang juga harus dipuaskannya malam ini.
“Mas! Mas! Licinin dulu dung, pantatku kan bukan memek yang bisa keluarin pelumas!” Zaki panik ketika Jojo baru saja hendak mencobloskan kontolnya.
“Plin plan kamu. Tadi maunya cepet sekarang lain. Sini jilat kontolku biar licin.” ejek Jojo sambil naik ke ranjang dan menyodorkan kontolnya yang sudah siap menghunus.
“Pake lotion aja mas, masak aku disuruh ngemut kontol sih.”protes Zaki, dendamnya semakin membara mendengar permintaan Jojo yang semakin ngelunjak.
“Banyak omong! Buka mulutmu!” bentak Jojo sambil mencengkeram dagu Zaki memaksa mulut Zaki terbuka dan langsung di sarangkan kontolnya ke dalam mulut di depannya.
“Aduh! Jangan kena gigimu goblok!” protes Jojo ketika gigi Zaki menyakiti kontolnya.
Zaki mengatupkan bibirnya dan terpaksa menerima saja kontol Jojo bergoyang keluar masuk mulutnya. Zaki tak mengerti kenapa mas Jojo yang dikenalnya ramah dan murah senyum tiba-tiba kasar dan membentak-bentaknya, yang yang membuatnya tak mengerti lagi kenapa lama-lama lidahnya seolah hidup menjilati kontol cowok lain yang terbenam di dalam mulutnya, tetesan cairan asin precum Jojo yang terasa mencanduinya, membuat lidahnya semakin lincah menyapui kontol Jojo yang terbenam hingga jembutnya kasar menggesek bibir Zaki.
“Oooohhhh… Pengalaman kamu yah? Pinter banget ngemut kontol… Siniin pantatmu!” ucap Jojo sambil menarik kedua paha Zaki hingga pantat Zaki terdongak ke atas tepat di bawah wajahnya.
“Hhhmmmm…”
Erangan tertahan keluar dari mulut Zaki yang tersumbat kontol Jojo, badan Zaki terlonjak merasakan segumpal daging lembut dan hangat menyapu celah pantatnya.
“Fffuuhhh…. Bakal enak nehhh…”ucap Jojo melihat lubang mungil yang ada di hadapannya, ditiupi dan diludahi kerutan indah itu kemudian dilelet-leletkan lidahnya menjilati daerah di antara bulatan pantat Zaki.
Sebagai seorang playboy sudah biasa dia mendapatkan jilatan lidah di dada dan perutnya, jilatan di buah pelirnya juga sudah lazim dirasakannya, tapi dia baru kali ini merasakan jilatan di selangkangan dan di belahan pantatnya. Zaki tak percaya Jojo memuluti lubang pintu keluar kotorannya tanpa jijik dan dia tak percaya area yang baru disentuhnya hanya ketika membersihkan sisa kotorannya bisa memberikan kenikmatan yang dahsyat, desahannya kembali keluar merasakan ujung lidah Jojo yang juga mencucuki kerutan lubang pantatnya.
“Enak Zak.. Tenang ini bukan apa-apa…” goda Jojo melihat Zaki tak hentinya mendesah.
Badan Zaki mulai berkeringat, ontolnya perlahan membengkak setiap kali lidah Jojo mendarat di pintu anusnya, terlebih kini telunjuk Jojo dirasakan menusuk dan menjelajahi rongga anusnya, memijit dan menggelitik sesuatu di dalam pantatnya yang terasa begitu nikmat dan menggelinjang. Cairan bening dan kental langsung mengucur dari bibir kontolnya, lidahnya semakin hidup melumat kontol dalam mulutnya, jari kedua dan ketiga dirasakan menggesek anusnya menyusul telunjuk Jojo menggelitik seluruh permukaan rongga pantatnya.
Kelima pria-pria di kamar itu semakin panas menahan nafsu melihat life show yang dipertunjukkan Jojo dan Zaki, mereka telah sibuk meremas-remas kontol yang membengkak dalam celana mereka, bahkan noda basah begitu nampak tepat di bagian depan kain celana batik Bimo yang dikenakan Angga dan Ali juga sudah membebaskan kontol arab dari sarung yang seolah menjadi penghalang saja. Jakun mereka naik turun menelan ludah dan lidah mereka menjilati bibir mereka sendiri.
“Cukup. Sekarang siapin pantatmu nerima kontolku Zak.”ujar Jojo menarik kontolnya dan berpindah ke depan kangkangan Zaki.
“Mas.. Pelan yah..”ucap Zaki memelas saat Jojo mengganjal bawah pantatnya dengan bantal.
“Iya..” jawab Jojo singkat sambil serius menempelkan ujung kontolnya tepat di kerutan anus Zaki yang sempit.
“Aaaahhhrrrgggg… Stop… ” Zaki menjerit, anusnya yang sempit terasa robek dipaksa menerima kontol Jojo yang besar.
“Yaah.. Teriak aja Zak… Biar Nikita tau kalo cowoknya dientotin kontol.”ucap Ali.
Zaki langsung menciut menyadari Nikita ada di kamar yang tak jauh dari tempatnya sekarang.
“Belum apa-apa Zak. Ssshhh… neh juga baru kepalanya dong…” ucap Jojo sambil meremas pahanya dan menahan tubuh Zaki agar tak menghindar.
“Pelan.. Setann… Aarrgghhhh….. Sakkkiit..” Zaki meringis dan memelas, kontolnya yang tadi tegang langsung melemas.
“Makanyaaahhh… Jangan dilawan… Bodohh…” umpat Jojo sambil meludahi kontolnya sendiri agar lebih licin dan kembali melanjutkan dorongannya.
“Ukuman yang pantas tuh buat playboy cap tokek hehe..” ledek Fian dengan nada emosi yang kentara sekali.
“Eeerrqqqhhhhh…..” Zaki terus mengerang kesakitan, setiap mili kontol Jojo yang menembus masuk membuat anusnya terasa terbakar.
Zaki yang tadi sempat terlena kembali marah melihat seringai Jojo, otot-otot yang terbentuk sempurna di badan Jojo menyadarkannya bahwa lelaki yang memakai topeng kebaikan itu tengah memperkosanya. Zaki tak rela digagahi musuh-musuh dalam selimutnya tapi dia tak bisa menghindar karena tangan Jojo memegang kuat pahanya yang terbuka lebar, dengan sekuat tenaga Zaki mengetatkan otot anusnya tapi sia-sia saja, kontol Jojo malah semakin kuat terus menerobos masuk, anusnya terasa terbakar dan robek tapi sesakit apapun dia tak berani berteriak, tangannya meremas sprei yang menjadi alas tidurnya, giginya menggigit bibirnya sendiri, matanya terpejam rapat.
“Shit! Sempit banget…” desis Jojo.
Jojo melihat rasa sakit yang tergambar di wajah Zaki, sebenarnya dia merasa kasihan, tapi kalau gak sekarang kapan lagi dia bisa merasakan keperawanan pemuda jantan setampan Zaki yang selalu mengingatkannya pada Evan Sanders. Dia jadi teringat rasa sakit yang dulu dirasakannya saat guru renangnya membobol pantat SMP nya dan dia yakin Zaki juga akan ketagihan begitu merasakan kenikmatan yang sama seperti yang dirasakannya. Kontolnya terus dihunuskannya meskipun tahu Zaki berusaha menentangnya, wajah Zaki yang meringis menahan jeritannya dengan tubuh menegangkan semua otot-ototnya membuat Jojo semakin bernafsu dan kuat mendorong pinggulnya. ‘Kita lihat siapa yang akan menang.’ tekad Jojo dalam hati.
“Ooooohhhhh… Anjing!! Kau tak bisa… Menahan kontolku Zak…” ejek Jojo penuh kemenangan, digesak-gesekkan jembutnya ke selangkangan Zaki sebagai bukti kontolnya telah terpasak dalam pantatnya.
“Setannn!!” umpat Zaki, suaranya pelan bergetar dan matanya nanar penuh amarah.
“Banyak omong, kayaknya mulut penjahat kelamin neh kudu disumpal. Isep!!.” ujar Fian sambil mengangkangi wajah Zaki dan langsung menyorongkan kontolnya, pinggulnya ditekan ke wajah Zaki saat Fian menanggalkan kaosnya.
Ada nada emosi bercampur nafsu dari bibir remaja tanggung yang biasa memanggil Zaki dengan awalan ‘mas’, nada ejekan bercampur nafsu juga keluar dari tawa pria-pria yang lain saat Jojo dan Fian mulai menggoyangkan pinggulnya menyodok mulut dan pantat cowok yang sekilas mirip dengan Aji Masaid muda itu. Akting mereka yang nyaris sempurna membuat Zaki benar-benar tak berdaya dalam amarahnya.
“Anjing kamu Yan.. Hhmmpphhh….” maki Zaki sebelum Fian langsung menbukamnya dengan kontol
Suara-suara serigala-serigala lain yang menyemangati Fian dan Jojo untuk menggagahinya semakin membuat harga dirinya yang tinggi bahkan cenderung sok itu benar-benar luluh lantak, dengan terpaksa dia menerima sodokan kontol Jojo di anusnya dan juga kontol-kontol yang lain di mulutnya.
“Oooooohhhh… Isep kontolku… Yeahhgg…” perintah Fian dalam racauannya, tangannya menjambak rambut Zaki dan menggerakkannya maku mundur mengocok kontolnya.
“Eeeeehhhhh… Hhhmmmm….” erangan yang berbeda mulai keluar dari mulut Zaki yang tersumpal kontol Fian.
Lidahnya kembali hidup menyapu dan melumat ketika cairan asin dan segar keluar dari bibir kontol Fian, pantatnya yang tadi terasa panas perlahan berganti nikmat ketika kontol Jojo bergerak semakin cepat menggesek dinding anusnya, kontolnya kembali mengeras merasakan prostatnya dihantam kontol Jojo yang perkasa.
Ali dan Andre telah bergabung mengelilinginya, kontol-kontol mereka yang gagah membelai-belai wajahnya bahkan tetesan precum membasahi mukanya dan bergantian menyorong ke dalam mulutnya. Tubuhnya basah berkeringat diraba dan diremas-remas tangan-tangan pria yang mengentoti mulutnya, mukanya basah oleh liurnya sendiri yang bercampur dengan precum-precum kontol yang dibenamkan ke mulutnya dan di sapukan ke wajahnya.
“Ini.. Terima kontolku… Aaaaahhhhh…. Yeeaaahhhg isep Zak….” ujar Ali sambil membenamkan kontol arabnya, Andre pun menyorongkan kontolnya berusaha ikutan masuk.
Zaki membuka lebar-lebar bibirnya menerima kontol Ali dan Andre yang terbenam dalam mulutnya. Tak tampak lagi amarah di wajah Zaki, dia begitu bernafsu menyelomoti 3 kontol yang bergantian merojok mulutnya, kontol Fian yang tak terlalu besar tapi panjang seperti tubuh pemiliknya, kontol Andre yang begitu unik berukuran sedang sedikit melengkung ke kanan, dan kontol arab Ali yang tak diragukan lagi ukurannya. Dihirupnya dalam-dalama roma yang keluar dari selangkangan-selangkangan cowok-cowok yang mengelilingi kepalanya, berbeda dengan tubuh cewek-ceweknya yang wangi lotion dan parfume, kangkangan paha teman-teman kosnya menyebarkan aroma keringat yang jantan sekali, seolah menjadi aroma pembangkit nafsu untu Zaki yang semakin bernafsu untuk menjilat dan mengulum kontol-kontol yang gemuk dan panjang. Erangan tersiksa juga berganti dengan desahan dan erangan kenikmatan anusnya dihajar kasar oleh kontol Jojo yang pejal menggodanya, kedua tangannya mengocok 2 kontol sementara mulutnya menghisap kontol yang lain. Akal sehatnya telah tersingkir oleh nafsu yang membakarnya.
“Kamu sukaaaahhh… Pantatmu di hajar kontolkuuuuhhhh… Kayak gini… Haaaaahhhhh…” ucap Jojo beringas menghentakkan kontolnya lebih cepat.
Tubuh Zaki semakin kelojotan menerima entotan Jojo yang semakin liar, paha-paha kokoh Jojo keras menampar bulatan pantatnya, tusukan-tusukan kontol Jojo yang semakin cepat dan dalam menembus prostatnya memberikan sensasi kenikmatan baru yang langsung menerbangkannya ke awang-awang. Kontolnya yang terbebas menggantung terus mengucurkan precum mendadak semakin mengeras dan membengkak.
“HHHHHHMMMMMM…. HHHHHHMMMMMM…. AAAAAAAAHHHHHHHH….”
Badan Zaki yang telentang mendadak menggelepar seiring semburan-semburan sperma dari kontolnya yang mendarat di dada dan perutnya, kakinya menegang, otot-otot anusnya berkontraksi meremas-remas kontol Jojo yang segera menembakkan spermanya ke dinding anus Zaki. Beruntung mulutnya tersumbat kontol, karena Zaki yang tergolong heboh saat ngesek selalu melenguh keras saat orgasme.
“ARRRRRRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!……”
Jojo mengerang tertahan, tubuh berototnya menegang membenamkan kontolnya dalam-dalam, dan spermanyapun merembes keluar begitu kontolnya di cabut setelah orgasmenya usai.
Rupanya anus Zaki terluka karena anusnya melawan saat di bobol kontol pejal Jojo, ada noda darah di kontol Jojo dan rembesan sperma dari pantat Zaki.
Saat Zaki tengah menikmati ejakulasinya, Nikita tengah mondar-mandir di dalam kamar Zaki tak tenang menunggu kedatangan Zaki dan mendengar hasil dari perundingan mereka, terlebih setelah mendengar kegaduhan saat tadi Zaki berantem dengan Angga membuatnya semakin takut berita yang dibawa Zaki tak akan seperti yang dia harapkan. Ingin rasanya dia menyusul Zaki ke kamar Jojo, tapi dia juga takut kehadirannya hanya akan semakin memperkeruh keadaan, terlebih tadi Zaki telah melarangnya keluar kamar apapun yang terjadi.
“Nungging dong Zak..”ucap Ali sambil mengocok kontolnya sendiri yang sedari tadi menegang.
Zakipun mengubah posisinya dari telentang jadi nungging di atas ranjang.
“Wah.. Darah keperawanan neh, sakit banget yah tadi Zak?” ujar cowok Arab sambil mengelap pantat Zaki dengan bokser yang tadi dikenakan Zaki.
“Iya Li… Makanya pelan Li.” jawab Zaki.
“Tenang aja.. Kontolku bakal bikin kamu keenakan.. Makanya rilex aja, jangan dilawan.”bujuk Ali yang sudah memposisikan kontolnya di belakang pantat Zaki.
Sementara tangan kirinya meremas pantat Zaki, tangan kanan Ali menggenggam kontolnya dan menelusupkannya ke pantat Zaki. Semburan sperma Jojo di anus Zaki membuat Ali tak perlu melumasi kontolnya dengan ludah. Begitu kepala kontol Ali mulai memasuki lubang pelepasannya, Ali terus mendorongnya masuk perlahan.
“Aaaahhhhh…. Pelan Li…” jerit Zaki pelan, kontol Arab ini kembali terasa menyakiti bibir anusnya.
“Eeeehhhh… Kamu benar-benar perawan Zak… Sssshhh… Sempit banget….” desah Ali merasakan anus Zaki sangat mencengkeram kontolnya.
Meskipun anusnya sudah di buka oleh kontol pejal Jojo, Ali merasa pantat Zaki sedikit susah ditembusnya. Kontol Jojo yang pejal terasa begitu beda dengan kontol Ali, Zaki merasa kontol Ali yang panjang dan besar seperti yang banyak dikatakan orang-orang terasa begitu keras dan kaku menembus anusnya sedikit demi sedikit kembali menggesek luka yang ditinggalkan kontol Jojo, dengan susah payah dia menahan sakit hingga akhirnya kontol Ali terbenam seluruhnya.
Alipun mulai menggoyang perlahan, ritmenya begitu pelan dan teratur keluar masuk pantat Zaki yang menungging, Zaki merasakan gerakan Ali begitu lembut menggesek dinding-dinding anusnya. Berbeda dengan saat Ali mengentoti anus Jojo dengan kasar dan cepat, sambil meremas-remas pantat Zaki, pinggul Ali menggoyang pantat di depannya dengan perlahan, Ali tak ingin menyakiti Zaki yang baru kali itu dirojok kontol.
“Hhhmmmm… Eeeeehhhh….” Zaki kembali mendesah keenakan.
Rongga pantatnya yang dibelai-belai kontol Ali terasa semakin gatal, dia mulai ikut menggoyangkan pantatnya memutar kontol Ali yang terbenam dalam anusnya. Ali mengartikan goyangan Zaki sebagai tanda kesiapan Zaki menerima sodokan yang lebih kuat, ditingkatkan tempo sodokannya semakin cepat dan cepat.
“Oooohhh…. Enak banget pantat perawan… Ooohhhhh….” Ali kenikmatan terus menggoyang pinggulnya dengan tempo sedang.
“Aaaahhhh…. Lii…. Aaaahhhh…..” Zaki mendesah gelisah, dia begitu tertekan harus menahan desahannya.
Sodokan Ali yang bertahan dalam tempo sedang membuatnya menggila, ingin rasanya meminta Ali mengentoti pantatnya lebih cepat tapi Zaki masih malu, takut di bilang homo karena begitu menikmati sodokan kontol. Mulutnya bisa menahan tapi pantat Zaki mengingkari, pantatnya bergoyang berputar-putar dengan kontol Ali sebagai porosnya. Ali menyadari hal itu tapi dia terus menahan temponya, dia puas melihat Zaki tersiksa menahan gairahnya. Kelakuannya itu tak hanya membuat Zaki gelisah tapi juga membuat gelisah 4 cowok lain yang sudah tak sabar menunggu giliran mengentoti pantat Zaki yang membulat dan padat.
“Kamu bilang apa Zak?” Ali mendengar gumaman lirih dari bibir tebal Zaki.
“Aaaahhhh… Entoti aku….” jawab Zaki masih dengan suara lirih.
“Hah? Dia bilang apa?” teriak Bimo yang duduk di kursi asik menjilati batang kejantanan Angga yang duduk di meja depannya.
“Eeeehhhh… Entoti pantatku Liiihh… Lebik keras Aaaahhhh…” pinta Zaki lebih jelas.
Dengan terpaksa Zaki mengakui begitu nikmatnya dientot kontol lelaki dan lebih dari sekedar entotan lembut dan goyangan, Zaki menginkan kontol itu menghentak-hentak menghajar anusnya dan menembus prostatnya.
“Ooohhhh… Playboy kita minta dientot lebih keras Bim…” kata Ali sambil menghentikan goyangannya yang membuat Zaki kehilangan dan memaju mundurkan pantatnya.
“Kasih Li… Ssshhhh…” teriak Andre yang menikmati bibir Jojo memuluti kontolnya di atas ranjang yang sama.
“Eeehhh… Kayak gini Zak… Keras… Cepat… Heeehhh…”ucap Ali.
Di saat yang lain menertawakan rengekan Zaki yang sudah mirip budak kontol, Ali langsung menghentakkan kontolnya cepat dan keras memenuhi permintaan cowok yang sedang dientotnya.
“Aaaahhhh… Aaaarrrggggg….” Zaki langsung mendesah keras tapi dipelankannya lagi volume suaranya ketika sadar bisa saja erangannya menembus tembok dan sampai ke telinga Nikita.
“Suka kontol Zak???….. Keras gini…. keras lagi…. Hah… Kontol!!!…..” umpat Ali sambil mencengkeram pinggang Zaki dan menghajar pantat tempat kontol Arabnya bersarang.
“Hu uh… kontol kamu…. entotin… Yeahh….. Oooohhh…… Setan…. bener-bener Arab kamu Lii….”
Digigiti bibirnya menahan lenguh kenikmatannya, tubuh Zaki bergoncang terdorong sodokan kontol Ali, tangannya terasa lemas menahan badannya, kepalangya dihempaskan ke bantal di bawahnya yang langsung diremas dan digigitnya, pantatnya semakin menungging ke atas. Nafsu telah panas membakar tubuhnya, dia lupa akan egonya sebagai playboy, lupa bahwa dia menyerahkan pantatnya karena ancaman, tekanan batinnya sudah musnah, kini yang ada hanya tekanan-tekanan kontol Ali di prostatnya yang membuatnya ketagihan.
Sejenak Zaki terkejut menyadari teman-temannya begitu nikmat saling mencium, menjilat bahkan melumat kontol, dia semakin merasa tak lagi mengenal teman kosnya, tapi kenikmatan mengalihkan perhatiannya, Zaki tak peduli apa yang terjadi dengan teman-temannya, yang dia tahu dia begitu kenikmatan dientoti kontol Ali dan dia tak mau pusing dengan memikirkan hal lain.
Kamar Jojo menjadi saksi pergumulan liar anak-anak kos yang tenggelam dalam birahi dan nafsu sex sejenis, dipenuhi desahan dan aroma jantan dari tubuh-tubuh jantan yang asik memadu sex sesamanya, Ali menunjukkan keliarannya ngentoti Zaki, Bimo dan Jojo asik memuluti kontol Andre dan Angga, sedangkan Fian memilih meremas pelan pelirnya menunggu giliran merojokkan kontolnya ke kakak kosnya.
“Aku keluar… KELLUAAARRR…. AAAARRRGGGGHHHHHHH……”
Tiba-tiba Ali menghentak kuat membenamkan kontolnya ke dalam pantat Zaki dan Zaki merasakan anusnya ditembaki cairan yang panas dan kuat.
“Yaaahhh… Tembak mas Ali..! Hamili playboy bangsat itu…!” pacu Fian menyemangati Ali dan juga girang karena bentar lagi dia yang akan menghajar pantat Zaki.
“SETAANNNNN…….. AAAARRRGGGGHHHHHHH……”
Badan Zaki ikut kelojotan menerima tembakan sperma Ali, tubuhnya menegang menahan ejakulasinya sendiri agar spermanya tak keluar, dia masih harus melayani 4 cowok lagi dan dia tak mau lemas dulu karena masih ingin mereguk kenikmatan entotan 4 kontol-kontol yang membuat nafsunya terus memanas. Badannya langsung terasa berat ditimpa tubuh Ali yang lemas paskah orgasme.
0 komentar:
Posting Komentar