Sore ini hujan turun dengan derasnya.
Bergumpal-gumpal awan tebal terlihat menggumpal di langit. Aku berharap hujan segera berhenti. Tuhan … plis … hentikan hujan. Hari ini aku sedang akan Nge-print TUgas Gambar dari Kampus. aku Guntur Eka WiraDhynata 21 Tahun mahasiswa salah sat PTN di surabaya . aku kuliah di jurusan arsitektur yang membuatku bolak balik print gambar . Hari ini aku akan peergi nge print Tugas ke Sidoarjo kota dekat alun alun.
Sudah pukul empat sore lewat beberapa menit.
Aku resah. Pasti hari ini tak bisa ngeprint tugas dan mengumpulkannya padahal tugas itu deadline. Lagi-lagi janjian bakal meleset lagi , aku janjian dengan Lucky . tapi lagi lagi ga jadi karena orang tuanya tidak membiarkan dia keluar . Padahal aku benar-benar ingin bertemu dengan lelaki ini.alhasil aku memutar otak untuk ngajak siapa ke sidoarjo.
Pilihanku tertuju pada OnyeUnyuk (Boy) dia dalah anak SMA yang aku kenal lewat jejaring sosial Facebook.
He’s a good boy!
Ramah , lucu ,Innocent , nyambung banget apalagi ortunya baik banget 3 kali ini aku mengajaknya keluar dan diperbolehkan.
aku langsung sms dia
“Alamat gak bisa ketemuan, dik,” pesanku
“Agak maleman dikit gak apa, mas. Disini juga ujan”
“Aku bawa jas hujan, bentar lagi aku ke sini”
“Iya mas. Aku tunggu ya”
“Oke”
Dan ternyata harapanku terkabul! meskipun hujan kami tetap berangkat ke sidoarjo buat ngeprit tugasku.
habis ngeprint aku dan boy muter muter sidoarjo ampe tak terasa jam menunjukkan pukul 10 malam . akhirnya aku nganterin pulang , tak disangka orang tuanya menyuruh aku buat nginep di rumahnya karena kasihan aku kecapekan .
“kamarku jelek ya mas …”
“Ga juga . Yang penting bisa buat istirahatlah”
“Bener mas. Badanku pegel semua nih mas”
“Halah … bilang aja butuh dipijat”a
“Nggaklah mas. Ehhh tapi mas bisa pijat?”
“Bisalah. Udah cepet copot kaosmu. Mengkurep aja disitu,” kataku sambil menunjuk satu single bed di di tengah kamarnya .
Boy langsung membuka kaosnya. Dia buka juga celana pensilnya yang agak basah karena air hujan tadi . hingga hanya menyisakan celana dalamnya . He looks sexy! Sangat seksi malah Hahaha … bukannya bermaksud menghina, tapi hidungku memang sangat peka. Barang-barang KW baunya pasti tercium walau dari jarak beberapa ratus meter sekalipun.
But … wait a minute!
Apa mataku tak salah melihat? Ada apa di balik CDnya tersebut? Seperti ada dging yang menggunduk. Bentuknya tidak seperti bulge di foto Akbar Kurniawan di session underwear photoshoot. Ini lebih ke segumpal daging yang berkumpul menjadi satu.
GLEKKK!!
Aku segera melepas baju dan celanaku yang basah kuyup. Aku hanya menyisakan celana dalam saja untuk menutupi auratku. Kunaiki pantatnya dan aku mulai memijat punggungnya.
Boy menggelinjang,”Duh sakit mas. Ya .. yang itu … iya … iya”
“Aduuuhhh sakiit mas …” teriaknya lagi.
“Iya. Habis ngapain aja kemarin, kog sampe kaku begini?”
“Ya gara gara renang ama mas kemaren ,di pandaan ”
“Oh pantesan kakunya kog kayak lingis gini …” kataku sambil terus memijat bahu, punggung da pinggangnya.
Kutarik celana dalamnya itu.
Menyembullah dua bongkah daging berwarna coklat tua dihiasi bulu-bulu halus hitam yang bertebaran di seluruh lapisan kulit pantat Boy. Yups, kulit hitam manisnya , badan meski kerempeng but he looks so sexy.
“Enak mas …,” katanya saat aku mulai memijat bagian tengah pantatnya,”Aku belum pernah dipijat dibagian itu”
“Nah … beruntung kamu ketemu aku, kan”
“Iya mas”
Beberapa saat aku mulai memijat bagian pantat Boyy. Dia mengerang, mengaduh sambil sesekali memegang
“Udah … balik badan sekarang,” perintahku pada Boyy. Aku berniat memijat dadanya. Pijatan di bagian bawah putting dada itu bisa melegakan otot-otot yang kaku di sekitar bahu.
BoY berbalik badan.
Masya Allah … aku melihat seekor ular naga yang sedang marah besar. Matanya yang cuma satu itu melotot memandangi mataku. Tubuhnya besar – merah dan panjang terlihat mengejang!
OH MY GOD!
Mataku terbeliak.
Mulutku menganga.
Lidahku menetes.
Aku ketakutan. ternyata benar katanya lok punya dia GEdong piesan euyyy
sekaligus ...
Kegirangan!
Aku masih terpana dengan pemandangan yang begitu amazing di depanku. Kontol Ary yang merah, panjang, dan kekar menyembul begitu saja di balik CDnya. "Kenapa mas?"
"Oh my God!"
"Kenapa? gede kan punyaku?"
"banget ! Ini luar biasa!" kataku sambil membelai ujung kontol Boy. Bisa kurasakan tanganku sampai bergetar ketika mulai mengelus-elus batang kontolnya. Urat-uratnya terasa berdenyut-denyut di telapak tanganku.
"Punya Kakakku di surabaya malah lebih besar dari punyaku," kata Boy malu-malu.
"Really?" aku menelan ludah. Glek banget mendengar ada naga-naga lain yang berkeliaran di balik sempak-sempak
"Mas ... nanti keluar ..." katanya saat aku mulai mengocok penisnya.
Aku berhenti mengocoknya. Kulepaskan genggamanku tanganku dari penisnya. Aku berniat menyudahi saja pekerjaanku memijatnya. Mana bisa aku mengendalikan diriku sendiri melihat penis yang sempurna seperti ini!
I can't consentrate!
I can't think anything except his penis!
All of I think just his penis!
God ... plis help me!
Aku menuju ke kamar mandi. Aku mau mandi saja. Berharap dengan mandi aku sanggup mengendalikan diriku. Aku berharap obsesiku terhadap penis Boy bisa musnah.
Baru beberapa langkah menuju kamar mandi, Boy memeluk dan menangkapku tubuhku dari belakang. Diciumnya leherku. Aku berbalik. Kubalas mencium bibirnya. Boy membalas ciumanku dengan penuh bernafsu.
Kami saling berpagut.
Kutarik celana dalamnya.bo y menarik celana dalamku juga. Penisnya bersatu dengan penisku. boy menggesekkan penisnya dengan full power ke penisku. My-my my ... kurasakan seluruh birahi langsung memenuhi seluruh kalbuku.
boy memukul-mukul adonan tepung biar molor. Ajaibnya, bukannya kesakitan yang kurasakan, aku malah kian bersemangat.
Ujung jari boy langsung menelusup masuk ke dalam anusku tanpa terkendali.
Aku sedikit kaget. Tapi terlambat. Ujung jarinya sudah menembus masuk ke dalam anusku dan mulai merangsang G-Spotku. Aku berteriak kenikmatan. ujung jarinya seperti menemukan tempat yang tepat sasaran.
boy menyorong tubuhkku. Aku memegang pinggiran meja . Bibirku masih melumat bibirnya. Sementara penisnya sudah mulai menusuk-nusuk ujung pantatku. Beberapa kali tusukan di luar kulit anusku, membuatku meradang! I really want his penis come into my ass hole!
Boy kian beringas. Diambilnya Baby Oil di Tasku dan dilumurkan di ujung kontolnya dan ujung anusku.
Aku menyeringai kesakitan saat penisnya yang besar da panjang itu mulai menyerbu anusku. BLESSS .... JrUS JRUSSS JRUSS .... penisnya masuk ke dalam tanpa hambatan.
"Perih ... sayang ..."
"Tahan mas ... enak banget pantatmu, yank ..."
"Auuhhh .... sakkittt yank ..."
"Tahan yank... "
Boy membungkam mulutku dengan ciuman bibirnya. Sementara penisnya terus bergerak keluar masuk ke dalam anusku. Perih-periihhh- perihhh ... tapi ajaib ... lama-lama aku merasaka kenkmatan yang teramat dalam. Tubuhku merasa seperti melayang entah kemana.
"Maasss ... keluar bareng mas ..."
"Ohhh yes, baby. I wanna cum"
Kulumat bibirnya kian dalam. Kuhisap seluruh cairan ludah yang ada di dalam mulutnya.Boy tak kalah beringas. Lidahnya berpputar, menyentuh dan menjilat ujung lidahku. Kami berpacu dalam gairah ...
"Masss ... urggghh ... gak tahan aku mas ..."
"Aku juga sayang ... uuuhhgg ..."
CROTTT ... CROOOTT ..Crrooot ...
Kami mencapai orgasme dalam waktu bersamaan. Sperma Boy mengalir dengan derasnya ke dalam anusku. Bisa kurasakan cairan spermanya yang hangat dan kental mengalir di saluran anusku. Sementara spermaku muncrat ke perutnya. Menggumpal dan berwarna putih.
Beberapa detik kami berhenti. Mematung. Merasakan seluruh syaraf-syaraf kami yang mengendur ... lepas dan lemas!
"Hahahaha ...."
"Kenapa kamu ketawa, yank?"
"Seneng bisa bikin mas orgasme"
"Emang kamu belum keluar?" tanyaku heran sambil mulai membersihkan tubuhku .
"Belum. Nih masih ngaceng!" katanya sambil menaik-turunkan penisnya yang memang masih besar, panjang dan tegak!
Oh God! Trus apa cairan yang kurasakan menyembur di dalam anusku tadi? Aku tak mungkin salah! Itu tadi pasti spermanya.
"Anjing ... tadi kamu belum keluar bener?"
"Belum, yank!"
boy membalut tubuhnya dengan handuk.. BUSYET! Dia benar-benar kuda jantan.
Aku tertantang dengan sikapnya seperti ini!
Aku merasa terlecehkan. Masak mantan pelacur high class dilecehkan anak muda yang baru seumur jagung begini! Shit banget, kan. Reputasiku sebagai pemuas lelaki kelas wahid bakal hancur kalau boy menceritakan kisah ini pada teman-temannya.
Aku yakin, diantara teman-temannya pasti ada temanku juga. Dunia gay kan memang sempit. Orangnya juga itu-itu saja. Aku tak maulah kisahku ini diceritakan ke teman-temannya yang lain.
Dia pasti bakal cerita bahwa kemampuan seksku hanya segini!
Dia pasti bakal cerita bahwa aku ejakulasi dini.
Aku keluar sebelum sempat memuaskan hasrat kelelakiannya ini!
Oh Oh Oh ... aku tak mau cerita itu terdengar oleh sesiapapun.
DAMNED BoY, KAMU BELUM TAHU SIAPA SAYA YA?
Aku langsung mendekati tubuhnya yang berbalut handuk diatas tempat tidur. Kusingkap handuk yang menutupi bawah perut hingga lututnya. Boy tak membantah, tak juga menolak. Dia seolah mengejekku. Dia pasti ingin membuktikan kemampuan seksku.
Kurogoh penisnya yang tegak bak tugu.
Dengan posisi duduk, kumasukkan penisnya dalam anusku. Kuambleskan hingga ke ujung pangkalnya. Ada gurat bengong di garis wajahnya. Mungkin dia heran, bagaimana aku tidak merasa kesakitan seperti saat pertamakali dia memerawani aku beberapa menit yang lalu.
Bah … apa dia pikir aku benar-benar masih perawan?
Hahaha … Mana ada sih lelaki 21 tahun masih virgin? Hidungnya saja kali yang masih perawan! Atau lubang telinganya. Atau dia ngaku-ngaku TOP! Bah … omong kosong itu semua!
“Nggak sakit, mas?”
“Nggak. Enak malah. Kontolmu nampol banget di pantatku,” bisikku.
“Shhh …” desahnya sambil menggerakkan kontolnya di dalam anusku.
“Eh … nakal!” teriakku mengaduh.
Jujur, teriakan-teriakan kesakitan di babak satu tadi itu fake saja. Kadang aku sengaja berteriak-teriak saat ML biar terkesan kayak blue film Jepang itu lho! Terbukti, brondong-brondong memang suka kalau pasangannya menjerit-jerit ketika mereka menusukkan penisnya ke dalam anus. Mereka pasti merasa hebat. Merasa gagah. Merasa kontolnya adalah kontol paling berpengalama sedunia.
Hahaha …
*
“Maaasss … aduuhhh … sumpahhh aduh …”
boy tak geli kalau daguku yang berbulu kasar mulai menyentuh-nyentuh ketiaknya. Sementara kontolnya aku gilas dengan gerakan naik-turun, ke kanan dan kekiri dengan gerakan cepat.
I call it SWING MOVEMENT.
Hanya beberapa menit saja dia berteriak-teriak. Selanjutnya dia mulai menikmati getar-getar kenikmatan. Mata boy merem melek. Tangannya malah ikutan mengatur ritme pantatku yang bergerak secara berirama memuaskan kontolnya yang binal.
“SHITTT … ENAK MAS … FUCK … I LOVE YOU MAS …”
LOVE? LOV LOV …semoga saja bukan cinta yang dia maksudkan. Semoga saja dia hanya memanggil namaku saking enaknya gerakan yang dia rasakan! You know, aku sedang malas bercinta (lagi).
“Udah mas … udahhhhh … ampun … aku cummm mas … arggghhh …”
Cret crooot criiit … kurasakan spermanya menyemprot sekali lagi. Terasa membasahi seluruh lapisan kulit anusku. Membuatku terasa nyaman dan damai. Oh MY HORSE!
Aku lemas di atas tubuhnya.
Kupeluk rapat-rapat tubuhnya. Kuciumi ketiaknya, kulit di bawah ketiaknya dan aku lelap dalam peluknya. Aku benar-benar kehabisan tenaga.bo y sepertinya juga begitu. Kami sama-sama mati dalam kenikmatan.
**
GROOOKKK … GROOOKKK … GROOOKKK …
Aku terbangun. Ya Tuhan, ternyata suara gergaji kayu itu adalah suara ngorok Ary. Kupikir hanya lelaki gemuk saja yang mengorok. Arya yang nyatanya kurus kering ternyata ngorok juga.
“Yaaa … jangan ngorok, plis …” kataku berbisik di telinganya.
boy terbangun. Dia menatapku tajam. Aku merasa sedikit bersalah karena membangunkannya. Tapi aku harus membangunkannya. Setahuku, tidur mendengkur itu tak bagus buat kesehatan. Kalau ada yang korslet, bisa-bisa kena jantung. Begitu yang kutahu.
“Aku ngorok ya mas?”
“Iya”
“Biasanya enggak lho mas”
“Iya. Makanya aku bangunkan. Takut kamu kenapa-kenapa”
“Ohhh …” keluh Ary sambil mengelus kepalaku.
Aku merasa tersanjung. Bagaimana bisa dia berlaku segentel ini? Gays … dia ini masih 15 tahun, lho! Tahu apa sih anak berumur 15 tahun tentang romantisme? Yang usianya udah 30 tahun ke atas aja kadang masih bodoh memperlakukan pasangan!
Atau jangan-jangan dia ini lelaki tua yang terperangkap di tubuh bocah 15 tahun?
Ah Onyek UnyukQ … how could you do this to me!
Sinyal Cinta nomor 1 berdering di hatiku.
**
‘Mas … laper …”
“Sama. Aku juga”
“kan kita tadi beli roti bakaer ambil gih di Tasq …”
"o ya lupa " sambil melet boy
“Kiss dulu ..” kataku sambil memonyongkan bibirku.
Dia menyeruput bibirku. Kami berciuman. Kukulum bibirnya lembut dan penuh kemesraan. boy membalas ciumanku dengan penuh bernafsu. Lidahnya membelit lidahku. Bibirnya memenuhi seluruh bibirku. Mata kami saling terpejam. Hanya bibir kami berdua yang berbicara.
Tuhan … cepat hentikan waktu!
Aku ingin semua berhenti di qwantum ini saja.
Aku ingin berada dalam pelukan cinta Boy yang hangat.
Aku ingin berada dalam dekapannya yang menyenangkan.
Aku ingin mati dalam dekapnya.
SELESAI,
Oh God! Trus apa cairan yang kurasakan menyembur di dalam anusku tadi? Aku tak mungkin salah! Itu tadi pasti spermanya.
"Anjing ... tadi kamu belum keluar bener?"
"Belum, yank!"
boy membalut tubuhnya dengan handuk.. BUSYET! Dia benar-benar kuda jantan.
Aku tertantang dengan sikapnya seperti ini!
Aku merasa terlecehkan. Masak mantan pelacur high class dilecehkan anak muda yang baru seumur jagung begini! Shit banget, kan. Reputasiku sebagai pemuas lelaki kelas wahid bakal hancur kalau boy menceritakan kisah ini pada teman-temannya.
Aku yakin, diantara teman-temannya pasti ada temanku juga. Dunia gay kan memang sempit. Orangnya juga itu-itu saja. Aku tak maulah kisahku ini diceritakan ke teman-temannya yang lain.
Dia pasti bakal cerita bahwa kemampuan seksku hanya segini!
Dia pasti bakal cerita bahwa aku ejakulasi dini.
Aku keluar sebelum sempat memuaskan hasrat kelelakiannya ini!
Oh Oh Oh ... aku tak mau cerita itu terdengar oleh sesiapapun.
DAMNED BoY, KAMU BELUM TAHU SIAPA SAYA YA?
Aku langsung mendekati tubuhnya yang berbalut handuk diatas tempat tidur. Kusingkap handuk yang menutupi bawah perut hingga lututnya. Boy tak membantah, tak juga menolak. Dia seolah mengejekku. Dia pasti ingin membuktikan kemampuan seksku.
Kurogoh penisnya yang tegak bak tugu.
Dengan posisi duduk, kumasukkan penisnya dalam anusku. Kuambleskan hingga ke ujung pangkalnya. Ada gurat bengong di garis wajahnya. Mungkin dia heran, bagaimana aku tidak merasa kesakitan seperti saat pertamakali dia memerawani aku beberapa menit yang lalu.
Bah … apa dia pikir aku benar-benar masih perawan?
Hahaha … Mana ada sih lelaki 21 tahun masih virgin? Hidungnya saja kali yang masih perawan! Atau lubang telinganya. Atau dia ngaku-ngaku TOP! Bah … omong kosong itu semua!
“Nggak sakit, mas?”
“Nggak. Enak malah. Kontolmu nampol banget di pantatku,” bisikku.
“Shhh …” desahnya sambil menggerakkan kontolnya di dalam anusku.
“Eh … nakal!” teriakku mengaduh.
Jujur, teriakan-teriakan kesakitan di babak satu tadi itu fake saja. Kadang aku sengaja berteriak-teriak saat ML biar terkesan kayak blue film Jepang itu lho! Terbukti, brondong-brondong memang suka kalau pasangannya menjerit-jerit ketika mereka menusukkan penisnya ke dalam anus. Mereka pasti merasa hebat. Merasa gagah. Merasa kontolnya adalah kontol paling berpengalama sedunia.
Hahaha …
*
“Maaasss … aduuhhh … sumpahhh aduh …”
boy tak geli kalau daguku yang berbulu kasar mulai menyentuh-nyentuh ketiaknya. Sementara kontolnya aku gilas dengan gerakan naik-turun, ke kanan dan kekiri dengan gerakan cepat.
I call it SWING MOVEMENT.
Hanya beberapa menit saja dia berteriak-teriak. Selanjutnya dia mulai menikmati getar-getar kenikmatan. Mata boy merem melek. Tangannya malah ikutan mengatur ritme pantatku yang bergerak secara berirama memuaskan kontolnya yang binal.
“SHITTT … ENAK MAS … FUCK … I LOVE YOU MAS …”
LOVE? LOV LOV …semoga saja bukan cinta yang dia maksudkan. Semoga saja dia hanya memanggil namaku saking enaknya gerakan yang dia rasakan! You know, aku sedang malas bercinta (lagi).
“Udah mas … udahhhhh … ampun … aku cummm mas … arggghhh …”
Cret crooot criiit … kurasakan spermanya menyemprot sekali lagi. Terasa membasahi seluruh lapisan kulit anusku. Membuatku terasa nyaman dan damai. Oh MY HORSE!
Aku lemas di atas tubuhnya.
Kupeluk rapat-rapat tubuhnya. Kuciumi ketiaknya, kulit di bawah ketiaknya dan aku lelap dalam peluknya. Aku benar-benar kehabisan tenaga.bo y sepertinya juga begitu. Kami sama-sama mati dalam kenikmatan.
**
GROOOKKK … GROOOKKK … GROOOKKK …
Aku terbangun. Ya Tuhan, ternyata suara gergaji kayu itu adalah suara ngorok Ary. Kupikir hanya lelaki gemuk saja yang mengorok. Arya yang nyatanya kurus kering ternyata ngorok juga.
“Yaaa … jangan ngorok, plis …” kataku berbisik di telinganya.
boy terbangun. Dia menatapku tajam. Aku merasa sedikit bersalah karena membangunkannya. Tapi aku harus membangunkannya. Setahuku, tidur mendengkur itu tak bagus buat kesehatan. Kalau ada yang korslet, bisa-bisa kena jantung. Begitu yang kutahu.
“Aku ngorok ya mas?”
“Iya”
“Biasanya enggak lho mas”
“Iya. Makanya aku bangunkan. Takut kamu kenapa-kenapa”
“Ohhh …” keluh Ary sambil mengelus kepalaku.
Aku merasa tersanjung. Bagaimana bisa dia berlaku segentel ini? Gays … dia ini masih 15 tahun, lho! Tahu apa sih anak berumur 15 tahun tentang romantisme? Yang usianya udah 30 tahun ke atas aja kadang masih bodoh memperlakukan pasangan!
Atau jangan-jangan dia ini lelaki tua yang terperangkap di tubuh bocah 15 tahun?
Ah Onyek UnyukQ … how could you do this to me!
Sinyal Cinta nomor 1 berdering di hatiku.
**
‘Mas … laper …”
“Sama. Aku juga”
“kan kita tadi beli roti bakaer ambil gih di Tasq …”
"o ya lupa " sambil melet boy
“Kiss dulu ..” kataku sambil memonyongkan bibirku.
Dia menyeruput bibirku. Kami berciuman. Kukulum bibirnya lembut dan penuh kemesraan. boy membalas ciumanku dengan penuh bernafsu. Lidahnya membelit lidahku. Bibirnya memenuhi seluruh bibirku. Mata kami saling terpejam. Hanya bibir kami berdua yang berbicara.
Tuhan … cepat hentikan waktu!
Aku ingin semua berhenti di qwantum ini saja.
Aku ingin berada dalam pelukan cinta Boy yang hangat.
Aku ingin berada dalam dekapannya yang menyenangkan.
Aku ingin mati dalam dekapnya.
SELESAI,
0 komentar:
Posting Komentar