curhatan

Dirgantara putra 18.49 | ,

Gay Bukan Pilihanku


saya tau apa itu dosa, saya tau.
saya tau apa itu neraka, saya tau.

tapi kenapa itu semua ada ?
kenapa...
kenapa tuhan menciptakan dosa?
kenapa...
kenapa tuhan menciptakan neraka?
kenapa...
semua itupun saya tau jawabanya...
sangat tau...
kenapa aku harus terlahir begini?
aku tak ingin seperti ini...
kenapa keluargaku itu, yang itu?
aku tak tau kenapa yang itu...
kenapa aku jadi begini?

aku tak salahkan mereka...
kenapa begini kenapa begitu?
aku tak tau...

sejak aku dalam buaian,
pasrah aku terima apa saja
sejak lugu fikiran terbentuk,
pasrah aku terima warna mereka
sejak kurasa siapa aku,
aku mencari jati diriku.
sejak kutau dosa,
merinding kudukku...
sejak sebelum baligh usiaku
dosapun telah terjadi begitu banyak
tanpa aku tau apa itu dosa, apa itu neraka...

detik demi detik berdetak
jantungku bergolak
menit demi menit berlalu
aku tak sangup menghitung dosaku
jam demi jam berpacu
dosapun tercipta kencang melaju
hari demi hari terlewati
dosa segunung ini tak mampu kudaki
bulan demi bulan beranjak pergi
tak terhitung sudah dosa silih berganti
tahun demi tahun menanti
tak bisa kuhapus dosa itu

bukan kutak tau apa itu agama
bukan... aku tau
bukan kutak tau apa itu adat
bukan... aku tau
bukan kutak tau apa itu etika
bukan... aku tau
bukan kutak tau apa itu moral
bukan... aku tau
bukan kutak tau apa itu tabu
bukan... aku tau
bukan kutak tau apa itu terlarang
bukan... aku tau
bukan kutak tau apa itu tidak boleh
bukan... aku tau
bukan kutak tau apa itu dosa
bukan... aku tau

aku tau semua
aku memahami semua
aku mengerti semua
aku sadari semua

apa aku tak boleh memilih
apa aku tak boleh meminta
apa aku tak boleh mengharap
apa aku tak boleh memiliki
apa aku tak boleh menerima
apa aku tak boleh mencinta

aku damai disisinya...
aku bahagia di peluknya...
meski itu semu...
meski aku tertipu...
aku tau...

apa itu salah
apa itu benar
apa itu bijak
apa itu tak boleh

aku hanya ingin dia
aku hanya mencintai
aku hanya menyayangi
aku hanya mengasihi
aku tak mau kehilangan dia

aku menagis
aku menjerit
aku merintih
aku teriak
aku berlari

kenapa aku mencintai dia
kenapa yang kucintai seorang pria
sedang akupun juga seorang pria
kenapa begini tuhan....
kenapa.....

dengan kuasamu
kenapa kau ciptakan ini
dengan hukummu
kenapa kau ciptakan ini
dengan menyebut namamu
ampuni aku tuhan....
ampuni aku....

sesak didada
tak tau harus berbuat apa
mengalir air mata
takkan merubah apa-apa

semua nasehat
habisku jilat
semua petunjuk
habis kureguk
semua petuah
kudengar hingga tumpah
semua solusi
bagaikan ilusi

aku hanya ingin dia....
hanya dia tuhan...
yach hanya dia...
hanya dia...

mungkin aku bagai batu
mungkin aku tak berbaju
mungkin aku kerbau dungu
mungkin aku budak nafsu
mungkin aku bukan umatmu

Ya.. Rabbi
ampuni atas keinginanku
Ya.. Rabbi
ampuni dosaku
Ya.. Rabbi
Jauhkan murkamu
Ya.. Rabbi
aku mohon Ya Rabul Alamin
aku mohon...
aku mohon...

mungkin aku buta
mungkin aku tuli
mungkin aku gagu
mungkin aku mati

hatiku perih terluka oleh dosaku
batinku pedih tertindih dosaku
sesak nafasku terhempas dosaku
aku tau aku ciptakan dosaku
aku tau...
ampuni aku tuhan...

teman aku gak kuat lagi
aku tulis kata demi kata ini
kukuatkan hatiini
kutahan sesak ini...
namun air mata ku
tak kuasa berlinang juga
Read More

cuap cuap sang virgo diatas awan

Dirgantara putra 18.45 | ,

syair untuk puisi cinta salahkah cinta?

"CINTA" sepenggal kata yg tak asing lagi di telinga kita. Dari anak seumur jagung sampai orang tua yang seabad usia. Terkadang kita tak sadar, apa yang kita sebut cinta belum tentu bermakna cinta yang hakiki. Kita sering merasa paling mengerti apa itu cinta, dan memang setiap manusia punya ukuran tersendiri, cara pandang sendiri akan pengertian cinta versi pribadi.

Seorang heteroseksual, menganggap cinta yang dia miliki adalah cinta yg lazim dan sesungguhnya cinta, dan mereka menganggap cinta yang dimiliki seorang homoseksual (gay, lesbian)adalah sebuah penyakit kejiwaan. dan tak layak disebut dengan cinta. tapi pernahkah kita berpikir, seorang gay atau lesbian juga memiliki cinta yang lebih kuat dari seorang heteroseksual? dan yang membedakan antara kedua nya hanya pada masalah orientasi seks nya saja.

CINTA tak pernah salah memilih, cinta datang sebagai anugerah dari sang Khaliq. baik hetero maupun homo, sama-sama memiliki hak mencintai dan dicintai. jangan pernah salahkan cinta. karena cinta adalah selembar kertas putih, bersih dan tak bernoda. jikalau kita tersakiti, itu adalah ulah personal bkn ulah cinta. ulah personal yg mengatasnamakan CINTA.

puisi cinta

1 yg ingin kulihat adalah senyummu
1 yg ingin kuingat adalah tawamu
1 yg ingin kurasa adalah hadirmu
1 yg ingin kuberikan adalah hidupku
1 yg ingin kulakukan adalah ketemu kamu
1 yg ingin kukatakan adalah Aku Cinta Kamu
dan hnya 1 yg tak ingin kutemui . .
adalah kepergianmu . .
__________________________________


mungkin ku kan kau lupa
saat kau merasa bahagia
saat kau memiliki segalanya
dan disaat hidupmu baik2 saja

 tapi satu pintaku,
ingat lah aku
saat kau terjatuh
saat kau terpuruk

sebab kuingin
menjadi orang pertama
yang bisa membuatmu
kembali tersenyum bahagia...
__________________________________

akulah sang dewi cinta
memfatwakan keindahan, kesyahduhan
dan kedamaian kedalam
sanubari setiap ank manusia

janganlah engkau berpaling dariku
bila engkau tak sudi mengenalku
sebab engkau
takkan pernah mengenal cinta karena ny

jangan pula engkau menyakitiku
karena dari setiap liang luka
yang mengalir tetes2 darah
engkau akan merasakan
perihnya rintihan dan kesekaratan

akulah sang dewi cinta
sambutlah aku dgn bahagia dan mesra
agar engkau bisa mereguk
manisnya madu2 cinta
(kahlil gibran)
__________________________________

ku bertanya apa itu cinta
kamu jawab "cinta itu indah"
dia jawab "cinta itu suci"
kalian sebut "cinta itu sakral"
mereka bilang "cinta itu bulshit"

tapi bagiku,
cinta adalah cinta
cinta adalah kamu
cinta adalah saat ku dapat
menghabiskan sisa nafasku bersamamu
__________________________________


tak ada seorang pun seperti kamu
tak ada seorang pun mampu seperti kamu
tak ada seorang pun mampu
menbuatku jatuh dan berlutut
seperti kamu  . . .

itulah sebabnya aku tak bisa seperti kamu.
___________________________________

ketika cinta hadir membawa bahagia
kau menjadi pemuja cinta
ketika cinta pergi dan meninggalkan luka
kau menjadi pemain cinta

cinta slalu dikambing hitamkam
cinta slalu disalahkan
tapi cinta yang kau bawa
tetap cinta . . .
saat kau datang, bahkan pergi,
cinta ini akan tetap menjadi cinta
____________________________________

sayang . .
ku mengenal wajahmu dari hati
bayanganmu terpatri dipikiranku
kau adalah bagian terdalam dari jiwaku
kumerasa tak bisa sehari tanpamu
bagaimana kau dapat
membuatku seperti ini
bagaimana kau bisa
menjadi bagian dari diriku
begitu cepat?
____________________________________

saat malam menjelang
ku slalu berdoa
moga pagiku
bisa dapati kau disampingku

dan saat pagi menyapa
kusadar doaku
hanyalah sebatas asa
asa yang kumohon jadi kenyataan

malam hingga pagiku
kau masih tetap berada di tempatmu
dan takkan kubiarkan beranjak



dari hatiku . . .
____________________________________

akan kemanakah angin melayang
tatkala turun senja nan muram
pada siapa lagu kuangankan
kelam dalam kabut rindu tertahan


datanglah engkau,
berbaring disisiku
belenggulah seluruh tubuh dan sukmaku
kuingin menjerit dlm pelukanmu

akan kemanakah berarak awan
bagi siapa mata kupejamkan
dahan-dahan dihati berguguran
sayang datanglah padaku
dekap rindu yang hanya untukmu
__________________________________

tiada bencana yang tak menyedihkan
tiada luka yang tak menyakitkan
tapi kecewa dalam bercinta
sungguh derita diatas derita

diriku boleh tuk disakiti
asalkan jangan cintaku dikhianati
sejuta siksa sanggup kupertahankan
asalkan cintaku jangan dipermainkan.
_________________________________

terangku hilang
dalam pekatnya hitamku
saat celoteh2 itu
menusuk jantung menghujam nurani

kuingin menjadi sehelai rumput
lemah tak goyah dihempas topan
bukan sebatang pohon
gagah, menjulang, lalu
ambruk diterpa gelombang

masih hitamku bersembunyi
diantara ribuan sorot mata menghakimi
inilah aku . . .
aku dengan jalan hitamku
lemah pii tetap tegar
dlm hujatan dunia yg semestinya . .
Read More

coretan zacky

Dirgantara putra 18.22 |

Nama ku adalah Aldy saat ini aq berusia 23 tahun, aku mau cerita awal aq menyukai hubungan sejenis ini..tapu sejujurnya sampai saat sekarang aku blum mau punya pacar..karena selalin aq nggak seka terkekang aq juga nggak seka terlalu berlebihan..eitsss aq juga bukan orang yang suka gonta ganti pasangan sexs ya,,,,
aq ini adalah seorang anak yang terlahir di sebuah keluarga yang broken home, ayah ibu ku sudah bercerai dan ibuku kawin lagi…namuan sayang nya aq kurang akur sama ayah tiri ku..selalu ada kesalah pahaman do antara kami..untuk itulah ibuku menyekolah kan aku di sebuah SMA terpadu yang memiliki asrama. awalnya aku menolak sih. tapi demi kebaikan ibuku juga, aku nggak mau ibu ku harus ikut terkeba imbas dari ketidak akuran aku dengan ayah ku. akhir nya aku mau juga untuk di sekolah kan di asrama yang cukup jauh dari orang tua ku..
awal aku masuk ke SMA ini biasa biasa aja..semua nya berjalan dengan normal,,,namuan di hari pertama aku menjalani masa oreantasi aq sudah habis di kerjain sama senior senior ku…tanpa terkebuali yang lain juga,
lewat pukul 15 : 00 sore sela sela kecapean ku aku lupa membawa atribut untuk kegiatan…lalu
” hey sapi ( nama samaran untuk ku waktu masa oreantasi ) mana atribut kamu ? ” wah wajah tegas yang di buat buat keliatan sekali di wajah orang di depan ku ini pikir ku
” maaf kak, ketingga di kamar waktu istirahat tadi ” ujar ku lesu
” bilang aja kamu sengaja, biar kamu juga keliatan kayak senior di antara yang lainnya ”
” nggak kok kak……bnar nih kalai boleh aku jemput ” jawab ku membela diri
” nggak nggak nggak……kamu nggak perlu jemput… sekarang kamu lagi keliling lapangan basket 15 kali ayo ” katanya sambil menendang pantat ku.
dan aku pun berlari dengan lesu sambil mengerutu di dalam hati…namun di saat pitaran yang ke 10 kepala ku mulai pusing dan tempo lari ku pun menjadi agak lambat…
” ayo terus..masa cowok letoy banget sih..” aq lihat sambil berlari di sana hanya kami berdua dan aku pun berlari terus namun ….
brukkk…….aq tak tau itu sudah putaran tang ke berapa…..dan pandangan ku pun mulai gelap.. yang aku rasakan hanya da satu orang memanggil aq…aldy aldy ayo bangun….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
aq merasa baru bangun dr tidur ku kepala ku sedikit berat
dan ada tangan kekar ternya tanga guru olah raga di sekolah baruku itu…
” tadi kamu jatuh pinsan di lapangan ,, nanti bapak akan hukum si rudy yang udah menyuruh kamu lari tadi ”
oh ternyata nama nya rudhy…..
” tidak pak ,tidak usah. aq tidak apa apa..sekarang sudah mendingan, aq mau di antar ke kamar ku aja ” ujar ku
” baik kalau gitu, sebagai gantinya…rudy kamu yang temenin dia sampai dia benar benar segar..dan antar dia lansung ke kamar nya ” kata bapak itu memerintah
” baik pak ” jawab si rudy … ihhhhh ternya kamu cemen juga rud tadi boleh aja kamu keliatan garang sekarang kayak ayam kehilang induk nya bayin ku..
dia pin mengantar kan aku k kamar ku . dam aku pun berbaring sambil melepas lelah..dan dia pun duduk di kursi di samping temat tidur ku. disinilah aku mlihat wajah manis nya tak seperti di lapangan tadi yang terkesan di buat buat.. hidung mancung bibir merah dan kulit sawo matang. pokok nya terlihat sanag jantan dan nggak tekesan sosok cowok yang lemah..
” maafin aku ya al…aku nggk tau kalau kamu seharian ini blum makan ” katanya memecah kan kesunyian
” udahhhh nggak apa apa, lagian salah aku juga kok..udah tau banyak kegiatan masih juga telat makan , santai aja aku juga nggak apa papa. ” jawab ku
” lamu sekamar di sini berapa orang ?,,, keliata barang di kamar ini kok padat banget ” dia berlih tanya
” 5 orang jawab ku, emang d tempat kamu berapa?”
” aku cuma sendiri, tman sekamar ku sudah tamat tahun ini, dan memang kamar ku tu kecil hanay untuk 2 orang itukan bangunan lama, pas awal sekolah ini baru di bangun dulu” jawab nya seakan akan tau kapan sekolah ini di bangun..
” waduhhh asyik tu ” ( harap ku kali aja aku di ajak pindah k kamar nya, sumpek aku di kamar yang orang nya se RT ini , tapi swerrr sama sekali aku nggak ada maksud lain )
” kamu boleh kok kalau mau pindah sekamar ama aku, tapi….yaaa nggak sebesar dan semewah ini ” jawab nya ( hhhhhaaa pucuk di cinta ulam pun tiba )
” Hmmmm gi mana ya… nggak masalah kalau kamu berkenan ” batin ku pun bergembira,,kareba aq tu memang nggak bisa satu kamar banyak orang mungkin karena aq sudah terbiasa sekamar sendiri di rumah. dan aku pun resmi pindah ke kamar kakak kelas ku rudhy
……………………………………………………………………………………………………………………………………………….
satu semester pun berlalu
aku dab rudhy benar benar sudah kayak saudara. tak pernah terjadi salah paham di antara kami kemana kami selalu bersama. bahkan orang tua kami pun juga sedah saling knal ketika menjenguk kami ke asrama. dan kami saling membantu, baik tugas sekolah, keuangan kalai seandainya dia ntara kami ada yang telat dapat kiriman. atau mungkin yang lain nya. bahkan di sangat bijak sana ketika menasehati ku ketika aku curhat mengenai ayah tiri ku..di benar benar telah mampu menjai kaka yang semperna untu ku…namun…. apa yang terjadi malam itu sungguh di luar dugaan ku. Malam itu lagi hujan sangat deras, dia bau pulang dari lomba basket di sekolah lain..dandia pun pulang dengan basah kuyup..
waduh kok basah sih kak?
” ia nih hujan di luar deras banget, oh ya dek tolong bikin kan kakak kopi ya, kakak mandi dulu “
aku pun nurut aja..setelah dia selesai mandi dia pun buka laptop nya lalu buka video video porno yang baru aja di dapat nya dari tman nya.. aku sih nggak ambil pusing toh dia juga sudah biasa nonton bokep di depan ku. aku pun trus melanjutkan bacaan ku.
” pernah liat yang gini nggak? ” katanya sambil memperlihat kan video dua cowok ganteng lagi oral dan anal sexs
” ihhhh,, kok bisa ya..dapat dari mana kak video nya?”
” kamu mau nyoba “
” nggak ah, aku mana berani yang gituan”
” coba dulu, kamu pasti ketagihan ” katanya sambil memeluk ku dari belakang dan memegang dadaku
” jangan kak..kataku sambil berusaha menolah. namun dia nggak menghiraukan sambil menciaum leher ku dari belakang…saat itu ada satu sensasi yangtiada terkira yang baru pertama aku rasakan. karna memang masalah sexs itu sangat tabu sekali bagi ku..hinggak akhirnya aku pasrah untuk apa dia perlakikan kepada diri ku. dia mulai melucuti baju ku satu persatu hingga hanya tinggal boxer doa.. dingin nya hujan malam itu mesuk ke pori pori ku melalu ventelasi kamar ku sangat teasa sekali di tambah nikmatnya pelukan kak rudhy yang hangat dan membawa nikkmat. lalu aku pun mulai memberani kandiri untuk membuka baju nya hingga di bener benar telanjang. dan di mulai menjilati dada ku sambil tangan yang satu nya meremas dadaku yang lain..sementara tangan ku mengelus kejantanan rudy yang gede dan tegang normal itu..
lalu dia pun memasuk kan penis ku yang tegang tadi ke mulut nya .
” jangan kak, kan kotor “
” hehheh kamu nikmati aja dan ikuti permainan kakak ” katanya/
” okhhhh kak……” kataku merem melek sambil meremas rambut kaktudi yang sedang bergelriya du sela paha ku.. lal aku di duduk kan dan dia pun berdiri sambil memegang paha ku lalu menyodorkan kejantanannya ke mulut ku; awal nya aku pun ragu ragu untuk itu..namu demi memgimbangi apa yang telah di lakukan nya pada ku aku pun mulai mengoral penis yang besar dan tegang itu..samapi dia benar benar merintih tertahan nikmat.
” dek kak boleh nggak minta lobang mu?….” katanya
” jangan kak, sakit kan? “
” awal nya aja,, setelah masuk akan terasa nikmat”
sebelum aku meng iakan dia pun membuat posisi nungging di tempau tidur dengan kaki setengah berdiri di lantai..lalu dia mebaluri air ludahnya ke lubang ku dan menyodorkan rudal nya ke pantat ku…awal nya dia kesulitan karena mamang sebelum nya aku blum pernah melakukan,,namun akhir nya dengan prlahan akhir nya masuk juga
” akhhhhh,,kak….khufffff ” kata ku tertahan
” gimana dek nggak bisa nahan ya, kalau gitu kakak sudahi ya ” tapi aku malah mendorong pantat ku lebih dalam sebagai tanda untuk nya melanjutkan permainan nya
lalu dia pun menggoyang pantat nya dengan gaya berdiri di belakang ku sambill memeluk ku dan menjilati tunggung dan meremas susu ku
akhirnya, crooooooet crooooot ” akhhhh Okhhhhh aldyyyyy” katanya meracau tak jelas cairan panas terasa di lubang belakang ku..keringat dingin keluardari tubuh ku dan diapun mencium pipi ku dan aku di baring kan di tempat tidur sambil memeluk ku di tengah suasana deras nya hujan.
sesaat kemudian dia berkata ” dek maaf kan abang ya ” bahas ini baru kali ini aku dengar
” sejujurnya, di awal kakak, mengajak kamu pindah ke kamar kaka dulu kakak sudah menyukai mua , mai kah kamu menjadi pacar kakak ” katanya jujur menjelas kan kalau ternyata dia itu biseks
” nggak apa apa kak, aku menikmatinya kok, tpi untuk menjadi pacar ku, aku tak mau, aku lebih suka kalau kaka mnjadi kakak ku” kata ku
” baik lah , kalau itu yang kamu mau ” katanya sambil mencup bibir ku dan memegang penis ku…dan di pun kembali menhisap kejantanan ku. sampai tegang lalu.. dia pun jongkok diatas paha ku seraya memasuk kan penis ku ke dalam lobang bool nya..bles memang terasa lancar dan tak terlihat wajah kesakitan sedikit pin di wajah nya. mungkin dia sudah tak virgin lagi ….hangat dan nikmat kurasakan di penis ku di saat dia menggoyang kan pantat nya naik turun…okhhhhh abang…… okhhh okhhh okhhhhh…
lalu dia mengubah posisi baringg nya.dengan membelakangi ku..lalu aku yang memesuk kan penis ku ke lobang nya dengan menggoyang nya dari belakang…okhh terus al terus al nikmat….katanya….
lalu croettttt aku lemas dan terasa nikmat sampao ke ubun ubun karena itulah pertama kali nya aku organisme di dalam lobang manusia.
” terima kasih kaka ” kata ku sambil kami tidur telanjang tanpa selimut dan berpelukan malam itu/
itulah kisah awal ku mengenal hubunga sejenis, hingga sampai dia tamat dari SMA itu dan kami pun tak pernah ketemu lagi,, kata orang tua nya dia kuliah di luar pulau tempat tinggal ku..dan aku pun tak pernah lagi melakukan nya lagi setelah di tinggal kak rudhy… hingga sampai aku masuk ke bangku kuliah…
namun kebaikan dan kasih sayang seorang kak rudhy akan ku ingat sampai sekarang, walau pun di antara kami sering terjadi hubungan yang tak wajar…
Read More

panggung sandiwara

Dirgantara putra 18.15 |

 Namaku RyanArdiansyah saat ini aq duduk di kelas 2 MTs, atau yang sekarang jadi kelas VIII, aq menjabat sebagai wakil OSIS di sekolahku plus menjadi salah satu panitia Acara Muludan kali ini sehingga aq harus bertanggung jawab terhadap lancarnya acara ini.
 Aq bersama dengan keempat temanku Didin, Iman, Asep dan Iwan kebagian sebagai seksi pubdokdek (Publikasi Dokumentasi dan Dekorasi). Hanya aq saja yang masih kelas 2 sedangkan sisanya kelas 3 tapi karena kita sudah lama kenal gak jadi masalah. Sekedar info z perawakan kami berempat biasa2 z, Asep tingginya paling 150 dan beratnya 50 kg dia hitam manis dan senyumnya bikin cewe2 gak tahan. Iman tinggi 145 dan berat 45 kg kulitnya putih dan dia paling ganteng diantara kita semua. Didin dia ini perawakannya paling tinggi dan paling besar sehingga dia selalu kebagian angkat2 tapi walaupun begitu dia orangnya ‘penyabar’. Iwan tinggi 148 dan berat 45 kg dia lumayan manis dengan kulit kuning langsatnya dan Iwan ini orangnya paling alim (soleh) karena dia anak Kiai setempat. Sedangkan aq tinggi 150 dan berat 40 kg, kata orang sih senyumku manis dan mataku sayu jadi orang2 suka susah menafsirkan arti pandangan mata aq.
 Hari ini kami berlima sangat sibuk karena besok adalah hari H, atau hari pelaksanaan acara Muludan. Aq, Didin dan Iwan bagian membuat panggung sementara Iman dan Asep bagian dekorasi, membuat tulisan dan hiasan di panggung. Sehabis pulang sekolah mereka membuat hiasan itu dirumah Asep tapi nanti sore mereka kesini. Aq, Didin dan Iwan sehabis pulang sekolah tidak pulang ke rumah dulu tapi langsung membuat panggung di ruangan kelas 1 karena kelas ini lumayan bagus dibanding dengan kelas yang lain.
 “Ryan, tolong kamu luruskan bangku2nya, takutnya ntar yang naek panggung terperosok kalau bangkunya tidak benar2 lurus”. Kata Iwan (maklum MTs kita ada di kampung jadi untuk bikin panggung untuk acara2 besar memakain bangku atau meja belajar lagian jaman dulu belum banyak rental panggung dll) ouwh ea lupa kejadian ini terjadi sekitar 15 tahun yang lalu.
 “Ok bos” jawabku.
 “Din tolong ikatkan bambu ini dengan kuat ea?” perintah Iwan lagi pada Didin.
 “Kamu juga jangan hanya nyuruh ini nyuruh itu doang dung, ikut kerja ke”. Balas Didin kesel, karena emang dari tadi Iwan ini hanya nyuruh kita2 saja, ea sih aq tau law dia ketua seksi tapi tetap harus kerja juga dunx.
 3 jam telah berlalu dan akhirnya panggung beserta kursi2 untuk penonton telah siap, dan kita bertiga pada kelelahan.
 “Aaaaaaaaaaaaakhhhhh ...... capenya”. Kata Iwan sambil merebahkan tubuhnya di lantai.
 “Cape apaan? Dari tadi kamu hanya banyak nyuruh ini nyuruh itu z. Paling hanya cape mulut z” balas Didin.
 “Ea neh. Kamu mah hanya geser bangku dikit2 z”. Balasku sambil duduk di salah satu kursi penonton sementara Didin duduk di tepi panggung sambil ngiaps2in badanya pake buku dan kita bertiga pada buka baju seragam karen keringetan.
 “Hehe ...... ekh Asep dan Iman mana? Qk belum nongol2 juga tu bocah”.
 “Assalamu’alaikum” Suara Asep dan Iman
 “Wa’alaikumsalam”. Jawab kami berbarengan
 “Panjang umur lo berdua, baru z si Iwan nanyain kalian, kangen katanya”. Kata Didin
 “Gila lo din, emangnya gw cowo apaan?” kata Iwan sambil menoyor kepala Didin
 “Hahahahahahaha ......” kami semua tertawa.
 “Ekh sep mana dekorasi buat panggungnya? Sudah beres kan? Lw udah beres kalian pasang dech di panggung aq mw mandi dulu”. Kata Iwan sambil jalan ke kamar mandi sekolah.
 “Ok dech”. Kata Asep dan Iman.
 “Ekh aq pulang dulu ea? Gerah nech mw mandi plus ganti baju, din wan mw nitip apa dari rumah?” kataku sambil ngambil baju seragam plus tas sekolah aq.
 “Aq nitip baju ganti plus makan malam z, kamu minta ke ortu aq di rumah, laper nech” kata Iwan sambil teriak karena sudah agak jauh.
 “Lw kamu din?” tanyaku pada Didin.
 “Sama dech, ekh jangan kelamaan ea? Sudah laper banget tau, si Asep juga kenapa gak bawa makanan?”
 “Sorry bro, lo kan tau gw keluarga miskin. Hehe”. Balas Asep
 “Ok dech, aq pulang duluan ea? Ekh lupa nanti malam kita nginep disini kan?” tanyaku lagi
 “Ea iyalah masa ea iya dong” serempak Asep, Didin dan Iman.
 “Good”. Kataku
 ************
 Malam pun tiba, karena ini ruangan kelas jadi kita semua tidur diatas panggung. Aq kebagian paling pinggir, kemudian Didin, Asep, Iwan dan Iman. Kita tidur hanya memakai sarung yang biasa di pakai buat sholat.
 Saat tengah malam aq tersadar karena aq ngerasa sesak nafas, saat aq buka mata ternyata Didin tengah menindih aq, matanya tertutup tapi anehnya bagian bawah tubuhnya menggesek-gesekan kemaluannya diatas kemaluan aq, sehingga hal ini membuat kemaluan aq jadi tegang, tangan dia juga menggenggam tangan aq sehingga aq tak bisa bergerak untuk melepaskan diri.
 “Ngaphmhmhmhmh.....................” baru z aq mw ngomong, tiba2 Didin mencium mulut aq dengan buasnya, ciuman yang makin dalam dan membuatku melayang.
 Dengan perlahan mata dia membuka, terus tangan kananya disimpan diatas bibirnya memberi tanda untuk diam, padaku.
 “Nikmati saja”. Katany
 Akhirnya aq diam dan menikmati apa yang dia lakukan, dia menurunkan wajahnya dan menghisap puting aq sehingga aq menggigit bibirku sendiri menahan nikmat n geli.
 “Emhphmphmphmph.........” erangan tertahan aq
 Kedua tangan dia menarik celana sekaligus celana dalam aq terus dia juga melepas celana sekalian ma celana dalamnya, sehingga kita sama2 tidak memakai celana, terus dia mengesek2an penis dia dengan penis aq sehingga hal ini memebri kenikmatan tersendiri bagi kami.
 Lalu dia meludahi tangannya dan mengoleskan ludah itu ke penisnya sehingga gesekan penis kita menjadi lebih nikmat.
 Dia mencium bibir aq lagi dengan buasnya.
 “Ekh penis aq jepit ma paha kamu ea? Agar lebih enak..........emphmphmphmphm” katanya sambil berbisik sambil melanjutkan ciumannya.
 “Hemmmmmmmmmmmm.................” aq gak bisa jawab karena dia menutup bibirku dengan bibirnya yang terasa manis,
 Dia terus menggesek2an penisnya diantara paha aq dan tanpa sadar aq juga menikmati hal itu karena penis aq menggesek2perutnya yang lumayan gede, dari kecil aq memang menyukai orang yang cuby, aq juga gak ngerti kenapa, mungkin karena tubuh aq yang kecil jadi suka iri melihat hal yang dimiliki oleh orang lain.
 Didin terus z menggesek2an penis hingga hampir 30 menit dan selama itu pula bibir dia tidak diam, kadang mencium bibir aq kadang pipi, jidat bahkan kuping aq juga tak luput dari jilatanya,
 “Emhmhmhmh...... aq dah mw keluar nech...............akhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh”
 Jrot......jrot.....jrot.....jrot..... banyak juga air kencing (aq belum mengerti pada saat itu bahwa yang keluar dari penis Didin namanya sperma bukan air kencing) yang keluar dari penisnya sehingga membuat kami jadi basah terutama bagian pantat aq yang langsung berada didepan penisnya. Tak lama kemudian aq juga mengalami hal yang sama
 Jrot.....jrot.....jrot....jrot........ aq tidak mengerti apa yang barusan aq keluarin dan lakuin ma Didin tapi yang pasti hal itu sangat nikmat.
 Lalu Didin kembali tidur disamping aq, dan memakai celananya lagi, aq juga melakukan hal yang sama.
 Ceceran sperma yang ada di sekitar paha, pantat dan perut aq, semuanya aq lap dengan celana dalam aq tapi aq tetap memakainya setelah dipakai lap, karena takut yang tau kalau aq tidak pakai celdam keesokan paginya karena kita biasanya mandi pagi bareng.
 “Aduh gatalnya pantat aq, ikh ikh ikh” kata Iman 5 menit berselang setelah aq selesai memakai celana lagi. (aq gak tau apa Iman tau dengan apa yang aq dan Didin lakukan barusan, sehingga dia menyindir dengan ngomong gitu, tapi aq gak peduli habisnya nikmat sih hehe).
 Dan pada saat acara berlangsung ada satu kejadian lucu di atas panggung, dimana saat pembawa acara naik ke atas panggung dan mau membuka acara, kakinya sedikit terpeleset. Dalam hati aq berkata: “Pasti air kencing semalam belum kering hehe.........”

 ------------ TAMAT ---------
Read More

sahabat

Dirgantara putra 18.12 |

Pagi-pagi aku sudah melamun di meja makan.   Kejadian kemarin masih teringat dengan jelas, setiap katanya teringang di kepalaku.   Aku berfikir sikap Nael benar- benar kelewatan.   Apa sih yang ada di kepalanya sampai sampai ada ide memberikan sesuatu yang belum saatnya diberi?   Mereka baru jadian beberapa minggu tapi kelakuannya seolah-olah sudah pacaran 5 tahun!!
"Az,kamu kok belum berangkat sekolah?" Suara ibu membuyarkan lamunanku." Sudah jam setengah tujuh lewat loh?" tambahnya
"Masa sih." aku melihat jam tanganku.   Hm,biasanya jam segini Nael sudah stand by di depan rumah. "Ya sudah bu, aku berangkat sekarang ya."
Aku keluar rumah dengan perasaan tidak bersemangat.   Tapi, loh Nael ada disana.Berdiri terpaku tepat di pintu gerbang.
"Ayo Az.. udah siang.."  Nael bersikap seolah tidak terjadi apa apa.
Aku menghampiri.  Kuperhatikan wajahnya,begitu lesu  dan tidak bersemangat.   Aku tidak bicara apa apa.
" kami berjalan, hanya berjalan seperti layaknya orang asing, tidak bicara satu sama lain.   Tidak satu katapun terucap, jujur saja aku males bicara saat ini.Saat tiba di gerbang sekolah.  Nael menghentikan langkahnya.   Ada apa dengannya?   Akupun menghentikan langkahku  dan menatap wajahnya
"Lupakan kejadian kemarin,” katanya.   Pelan pelan dia tersenyum padaku.
Aku terdiam sejenak..dan akhirnya ikut tersenyum juga. Ah... aku suka senyuman anak ini.
“Oh iya , nih undangan pesta ulang tahun Naya." Nael mengeluarkan sebuah kartu undangan dari tasnya dan mneyerahkan kepadaku.
"Owh.. dia ngundang gue ya? " kataku basa-basi.. Ya ampuun ngado apa ya? pusing aku memikirkannya. Kami kembali  berjalan menuju sekolah dengan perasaan tenang.   Tadinya aku mau bertanya, apa dia telah membeli cincin emas itu?  tapi, sudahlah.
***
Sudah lumayan lama aku nongkrong depan cermin.  Ok..! sudah siapkah semuanya? bajuku sudah rapi, jeansku juga keren, sepatuku? iyalah.. masih baru kok. parfum ? sudah walaupun tinggal sedikit lagi, terakhir aku lumuri rambutku dengan gel rambut. Biar tambah keren kubiarkan rambutku acak acakan.  Selesai sudah.
Hasilnya?? Wow,orang tidak menyangka bahwa seorang Diaz bisa sekeren ini..!!
"Diaaazz!"  Nah tuh Nael sudah datang.
"Yup, gw keluar sekarang," teriakku.
Aku menyambut si keren Nael."Ok.. gue siap pesta..!" kataku ceria.
Nael memperhatikan penampilanku dari atas sampai bawah."wow keren bener..!" komentarnya.
Aku hanya tersenyum.
"Eh, elu jadinya ngado apa ke Naya? " Akhirnya aku penasaran juga.
"Hm.. gue cuma ngasih dia ini," ujarnya sambil memperlihatkan setangkai mawar putih.
"Hah?? emang dia mau dikasih gituan doang? " tanyaku heran.
"Yee, emang elu ngado apaan? " balas Nael.
Aku cuma tersenyum sambil geleng-geleng kepala.  "Tadinya gue mau pinjem duit ke elu buat beli kado".
"Dasaaar...!" Nael tertawa."Ya sudah.. berangkat sekarang ya?"
"Yup," balasku.
Kami berdua berangkat menuju rumah Naya.   Aku senang akhirnya Nael mngurungkan niatnya untuk membeli cincin emas itu.  Memang belum saatnya, mungkin nanti dia bisa melakukannya.
Kami sudah tiba di rumah Naya, wow.rumahnya besar sekali.  Halaman sangat luas, dengan beberapa mobil mewah yang terpajang di garasi. beruntung Naya dilahirkan di keluarga yang sangat berada.  Pestanya pasti sangat meriah, begitu banyak tamu di halaman rumah didalam pasti lebih ramai lagi.
"Eh, Az.. gue ganteng kan?"tanya Nael
"Yup.. elu keren..." sebuah jawaban dari lubuk hati yang terdalam.
"Thanks," katanya mantap.   Dia menghela napas sejenak dan bergegas masuk ke dalam rumah.
Di dalam kami mencari cari Naya. Dimanakah yang punya pesta? setelah beberapa saat kami temukan dia tengah mengobrol dengan temannya. Kami menghampirinya.
"Hi Naya," sapa Nael.
"Hi, kok kalian lama sekali datangnya? " Naya begitu senang dengan kehadiran kami, Nael tepatnya.  Gadis ini sangat cantik, benar benar seperti putri.
"Met ulang tahun ya? " Nael menyerahkan sekuntum mawar putih ke Naya.
"Wow, makasih,bagus sekali bunganya" Gadis itu mencium pipi Nael.  Aku yang melihatnya hanya geleng-geleng kepala.
Kini giliranku yang mengucapkan selamat.."Met ultah ya Naya.." kataku.." Sorry aku gak sempet beli kado"  kataku malu malu.
Naya tersenyum.. " Gak apa apa.. kehadiran kalian sudah jadi kado buat ku kok.." katanya manis.
 Pestanya meriah sekali.  Pasangan Nael dan Naya memang jadi pusat perhatian, bagaimana tidak? ketika acara potong kue, Naya malah memberikan kue itu ke Nael, bukan ke orang tuanya.   Kini semua orang tahu kalau mereka adalah pasangan.   Ini bukan pesta Ulang tahun tapi pesta Pertunangan!!!
Sambil memegang gelas berisi minuman, aku terus perhatikan pasangan itu dari kejauhan.   Cemburu? jelas aku cemburu, karena perasaan ini meraja rela merasuki hatiku.  Aku bingung harus berbuat apa?  Apa sebaiknya aku menjauh saja dari Nael?  ahh.. aku tidak sanggup.
"Dia cakep ya?" seorang lelaki disebelahku berkomentar.
Aku menoleh.. Waah.. pemilik suara itu sangat ganteng.
"Iya.." jawabku
"Bukan, maksud gue temen cowok elu itu"
Aku terkejut bukan main.. Apa maksud dia bicara begitu?  Aku memandang lelaki itu dengan heran... Apa dia..?
"Udah lah,gue tau elu gay.  Gue juga gay kok," katanya santai
Aku terkejut setengah mati, minuman yang aku pegang hampir saja mau jatuh..
"E.. enak aja lu ngomong," kataku kasar dengan nada tinggi.
"Oops sorry, tapi benarkan? "
Aku terdiam.
"Ok. lupain aja.." Pemuda itu bicara beberapa saat kemudian.. "Kenalin aku Eka," dia menjulurkan tangannya.
"Gue Diaz.. " aku memberanikan diri bicara.  Dalam hati aku khawatir, benarkah perilaku aku menggambarkan aku seorang Gay?
"Elu pasti teman sekelasnya" Eka membuyarkan lamunanku.
Dari kejauhan aku melihat Naya melambaikan tangannya padaku."Sorry , Naya manggil gue tuh," kataku, dengan segera aku meninggalkan lelaki ganteng tersebut.  Aku tidak mengerti bagaimana perasaanku.  Aku takut,risih, gugup, sekaligus senang bertatap muka dengannya.  Sudahlah, aku tidak mau terlibat lebih jauh dengan si Eka itu.
"Diaz.. kamu sudah makan sesuatu?" tanya Naya
"Udahlah, ampe kenyang aku" 
"Ya udah, sekarang ajak siapa kek cewek buat diajak dansa," saran Naya
"Kalo aku ajak kamu gimana?" tawarku, aku melirik Nael."Boleh kan gue pinjem sebentar?" 
"Ok" Naya mengiyakan
Sambil berdansa dengan Naya, aku sedikit berbincang dengannya." Eh tadi aku sempet ngobrol sama temen kamu," kataku membuka percakapan..
"Siapa?" tanya Naya
"Itu si Eka."
"Oh Eka, dia itu temenku waktu SMP , kita sempat bersahabat dulu," cerita Naya.
"Oh.. gitu ya.." Itu saja komentarku.
" Dia anaknya baik, kreatif dan rajin" tambah Naya
"Ohh.."
Aku memperhatikan Eka dari kejauhan, eh tidak taunya dia juga memperhatikan aku dari tadi.   Aku coba untuk tidak memperdulikannya,tapi,ahh aku tidak nyaman.   Ya ampun..! Kekarang dia melambaikan tangannya padaku, kurang ajar!! Ini tidak bisa dibiarkan!   Setelah selesai berdansa dengan Naya aku menghampirinya.
"Heh! eElu jangan kurang ajar ya..!! gue bukan seperti yang elu kira!! Gue normal!!" kataku kesal.
Eka hanya tertawa kecil.  "Udahlah, maaf kalo elu tersinggung,gue cuma suka aja ama elu." Itu saja reaksinya.
Gila...!! cowok cakep ini suka aku??  atau mungkin dia mau mempermalukan aku saja?
"Elu berani sekali bilang kayak gitu..!!kita baru kenal 30 menit yang lalu, tapi elu udah kurang ajar!! pergi lu dari hadapan gua!!" kataku dengan nada kencang. 
Namun Eka tidak beranjak pergi,akhirnya aku yang pergi meninggalkan lelaki itu.  Aku berfikir keras bagaimana dia tau rahasia aku??
"Diazz...!  tunggu." Eka memanggilku dari belakang.
Aku takut berhadapan dengan dia lagi,kupercepat langkahku.
Jengkel sekali malam ini.Tadinya aku ingin bersenang senang di pesta ini,tapi semuanya hilang gara gara kehadiran si brengsek Eka itu.   Sialan..! kenapa aku terus memikirkan lelaki itu..!!  Ok,tenang.  Sebaiknya aku ambil minuman dingin biar kepalaku ikut dingin.
"Diaz..! " suara seorang lelaki menyapaku. 
Kubalikan badanku.  Ahh.. lelaki ini lagi.. Jengkeell!!!
"Ah, elu lagi.. ! sorry gue gak mau diganggu.."
"Ok,ini cuma sebentar kok,"katanya."Maafin gue ya? mungkin gue salah menilai elu," katanya pelan."Dan gue gak akan ganggu lagi."    Setelah itu Eka meninggalkan aku sendiri.
Hah..? begitu saja ? aku kira dia mau ajak ngobrol sebentar, mulai pikiran gilaku bekerja lagi. dasaarr!!
Aku tidak mengerti apa yang ada dikepalaku,satu sisi aku kesal dengan perilakunya tapi satu sisi aku senang bertemu dengannya. Ahh!! gila benar benar gilaa!!
Jika kupikir akan menyenangkan bila aku berteman dengan Eka, setidaknya aku tidak perlu memakai topeng lagi.   Dia tahu semuanya tentang aku dan aku tahu semuanya tentang dia.   Memang begitu kan yang dinamakan  teman? Kadang aku bertanya tanya sampai kapan rahasia ini aku pendam sedangkan perasaanku ke Nael semakin besar.   Apa sebaiknya aku menjauh?   tapi bagaimana aku memulainya? aku sudah terlanjur dekat dengannya, masa pergi begitu saja?
Mungkin kehadiran Naya akan sangat membantu, toh sekarang sudah terjadi.    Nael semakin dekat dengan Naya dan mungkin aku akan dilupakan.   Yang jadi pertanyaan apakah aku sanggup jalani hidup tanpa Nael?   Itu pertanyaan besar yang tak pernah bisa aku jawab.   Aku sayang dia dan tidak mau meninggalkannya.
Aku perhatikan Nael dan Naya dari kejauhan, Hm.. mereka memang serasi, lelakinya ganteng dan perempuannya cantik.   Kadang aku iri dengan kesempurnaan Nael, dia memiliki semuanya yang dapat memikat semua orang terutama para gadis.  Berbeda dengan aku, memang tampangku tidak terlalu jelek, tapi masalahnya aku tidak mampu menyukai mereka.
Nael menghampiriku,mungkin dia kasihan melihatku dari tadi melamun seorang diri.
"Hallo Man!!, kok bengong aja? elu bilang mau seneng-seneng," Nael merangkul pundakku.
"Gue seneng-seneng kok." Aku berusaha menggoyang goyang badan seolah olah menikmati musiknya
"Elu cuma berdiri doang." Nael terheran heran."Ayo ajak siapa kek,cewek yang elu suka.   Penampilan elu keren banget, yakin banyak yang mau dansa sama elu."
Aku cuma tersenyum,elu gak ngerti sih Nael..
Giliran Naya kini yang menghampiri dengan membawa seorang perempuan kepadaku.   Perempuan itu cantik, kulit putih,rambutnya agak ikal dan badan yang ideal.
"Eh Diaz.. kenalin temen aku," ujar Naya .
"Oh,boleh,"kataku
"Hi,aku Donna."  Gadis itu mengajak salaman,
" Aku Diaz."  Aku balas tangannya yang halus itu
Kami berbincang-bincang tanpa menyadari  Nael dan Naya meninggalkan kami berdua.   Mungkin Naya hendak menjodohkan aku dengan Donna, tapi ini tidak akan pernah berhasil.   Donna memang cantik,tapi aku tidak merasakan apa apa di hati ini.  Walaupun begitu Donna adalah teman bicara yang menyenangkan, obrolanku selalu nyambung dengannya.   Beberapa saat kemudian kuberanikan diri mengajaknya berdansa.
"Dansa yuk? " tawarku
"Boleh.." Donna menyambutnya dengan baik
Saat berdansa dengannya, aku merasakan seolah olah aku ini lelaki sejati, sama dengan lelaki lainnya.   Sempat kulihat Nael memperhatikanku sambil mengacungkan jempolnya. Namun, jauh dalam hati aku menangis.   Gadis sedekat ini tidak memberikan rasa di hatiku.
Malam semakin Larut,para tamu pun berangsur pulang.   Sepertinya akupun harus pulang.  
Kuhampiri Nael untuk mengajaknya pulang.
"Nael.. sudah saatnya kita pulang," bisikku
"Hm.. ok," Jawab Nael setelah berfikir beberapa saat.
Setelah berpamitan dengan Naya kami meninggalkan rumah mewah ini.  Dalam perjalanan pulang aku terus memikirkan Eka dan Donna, dua orang yang aku temui di pesta tadi yang membuat aku terkesan.
Ini pertama kali bertemu dengan seseorang yang senasib denganku sekaligus mengatakan suka padaku.   Kemudian ada lagi seorang gadis cantik yang seharusnya aku jadikan pacar yang hanya karena kelainanku ini aku malah mengabaikannya.
"Heh..!" lamunanku terhenti oleh tepukan Nael di bahuku
"Ngelamunin apa nih?" tanyanya
"Ah.. nggak kok"
"Owh.. gue tahu.. elu lagi mikirin si Donna ya? "selidik Nael."Udah tembak aja langsung," rayu nya . "Lagian tadi Naya bilang, Donna suka elu."
Yah,seandainya aku juga menyukainya Nael...
***
Nael tidak bisa pulang ke rumah, karena malam sudah sangat larut.  Maka dia memutuskan untuk menginap di rumahku.   Rupanya dia kelelahan setelah beberapa jam bersenang senang di pestanya Naya.   Sama aku juga capek, capek fisik dan juga capek hati.
"Nanti di rumah kita ngapain?" tanyaku
"Ya tidur lah.. gue capek banget az.." 
Pertanyaanku bodoh ya?
Akhirnya kami tiba dirumahku.  Lagi lagi aku lupa bawa kunci, terpaksa aku harus membangunkan ibuku.  Ahh sepertinya aku akan kena marah lagi.
Tok ..Tok..
Ibu membuka pintu rumah dengan wajah ngantuknya.
"Kamu gak bawa kunci lagi?"kata ibuku
"Maaf bu.." Itu saja jawabanku
"Ya sudah, masuk !" katanya jengkel
Tiba di kamar Nael langsung membaringkan badannya ke ranjang.  " Akhirnya...!!" katanya
Aku mengganti pakaianku dengan pakaian biasa, lalu menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan mengambil air Wudlu.   Sebenarnya aku pun tergoda untuk langsung terjun ke ranjang, tapi aku belum sholat Isya.
Aku tidur di sebelah Nael.   Sepertinya dia sudah tertidur lelap.   Kuperhatikan wajah indah itu.Wajah itu memancarkan kedamaian, dahinya nampak berkeringat. Mata indah itu tertutup dengan begitu eloknya, dan bagian yang aku suka, bibirnya yang merah itu sedikit terbuka.   Nael kenapa kamu begitu manis saat tertidur?   Aku lap keringat di dahinya dengna hati hati.   Tiba tiba entah kenapa jantungku berdetak kencang sekali.  Tangan ku bergetar dan gelisah sekali perasaan ini.   Kutatap dalam dalam wajah indah itu.   Dengan keberanian luar biasa kudekatkan wajahku pada wajahnya.   Kuberanikan diri untuk mencium bibir indah itu.   Bibirku kini menyentuh bibirnya, untuk beberapa saat aku menikmatinya.
Tiba tiba Nael mendorongku dengan  keras hingga aku terjatuh ke lantai. Ya Allah!!
"Hei!! apa apaan ini??!!!" Teriak Nael.
Kami terdiam, sementara Nael terus memandangku. Baru kali ini dia memandangku begini.   Dia menatapku dengan jijik seolah olah aku ini sampah,seperti memandang orang lain.   Ahh!! terimalah keadaannya dia memandangku!!!
Kucoba dekati dia perlahan.. " Nael, dengarkan aku,"kataku pelan
"Jangan dekati gua! " teriaknya sambil menahanku dengan lengannya.  "Elu...!!! "Nafasnya tidak beraturan.." elu !! sangat hina!!!!" Nael melengkapi kalimatnya.
Dengan segera Nael keluar dari kamarku
"Nael.. tunggu!!"  aku berusaha mengejar dia.
Sementara pemuda itu berlari hingga ke halaman rumah.
Kukejar terus Nael hingga  beberapa meter dari halaman rumahku, hingga akhirnya aku berhasil meraih tangannya.
"Nael..! gue jelasin dulu!! "  teriakku
Buukk!!!!
Pemuda itu memukul keras pipiku hingga kuterjatuh ke tanah.
"Elu bakal dapat pukulan lebih keras lagi kalo terus ganggu gue..!!" ancamnya
Nael kembali berlari menjauhiku.   Bisa aku bayangkan dia berlari ketakutan karena aku.
Ahh.. Nael!! ini tidak seperti yang kuharapkan.   Sialan!!! kenapa harus terjadi!!!
Aku berjalan kembali menuju rumah dengan perasaan sakit.   Pukulan di pipiku tidak terasa sama sekali, tapi pukulan batinku benar benar terasa.. sakit sekali!.   Aku tidak tahu apa yang akan terjadi besok.   Apa aku bisa menghadapi hari esok?
Tiba di rumah aku aku mengambil es batu lalu kubungkus dengan sapu tangan.   Aku kompres luka pukulan tadi, siapa tahu bengkaknya akan berkurang.   Aku tidak percaya ini terjadi. Kulemparkan gelas yang ada tepat di depanku.
Praaangg!!!!!
Aku terdiam... tidak puas rasanya dengan hanya melemparkan gelas itu, perlu sesuatu yang besar untuk meluapkan amarahku ini.
Aku tidak bisa berbuat apa apa.   Saat ini aku hanya bisa kembali ke kamar, mengompres pipiku dan mencoba menyadari kejadian barusan adalah nyata.
Di ranjang aku terdiam lama sekali, cukup lama tanpa aku sadari Adzan Subuh berkumandang.   Tak kusangka malam ini aku tidak tidur .   kepala ini terlalu sibuk memikirkan 5 jam yang lalu daripada hanya sekedar tidur.
Aku beranjak dari ranjang lalu menuju kamar mandi untuk ambil air Wudlu.   Saat kubasuh air ke wajahku , aku merasa membasuh fikiranku menjadi lebih tenang.   Mungkin setelah Sholat Shubuh nanti aku kembali bisa berfikir dengan jernih.
Sholat Shubuh telah aku tunaikan.  Aku berdoa minta ampun kepada Allah atas semua dosaku, karena dosa ini aku mendapatkan ganjaran yang luar biasa.   Kubersujud diatas sajadah sambil berharap Allah mendengar rintihan hati ini dan mengulurkan kasih sayang-Nya untuk membawa jauh kepedihan ini.   Aku tidak kuat menanggungnya ya Allah...
Read More

Pelangi di jakarta

Dirgantara putra 18.11 |

CERITA SARU: KISAH GAY DAN ANAK SEMINARI

Nama gw Dimas, ketika cerita ini terjadi umur gw masih 18 taun,saat itu gw masi straight 100%! 2 tahun yang lalu, gw saat itu baru lulus SMA, setelah lulus gw nunggu hasil pengumuman SPMB dengan bermalas-malasan di rumah gw di daerah Sunter. Waktu itu hari jumat, selesai sholat jumat gw pulang ke rumah, kata nyokap gw ada temen gw nelpon, namanya arbi, hah? arbi? kayanya temen SMA gw ga ada yang namanya Arbi. Gw SMA di Salah satu sekolah unggulan di Jakarta Utara. itu juga kemauan nyokap padahal dari awal gw maunya masuk SMA biasa aja, akibatnya di SMA ini gw jadi anak yang"PINTER" alias kebalikannya,

Gw anak tunggal jadi dari awal gw udah dimanjain. Sebenernya gw juga bingung awalnya kenapa gw males pacaran, padahal gw udah sempet deket sama berapa ce tapi ya itu kok gw ga niat pacaran. Tadinya gw pikir ini gara2 gw masih manja, ternyata gw menyadinya setelah ketemu si Arbi ini.

Lanjut, katanya nyokap gw si Arbi bakalan nelpon gw malem2, eh ternyata bener ada co nelp gw, "Halo, Dimasnya ada?", gw ngerasa pernah denger suara ini, "iya, ni gw dimas, ni sapa ya?", "Wah pakabar lo mas? gw arbo, temen SMP lo!". "Oh Arbi!!", "lho kok lo nelpon gw tumben??!"....

Gw SMP di bandung sampe kelas 2 terus kelas 3 pindah ke jakarta, di bandung gw SMP di daerah Cicaheum. Nah gw punya sahabat namanya Arbi. Ternyata dia milih jadi Pastur dan ngambil Seminari (sekolah calon pastur) di Jakarta, di daerah Pasar Minggu. Ternyata dia masih naik kelas 3 karena di seminari ternyata ada 4 kelas. Dia tinggal di asrama sendiri. Dan karena libur kenaikan kelas dia ngajak gw ketemu. gw masih blom berpikir apa2. Gw ketemuan di CITOS, wah ternyata dia udah berubah banyak, di udah tinggi, hampir setinggi gw, padahal waktu SMP dia sering dipanggil, Caci. alias kurcaci,badannya juga udah mulai kebentuk.

Lanjut, kita ngobrol2 lama banget, dy nanyain apa gw udah punya pacar, gw bilang blum, padahal udah sempet deket sama ce2 cantik, nah disitu gw liat ada raut muka beda dari si Arbi, Tapi gw ga ngegubris, trus gw balik tanya apa si Arbi udah punya pcar (waktu itu gw ga tau kalo pastur ga bole nikah). Dy ketawa aja, katanya kalo sekarang punya ce habislah riwayatnya. (hahaha).

TErus gw makan bareng, udah tuh gw udah selese cerita-cerita, dia minta no hp gw, ya gw kasi aja, katanya tapi dia ga ada hape, ga boleh pake hp di seminari.

Gw pisahan n pulang kita janjian mo ktemu lagi sabtu depan di tempat yang sama, Dy katanya mo ngajak gw ke asramanya, oke.

Jam 2 sore gw udah petangkringan di CITOS, Eh Arbi ga dateng2, setelah nunggu 40 menit baru tu anak dateng, "Sori telat, tadi gw beresin kamar dulu","yaelah cuma gw doang yang dateng pake rapi2 amat BI!", :yaiya dong lo kan sohib gw". Eh Bi, gapapa nih gw ke asrama lo? kan gw beda agama"" Santai aja kalo Mas, kan lo bisa ngarang sodara gw, hahaha.." "Siiiipp".

Gw diajak ke asramanya, tingkat, dia di lantai atas, satu kamarnya 2 orang, tapi katanya temen satu kamarnya lagi Vacation ke luar kota, jadi dy sendiri, Gw istirahat bentar di kamarnya, ngobrol-ngobrol asik, ga terasa udah jam 6 sore"Blegerrrrr.." ujan ternyata deres banget.. Anjrit gimana gw balik nih, yaudah gw tunggu mpe reda deh, gw ijin solat, katanya solat di kamarnya aja, gw nanya ngambil air buat wudhu dimana?, katanya kalo mo air di kamar mandi aja. Kamar mandinya diujung lorong. Oke

Pas menuju ke kamar mandi gw ngelewatin sekitar 5 kamar, dan hampir semuanya kosong, cuma ada 2 kamar yang ada orangnya, kata arbi sekarang yang nempatin asrama itu cuma 16 orang, NAh gw ngerasa ada aroma2 ga enak pas ke kamar mandi, Anjrit! ternyata kamar mandinya full Shared gitu. jadi kaya shower di kolam renang buat bilas!, wah gw seumur2 ga pernah liat co bugil!, ternyata ada 2 orang lagi mandi, kayanya lebih muda dari Arbi, Gw risih banget, ngeliat kontol2 gitu, ihh. Mereka juga ga malu, alias ga berusaha nutupin o mereka, ga ada yang disunat hampir aja gw teriak "astafirulagh!", wah ga enak kan kalo kejadian!. Udah gw buru-buru ngambil Wudhu aja.

Selese Solat gw nanya arbi ttg apa yang gw liat tadi, dy jelasin karena disini co semua jadi semuanya di shared, wah kacau bgt! pikir gw dalem ati.

Ujan ga brenti2, arbi ngebujuk gw buat nginep, gw nolak, tapi ngeliat ujan kayanya dukung arbi jadi gw nelpon rumah, gw nagkunya c nginep di kosan, bukan asrama!, awalnya nyokap gw udah bilang GA!, tapi di belakang nyokap gw ada suara bokap, "Kasian lah anaknya keujanan..." Jadinya gw dibolehin deh, sekitar jam setengah sembilan arbi mandi selese mandi dia ke kamar, gw yang lagi asik2 baca buku pelajarannya dia sontak kaget ngeliat dy melorotin handuknya dengan santai. "bi! lo ga malu apa", "oh sori mas, gw kebiasaan, sori ya..", gila baru sekali ini gw ngeliat temen gw bugil di depan gw, kontolnya coklat juga ga disunat, gw nanya" Bi, disini ga ada yang disunat ya?"," ada tapi cuma 2 orang dari semuanya, hehe". TErus omongan gw jadi ngerambat ke masalah tentang pastur, gw tau banyak ternyata mereka ga akan nikah dan ga boleh senggama, nah waktu gw tanya giman cara ngelampiasin nafsu dia, arbi agak malu2 di bilang kalo anak2 disini sering onani. Gw teus ngobrol sampe jam 11 arbi udah keliatan mo tidur , gw suruh dia tidur duluan aja, gw mo ke WC dulu, Eh ternyata pas banget gw masuk WC, ada co seumuran gw lagi COLI! anjrt!! Gw reflek ngomong "NAJISSSS".orang itu kaget, sialnya kayanya dia pas mau ngecrot, dia nutupin kontolnya yang udah full-On mode, dan justru pejunya muncrat kemana2, mukanya merah banget nahan malu, gw juga ga enak udah teriakin dia najis, tapi dia malu banget dia buru2 ngebersihin kontolnya, gw minta maaf ke dia, n akhirnya gw knalan sama dia, namanya Lukas, anaknya putih, ternyata dia anak kelas 2 setahun dibawah arbi, dia keturunan cina. Abis itu gw langsung balik ke kamar Arbi, gw ga nyeritain kalo tadi gw ngeliat pemandangan memalukan itu,Arbi udah tidur dengan pulasnya, gw tidur di samping arbi...

Akh! ternyata gw ga bisa tidur, aneh banget kenapa gw ngebayangin adegan tadi terus!, gw berusaha tidur terus dan akhirnya ketiduran. Lagi asik tidur gw ngerasa ada sesuatu yang aneh, gw ngerasa o gw kok kaya ada yang megang, gw terus melek ternyata ga ada apa2, gw lanjutin tidur lagi, eh kok masi ngerasa, gw melek lagi, lagi2 nihil, terus gw pura2 tidur, sekarang gw mau tau apa yang sbenernya terjadi, gw pura2 ngorok, ternyata ada lagi yang megang celana bagian atas gw, gw diemin dan terusn ngorok, tangan itu kok jadi megangin ritsleting gw dan diturunin, gw masi diem, terus kaitan celana gw dilepas, tangan itu mulai ngerogoh ke kancut gw, saat itu lah gw langsung nangkep tu tangan dan melek,ARBI!!!,, gw kontan bentak temen gw ini,ngapain lu megang o gw?!!, Arbi gelagapan, dia berusaha ngelak, tapi bukti udah jelas2 berkata lain. Arbi tiba2 memelas memohon gw, "Plis mas sekali ini aja, kasi gw hiburan", gw mikir dan kasian, akhirnya gw bilang " oke sekali ini aja ingeT!", "Arbi girang bukan main, dia langsung melorotin celananya, untuk kedua kalinya gw liat o coklat si Arbi yang ga disunbat itu, ukurannya ga gede, malah termasuk kecil,dan jembutnya juga ga lebat, terus Arbi melorotin celana gw juga, dia langsung ngocok o gw, anjrit! awalnya gw risih tapi kelamaan enak juga!, Gw yang tadinya ga ngaceng jadi ngaceng, "Wah mas, disini ga ada yang segede o lw!", Gw malu sekaligus bangga, Mulutnya Arbi langsung nyosor o gw, gw disepong, o gw basah gara2 liurnya Arbi, abis gitu dia minta supaya gw ngocokin kontolnya, gw ladenin, gw ngocokin o dy,dalam hitungan detik Arbi udah ga tahan, dy ngecrot, pejunya muncrat di tangan sama badan dy,"gila bi cepet banget lo ngecrotnya!", dia cuma ngangguk2 aja, terus dy minta gw ngentotin dy, dy ngasi pantatnya ke gw, "serius bi?" Di iyain, langsung aja o gw yang udah ngaceng berat itu gw tancepin ke lobang pantatnya, majumundur2 gw terus lakuin, Arbi ngerang kesakitan + kesenangan, biji pelirnya gw pegangin, dy kesenengan, gw udah mulai ga tahan " bi gw udah mau keluar..", "gapapa", gw nekat, semua peju gw gw tumpahin di dalam pantat arbi, g w lemes banget, dalam hati gw gw bingung kenapa gw ngerasa nikmat banget malem ini, gw telentang aja, tapi arbi tetep ngulum o gw, serasa permen ternikmat yang pernah dilahapnya, oh arbi, anak seminari yang pertama membuka keperjakaanku..
Read More

coretan yanz hal 2

Dirgantara putra 18.07 |

My Sexy Vampire


My Sexy Vampire
 By Yanz
 WARNING: mature untuk konten sex dan berdarah, buat yang alergi dua hal tersebut disarankan jangan baca, kalau nekat terima resiko masing-masing wuahahaha, hard yaoi.
 
 SUMMARY: “Humm… mangsa empuk,” gumamku sambil menggigit tomat segar yang kupegang.
 Stevan adalah vampire yang haus akan darah dan ‘kepuasan’

 *Stevan POV*
 “Humm… mangsa empuk,” gumamku sambil menggigit tomat segar yang kupegang.
 Aku berduduk di atas pohon sambil mengawasi pemuda yang diperkirakan berumur 16 tahun itu, dia sedang berdoa dengan khusuk kemudian meletakkan karangan bunga di atas sebuah makam. Samar-samar terdengar dia sedang mengobrol dengan makam tersebut, bocah yang aneh..
 *Alvin POV*
 “Ahahaha.. aku masih ingat kenangan itu, kau pun ingat kan? Wajahmu sangat manis saat gugup, Angel,” kataku sambil meratakan bunga yang kutebar di atas makam kekasihku yang bernama Angel itu.
 Kemudian tawaku terhenti, kupejamkan mataku rapat, “Aku masih belum percaya kau sudah tiada, maaf… gara-gara aku datang terlambat kau jadi harus mengalami kecelakaan itu, akhh.. aku merindukanmu…” kataku sambil terhisak dan menggenggam tanah makam itu.
 BUUUK!!
 “Aaakkhh!” pekikku saat merasakan ada sesuatu yang menimpaku. Aku menoleh ke belakang tapi Cuma menemukan sebuah tomat segar tergeletak tidak jauh dariku, aku yakin bahwa tomat itu yang menimpaku tadi.
 “Pria aneh.. berbicara dengan makam dan menangis huh?” terdengar sebuah suara menyindir dari atas pohon.
 Aku menengok, “Hei.. kau turun! Jangan hanya berani main dibelakang!” bentakku sambil mencari-cari sosok yang ada di atas pohon.
 HYUUUT!!!
 Orang itu pun melompat dari pohon dan tiba-tiba gemuruh angin ikut menyertai, aku langsung memegangi belakang leherku karena merasa merinding, langit juga sudah semakin gelap karena jam sudah menunjukkan pukul 18:00.
 “Ada masalah apa, Bodoh?”
 “What the hell… seenakmu saja mengejek orang, memang siapa kau, berani mengejekku?”
 “Aku Stevan…” ucapnya sambil tersenyum sinis dan menggenggam tanganku, hah tangannya begitu dingin seperti mayat.
 “Aku tidak menanyakan namamu!”
 “Hn…” katanya sambil melangkah semakin jauh, namun sebuah tomat terjatuh dari jubah panjangnya dan menggelinding ke arahku.
 “Hei.. kakak, ini punyamu terjatuh!” teriakku sambil berlari ke arahnya dan menyodorkan tomat tadi.
 Dia membalikkan tubuhnya dan tiba-tiba menarik tubuhku ke dalam dekapannya yang ditutupi jubahnya.
 @@@@@@@@
 Aku mulai tersadar dari pingsanku, rasanya kepalaku sangat sakit. Beberapa kali kukedipkan mataku akhirnya aku mulai ingat apa yang terjadi yaitu aku diculik orang yang kutemui di kuburan tadi, shit..
 “Akhh… apa-apaan ini?!!” teriakku saat menemukan diriku telah terpasung dengan rantai-rantai yang sangat kuat di tangan dan kakiku.
 Aku melihat sekeliling, entah dimana aku sekarang yang pasti aku ada di sebuah ruangan yang di dominasi warna hitam dan merah, dekorasi ghotik, mewah dan keren… tapi kenapa bisa aku disini?
 “Akhirnya kau bangun…” katanya dingin, dia adalah lelaki dengan jubah hitam, wajah putih pucat, rambut hitam, bibir merah dan bermata merah, seperti bukan manusia… Di tangannya ada gelas kecil berisikan cairan merah. Dia meletakkan gelasnya di atas meja di sampingku kemudian duduk di kasur yang aku tiduri.
 “Hei… apa yang kau lakukan padaku?” tanyaku dengan nada yang sedikit membentak.
 “Hn… Alvian Ananda, sudah lama aku mengincarmu…”
 “Kau siapa dan dari mana kau tau namaku?!!”
 “Aku tau banyak hal…” katanya sambil menggoreskan kuku panjangnya di pipiku.
 “Akkhh… sakit..” aku memekik kesakitan Karena aku bisa merasakan goresan yang memberi rasa perih di pipimu, kemudian dia menjilat jarinya yang terkena darahku.
 “Begitu segar dan nikmat…” desisnya di dekat kupingku.
 Sreeett!! Sreeett!!
 Secepat kilat tangan dan kukunya merobek pakaianku sehingga badanku polos sekarang, “Hei!! Apa-apaan kau!” aku berteriak semakin emosi melihat tindakannya.
 “Aku hanya ingin menikmatimu secara perlahan…” dia mengambil gelas tadi, ditumpahkannya cairan kental merah itu ke atas dadaku, kemudian dia merangkak menaiki tubuhku, “Hmmm begitu menggiurkan,” bisiknya dengan sedikit desahan di telingaku.
 “Kau… jangan sentuh aku! Aakhhh emmmhh essshh aah…” desahku saat lidah-lidahnya menjilati cairan kental yang ada di dadaku, dapat tercium bau anyir khas darah, apa? darah? Kenapa dia meminum darah? Aku memejamkan mataku rapat-rapat karena rasa geli yang sangat menggangguku.
 “Bukankah ini terasa nikmat kan?” katanya sambil melumat bibirku dengan lembut namun makin lama menjadi ciuman yang dalam.
 “Ahhh.. emmhhh ta-tapi aaahh.. ini aneh jika dilakukan dengan sesama lelaki aahh…” aku mendesah semakin hebat saat tangannya memegang penisku dan bibir dinginnya menciumi leherku.
 “Gak ada yang aneh emmhh… rasanya sama saja Cuma tempatnya yang beda,” katanya menyeringai mesum, aku berusaha berontak tapi tidak berdaya dengan belenggu di tangan dan kakiku.
 Lidah itu merayap perlahan dari leher ke kupingku yang membuat gejolak aneh ditubuhku, di sisi lain tangan dinginnya mengelus perut dan penisku, “Aaah… emmmhhh aaahhh cu-cukup aahhh kumohon enghhh ahhh…”
 “Menangislah..mendesahlah… menggeranglah… itu akan jadi hiburan tersendiri buatku, Dobe,” katanya sambil menjilat-jilat leherku, hal aneh yang pertama kali kurasakan namun ternyata bisa membuat penisku berdiri perlahan, ditambah lagi tangannya terus bergerayang nakal disana.
 “AAAAAAAARRGGHHH AAAHHH STOP AAAAKKHH IT’S HURT… ENGHHH AAHHH…” aku menggerang sejadinya saat aku merasakan ada benda tajam yang menancap di leherku, dapat kurasakan darah segar mengalir di sana sedangkan dia terus menjilat dan menghisap leherku penuh kenikmatan, di saat yang bersamaan, jemarinya satu persatu memasuki lubangku yang ada di bawah, yang membuatku tidak bisa menahan rasa yang teramat sakit.
 “Hmmm… segar dan sempit, sempurna.. kau benar-benar typeku,” bisiknya dengan dasahan yang serak, tubuhku menggigil kesakitan, kemudian dia melepaskan jemarinya dari lubangku dan mengarahkan tangan kirinya tersebut ke penisku yang setengah tegang.
 “Emmhh… ini lebih baik… ukkhhh…. Aaahh…” aku mendesah nikmat saat tangan dinginnya itu bergerak di penisku, remasan dan kocokan yang membuatku mulai tergiur dengan permainannya sampai-sampai aku melupakan rasa sakit yang ada di leherku, di sisi lain bibir merahnya merambat ke dadaku dan menghisap nippleku penuh nafsu, aku menggeliat dan mendesah untuk menggambarkan rasa nikmatku padanya.
 “You love it? Hmmm.. I glad to hear that…” katanya yang kemudian menurunkan bibirnya ke perutku, menciumi dan menjilat perutku dengan cekatan sedangkan tangannya meremas testisku dan membuat gejolak di tubuhku semakin hebat.
 “Aaahh… emmmhh… more… I want more please aaaaahhhkk.. ooohhh…” kucoba menggerakkan kakiku dan pahaku berhasil menjepit pinggulnya, dia menatapku liar seperti sangat kelaparan dan beberapa detik kemudian dia melahap penisku dengan dasyat, aku terus menggerang dibuatnya, erangan demi erangan menggema di ruangan itu, bagaimana tidak, dia mengisap penisku dengan kuat dan menarik ulur mulutnya dengan cepat di sana, sedangkan tangannya meremas testisku.
 “Penis yang indah… bersih dan kemerahan, aku menyukainya hummmhh…” ucapnya yang kembali memasukkan penisku ke mulutnya yang dingin namun lembab, dapat kurasakan gigitan kecil yang menyengat penisku namun terasa nikmat, setelah cukup puas dia melahap penisku dia pun merangkak ke atas, kami berciuman dengan ganas, aku membalas ciumannya karena gejolak nafsu yang sudah tidak dapat kutahan. Sedangkan tangannya mengocok penisku dengan cepat.
 “Ugghhhh enghhhh emmm… ooohhh… aaaakhh… emmmhhh…” aku menggerang tertahan karena ciuman kami, aku merasa penisku semakin basah dan licin, rasa licin yang memudahkannya mempermainkan penisku, permainan yang membuatku merasa sangat nikmat.
 “Ummmhh… kau suah tidak dapat menolakku rupanya,” desisnya namun dia melepaskan tangan dan ciumannya, aku mengerutakan kening menandakan kekecewaanku, dia malah bangkit dari tubuhku dan berjalan menjauhiku.
 “Hai! Kau mau kemana! Tidak bertanggung jawab, kau sudah membuatku horny tapi kenapa meninggalkanku dalam keadaan nanggung begini?” sekitar semenit aku menunggu akhirnya aku kembali menemukan sosoknya di hadapanku, dia memegang sesuatu di tangannya, seperti penis?
 “Toy sex…” desisnya dan menyeringai mesum.
 “A-apa itu toy sex?” tanyaku gugup.
 “Alat yang akan aku gunakan untuk mempermainkanmu…” ucapnya dengan menjilat ujung toy sex itu kemudian memasukkan seluruh toy sex itu ke dalam mulutnya. Aku menelan ludahku dan penisku berdenyut-denyut rasanya.
 Dia melepaskan jubah dan celananya sehingga memamerkan tubuhnya yang padat dan atletis, aku kagum melihatnya bagaikan patung ukiran yang begitu indah, kemudian mataku turun ke arah bawah, di sana aku melihat penisnya yang sudah sangat tegang, wajahku memanas dan aku pun mengalihkan pandangan dari tubuhnya. Dia kembali merangkak menaiki tubuhku, kami saling menatap dan aku mulai mengagumi ketampanannya yang sungguh menawan.
 “Apa kau siap?”
 “Siap untuk apa?!” tanyaku dengan nada sedikit keras. Dia menyeringai kemudian turun ke bawah. Caranya menatap selangkanganku membuatku gugup, jantungku berpacu begitu cepat, apakah yang akan dia lakukan? Dia mengelus pahaku dengan lembut, dipegangnya telapak kakiku kemudian lidahnya menjilati jari dan telapak kakiku yang membuatku sangat geli, jilatannya naik ke betisku kemudian pahaku. Di sana dia memberikan beberapa tanda merah, setelah cukup puas bermain di pahaku lidahnya kembali berpindah ke lubangku, aku sedikit terkejut dan memberontak tapi dia menahan pahaku, dia membasahi lubangku dengan salivanya dan memasukkan lidahnya di dalam sana, aku memejamkan mataku begitu erat dan hampir tidak percaya dengan hal menjijikan yang baru saja dia lakukan.
 “Aaaakkhh… emmhhh… ooohhh… apa kau sudah gila haah? Aaahh…” erangku lagi saat tangannya kembali meremas penisku. Tidak lama kemudian mulutnya kembali merambat ke penisku, dia menjilati dari ujung sampai seluruh batang penisku setelah itu dihisapnya testisku dengan penuh kenikamatan.
 “Perjaka yang lezat…” desisnya dan membuat wajahku memanas.
 Dia meninggalkan sedikit air ludahnya di penisku kemudian mengocok penisku perlahan namun kemudian semakin cepat dan cepat, aku menggeliat nikmat, dia kembali menghisap penisku dengan tangannya yang meremas-remas testisku, “Sssssrrppphh… Sssssrrrrppphhh aahhh… Sssssrrppphh…” terdengar suara-suara penuh gairah yang dia keluarkan saat dia menghisap-hisap penisku dengan cepat, aku sudah tidak bisa menahan bebanku lagi, rasanya denyutan di penisku semakin deras dan…
 “HEI APA YANG KAU LAKUKAN?!!” teriakku kecewa saat aku merasakan lidahnya menutupi lubang penisku, aku menggerang hebat, rasanya kesal dan menggigil karena puncak kenikmatanku dia hambat. Tangannya terus meremas-remas testisku yang membuatku semakin geram, dan akhirnya dia melepaskan hambatan itu dan menghisap penisku dengan kecang..
 CROOOTT…. CRROOOTT… CRROOOTTT…
 Penisku memuntahkan sperma kental untuk pertama kalinya, tubuhku mengejang untuk beberapa saat namun kemudian aku lemas dan merasakan lelah yang luar biasa, “Hummm lezat…” ucapnya salbil menjilati sela-selat bibirnya yang berlumuran sperma.
 “Aku lelah sekali…” ucapku lemas, namun tiba-tiba aku merasakan ada benda aneh yang melesak masuk kedalam bokongku, “AAAAKKKHHH APAAH YANG KAU…. AAAAAKKKHH…” aku kembali menggerang hebat saat benda itu bergetar, ditambah lagi dia menggerakkan benda itu keluar masuk di sana.
 “Inilah fungsinya toy sex… untuk mempermainkanmu~”
 “Aaaakkhhh… oooohhh.. sa-sakit… aaakkkhh hentikan eummmhh aaaahh…” erangku saat getaran benda itu bertambah, tubuhku sangat lemah dan lelah, aku tidak bisa menahan air mataku karena benda aneh itu.
 “Humm… Aku masih membutuhkan servicemu, jangan pingsan dulu,” ucapnya sambil berjongkok di depan wajahku dan membiarkan toy sex it uterus bergetar di lubangku. Dia menarik daguku kemudian mengecup bibirku, “Puaskan aku…” lanjutnya. Dia mendekatkan batang penisnya ke depan wajahku, aku membesarkan bola mataku, bagaimana bisa aku harus memasukkan benda itu kedalam mulutku?
 “Ugghhh emmmhhh ummmhhh…” aku berusaha menutup mulutku rapat-rapat namun kuku tajamnya kembali muncul dalam sekejab dan menggores leherku. Dengan terpaksa aku membuka mulutku barulah kuku tajamnya kembali lenyap. Dia memasukkan penis tegaknya ke dalam mulutku, aku terbatuk-batuk karena penisnya berhasil menyentuh kerongkonganku, cukup lama aku mengulum penisnya barulah dia menarik penisnya dari mulutku, aku menatapnya lemas.
 “Hn… sudah waktunya…” desisnya diiringi seringaiyan mesum. Dia menaiki tubuhku, dia melebarkan pahaku dan melepas toy sex yang terus bergetar di lubangku. Aku menelan air ludahku saat melihatnya menjilati jarinya dengan sexy, namun…
 “Aaaakkhh… ooohhh…” aku kembali menggerang saat jari dingin itu melesak masuk ke dalam lubangku. Dia goyangkan jari-jarinya kemudian aku marasa ada benda yang lebih besar menanti di ujung lubangku, aku memejamkan mataku kuat-kuat saat tau dia menggesek-gesekkan penisnya di liang lubangku, dan penisnya masuk dengan kasar ke dalam lubangku, “Aaaakkkhh… ooohhhh emmhhh aaaarrgghhh aaahhh sakittt aahh..”
 “Sakit? Nanti kau akan meminta lebih…” desisnya, dia terus memompa lubangku dengan cepat… dinding-dinding lubangku berdenyut-denyut, tidak lama kemudian aku bisa menikmati permainannya. Aku mendesah nikmat, ingin sekali kupeluk dan cium dia namun aku dirantai Cuma bisa diam merasakan serangan yang dia berikan.
 “Aaahhkkhh… ooohhh… eemmhhh… oohhh faster aaahh….” Desahku kenikmatan, tangannya tidak diam, dia kembali meremas penisku dan membuatnya tegang kembali. Gerakan pinggulnya maju-mundur semakin menghentak dan hebat.
 “Ekkhhh…. Sudah waktunya aaakkhhh…” desahnya, dan CROOTTT… CRROOTT… CRROOTT… tubuhku mengejang saat kami mengalami klimaks bersamaan, aku dapat merasakan cairan itu di dalam lubangku dan di saat yang bersamaan dia kembali menghisap darah di leherku, aku terkulai lemas bukan hanya karena hampir kehabisan darah namun karena permainannya yang menguras tenaga.
 “A-aku akan mati… sekujur tubuhku terasa sakit.. aakkhh…” desisku lemah.
 “Aku membutuhkanmu, jangan mati. Aku akan memberikanmu kehidupan kedua asal kau berjanji akan menjadi pasanganku selamanya.”
 Aku hanya mengangguk lemah, rasanya detik-detik ajalku sudah datang. Namun dia kembali memunculkan taring tajamnya dan menggigit pergelangan tangannya, dia buka mulutku dan meminumkan tetesan darahnya untukku. Aku memajamkan mata dengan kuat dan setelah kubuka mataku menjadi merah sama sepertinya.
 “You must be mine forever…” desisnya sambil mengecup bibirku.
 “Sure… my sexy vampire…”
 END
Read More