Sementara itu di rumah nicko,
“dasar anak-anak, naruh barangnya
sendiri aja sembarangan, nanti kalo hilang aja baru repot” gumam mama nya
kristo yang melihat laptop kesayangan nicko tergeletak di atas piano.
Kring… kring… telepon rumah nicko
berdering
”hallo, selamat malam..”Tanya mama nicko mengangkat telepon
”hallo, selamat malam..”Tanya mama nicko mengangkat telepon
“ma, nanti malam nicko gag pulang
yah, nginep tempat guntur, boleh ya ma?”
jawab nicko di telepon sambil merengek rengek pada mamanya
”iya sayang, jangan lupa makan malam
lho, salam buat mamanya Guntur ya
nak…”jawab mama nicko dengan lega
Malam semakin larut, jalanan
terlihat lengang. Tepat pukul 21;00 kami sampai di rumah.
“malem om… tante… malam ini saya
mau nginep disini lagi” sapa nicko kepada kedua orang tuaku yang sedang santai
melihat televisi.
Kurebahkan tubuhku diatas pembaringan,
dinginnya suhu kamar karena hembusan AC membuatku sedikit menarik selimut. Yah…
seharian aktivitas membuatku lelah. Memang sudah biasa aku atau nicko saling
menginap di rumah masing-masing. Kami memang tidak pernah dicurigai oleh
keluarga kami, karena sikap dan perilaku kami yang terlihat sangat wajar dan
normal. Kulihat nicko juga ikut berbaring disebelahku, mata kami saling beradu
seperti hendak mencurahkan perasaan masing-masing.
“Gun…jangan pernah tinggalin aku
ya, aku sayang banget sama kamu” suara Nicko memecah keheningan kamar
“apa-apaan sih kamu pake nanya
githu segala, ya sudah pasti lah Nick, walau cinta kita ini gak wajar, aku akan
selalu menyayangi kamu dengan setulus hati” jawabku sembari ku usap rambut
Nicko yang mulai memejamkan mata.
Ku kecup kening Nicko dengan hangat dan
sejurus kemudian bibir kami pun saling beradu. Nicko nampak sangat bernafsu
sekali, kurasakan hentakan lidahnya yang liar mengaduk aduk mulutku. Cukup lama
kami berciuman hingga kurasakan beban semakin berat tubuh kristo yang sudah
menindihku. Alunan musik group band “vierra” dari cd player mengiringi suasana
menggairahkan malam itu.
Kulihat Nicko tampak kelelahan,
kupeluk tubuhnya dan dia pun merangkul aku.
”selamat tidur My prince, semoga kita bertemu di alam mimpi, I love you” bisikku pada Nicko yg sudah mulai memejamkan matanya
”love you to My beby…”jawab lirih dari mulut kristo
”selamat tidur My prince, semoga kita bertemu di alam mimpi, I love you” bisikku pada Nicko yg sudah mulai memejamkan matanya
”love you to My beby…”jawab lirih dari mulut kristo
***
Pagi itu, pukul 06;00 bel dirumah
berkali kali terdengar berbunyi,
“selamat pagi nyonya, maaf ada
keperluan apa pagi-pagi kemari” Tanya Bik Asih pembantuku yang dengan terburu
buru membuka pintu.
“saya mau jemput Nicko, mana dia,
suruh dia bangun!!!” kata tamu tersebut dengan nada yang cukup tinggi, dan yang
ternyata adalah mama Nicko
“lho… ada jeng silvy to, mari
masuk, tumben pagi pagi sekali , mau jemput Nicko yah, biasanya kan jg nanti
diantar sama Guntur toh jeng”sapa ramah
mamahku dari kejauhan yang baru keluar dari kamar
”ndak usah, saya buru buru, maaf
ya jeng ayu pagi pagi sudah merepotkan” jawab mamanya Nicko dengan muka sinis
tampak Nicko berjalan menuruni
tangga dengan mata masih sayu karena terlihat sangat ngantuk. Dan aku pun
demikian berjalan disampingnya.
“Nickooo… cepat masuk mobil, mama
buru buru” bentak mamanya sambil memandangi aku dgn mata penuh kebencian dan
berlalu meninggalakan rumah kami.
Dan kami
semua pun terheran melihat keadaan itu, termasuk mamaku yg terlihat cukup shock
tanpa bisa berkata apa apa. Waktu itu aku hanya bisa terpaku diam seribu
bahasa.
Pagi itu aku
berangkat kekampus dengan diantar pak budi sopir keluargaku. Jadwal kuliah ku
hari ini terlihat sangat padat, karena ada tugas praktikum.
Siang pukul 12;15 jam istirahat
kampus. Seperti biasa aku pun pergi ke kantin. Ku coba telepon nomor Nicko,
berharap aku mendapat jawaban atas kejadian tadi pagi.
”maaf nomer yang anda tuju sedang
tidak aktif”begitulah jawaban yang terdengar dari suara telepon
Dan kucoba berkali-kali, namun tetap saja
sama. Hingga akirnya aku dikagetkan seseorang dari belakang. Dan aku tau kalo
dia adalah Nicko. Sontak aku bangkit, hampir saja ku peluk dia karena saking
cemasnya aku memikirkan dia. Namun aku sadar kalau aku berada di kantin kampus.
“hai…handphone mu kemana Nick?
Kenapa gag aktif” tanyaku dengan nada cemas
“Gun… maafin aku ya” suara Nicko lirih memulai perbincangan.
Tampak sekali raut muka sedih
dari wajahnya. Akupun makin penasaran, kuberondong dia dengan pertanyaan…
“ada apa My Prince? Tadi pagi itu
ada apa? Kenapa mamamu tiba tiba terlihat sangat marah? Cerita dong kris?”
tanyaku dengan penasaran sembari kupegang pundak Nicko
Nicko duduk disebelahku, dengan
mata berkaca kaca tanpa berani melihat ku, dia mulai bicara.
“mamaku sudah tau hubungan kita
Gun… dan dia berencana memindahkan aku sekolah keluar negeri” kata Nicko dengan
sedikit terisak,
Dengan reflek ku seka air mata Nicko,
aku pun tidak perduli dimana saat itu aku berada. Karena yang kupikirkan adalah
Nicko “kekasihku”.
”kok bias Nick, mamamu tau dari siapa?”
tanyaku dengan nada penasaran
”Laptop kesayangan aku gun.Mamaku
menemukan laptop kesayanganku tergeletak di atas piano. Dan dia melihat
semua isi file file liburan kt di ausi pindahan dari kamera Arief” jawab Nicko
dengan nada lemas dan cucuran air mata
Kupeluk Nicko dengan erat, untung
saja waktu itu kantin sekolah sudah terlihat lengang, hanya sekelompok
cewe-cewe kampus yang sedang asik ngobrol tanpa memperdulikan kita.
”aku yang seharusnya minta maaf, karena keteledoranku hingga membuat semua ini akan berakhir” kataku pada Nicko dengan nada terbata bata
”aku yang seharusnya minta maaf, karena keteledoranku hingga membuat semua ini akan berakhir” kataku pada Nicko dengan nada terbata bata
Dan akhirnya kami saling duduk terpaku diam
seribu bahasa, hanya sesekali terlihat air mata mengalir dari pipi Nicko dan
aku. Kami sadar sebuah kata PERPISAHAN yang amat sangat kami takutkan akirnya
datang di waktu yang tidak di duga duga yang telah menyambut kami di depan
mata.
***
Malam seakan
merasakan kepedihanku, hingga bulan pun tak tampak dengan rombongan para
pengawal bintang bintang di langit. Sudah seminggu ini aku tidak pernah bertemu
dengan nicko. Berbagai usaha telah ku coba, kudatangi rumah Nicko hingga aku di
usir paksa satpam komplek, dan menghubunginya lewat telepon. Namun semua itu
sia sia.
”kamu kemana Nicko sayang… tak ada kabar sedikitpun tentang kamu, aku sangat merindukanmu” suara batinku yg sedari tadi melamun di depan Laptopku sambil memandangi foto kita saat di Aussie.
”kamu kemana Nicko sayang… tak ada kabar sedikitpun tentang kamu, aku sangat merindukanmu” suara batinku yg sedari tadi melamun di depan Laptopku sambil memandangi foto kita saat di Aussie.
Sampai sampai aku pun tak sadar
telah tertidur di atas meja hingga pagi menjelang.
Hari ini pukul 11;00 band DREAM HIGH ada
pementasan pembukaan mahasiswa baru di kampus. Aku sangat tidak bersemangat
sekali, karena kepergian Nicko yang seharusnya dia hadir disampingku melihat
performku di panggung. Entah ada dimana dia sekarang , apa yang dia lakukan
sekarang… adalah pertanyaan yang terus terngiang ngiang di telingaku.
Dua lagu telah terselesaikan kutampilkan. Aku
sadar apapun masalah yang ku hadapi aku harus se-profesional mungkin di depan
para rektor serta dosen dan orang tua wali serta para mahasiswa baru di dalam
auditorium. Kuteringat masa masa awal masuk kuliah dulu, saat itu aku marahan
ma nicko sampe aku baikan dan jadian ma Nicko.
Lamunanku
tersadar saat sang master ceremony memanggil Dream High untuk tampil kembali.
dan sebuah lagu kami bawakan, kali ini kunyanyikan lagu dari group band VIERRA
yang berjudul;
Semua Tentangmu
semua tentangmu selalu membekas di hati ini
cerita cinta kita berdua akan selalu
semua kenangan tak mungkin bisa (ku lupakan ku hilangkan)
takkan mungkin ku biarkan cinta kita berakhir
cerita cinta kita berdua akan selalu
semua kenangan tak mungkin bisa (ku lupakan ku hilangkan)
takkan mungkin ku biarkan cinta kita berakhir
ku tak rela, ku tak ingin kau lepaskan semua
ikatan tali cinta yang tlah kita buat selama ini
aku di sini selalu menanti
ku takkan letih menunggumu
aku di sini (aku di sini) selalu menanti (selalu menanti)
ku takkan letih menunggumu (menunggumu)
Entah ini sebuah kesengajaan atau kebetulan
belaka, lagu tersebut harus ku bawakan yang notabene lagu tersebut sangat
menyentuh perasaanku. Hingga tak kuasa di sela sela kulantunkan bait demi bait
air mata ini seakan jatuh di pipi. Sesekali ku tengok diantara ratusan para
penonton, berharap ada Nicko yang sedang melihatku. Hingga akir lagupun tak jua
Nicko aku dapati.
Dan tepat selesai aku tampil,
tiba tiba handphone ku berdering. Kulihat tampak sebuah nomer local yang tidak
bernama memanggilku. Dengan nada lesu kuangkatlah telepon itu,
“selamat siang, siapa ini”
tanyaku kurang semangat
“beby… ini aku beib…” suara
lantang dr seberang telepon, yang amat sangat aku kenali suara itu tak lain
adalah Nicko
“sayang kamu dimana sayang, aku
…..”tanyaku bersemangat 45, namun belum selesei ucapanku tiba tiba Nickomemotong
pembicaraanku
“aku sekarang ada di bandara
terminal 2 D, aku mohon kamu datang secepat mungkin. Pesawatku take off jam
13;55, kutunggu kamu di checkin room. Maaf aku gak punya waktu banyak. Aku
sayang kamu Guntur….”suara Nicko yang sangat jelas kudengar ditelepon.
Aku sempat tidak percaya bahwa yg barusan
telephone adalah Nicko yang sudah seminggu ini tak ada kabar, namun tiba tiba
kepanikanku muncul… kulihat jam tanganku menunjuk pukul 13;05. tanpa berpamitan
pada semua crew, aku langsung menuju parkiran mobil. Namun aku sadar dengan
waktu singkat ini rasanya aku gak mungkin bisa sampai tepat waktu bila aku naik
mobil, karena kepadatan lalulintas Jakarta. Sesaat aku berpikir, hingga muncul
ide meminjam sepeda motor Kawasaki ninja milik Arief sahabatku yang kebetulan
sedang memakirkan motornya tak jauh dari parkir mobil ku. Dengan singkat ku
jelaskan maksudku meminjam motornya yang masih tampak sangat baru, sebenernya Arief
sangat keberatan. Namun setelah kunci mobil SUV ku berikan padanya akirnya Arief
meminjamkan motornya.
***
Kuberlari mengejar waktu yang
begitu sempit, menyusuri puluhan para passenger di dalam bandara soekarno
hatta.
Waktu itu kulihat papan display departure
bertuliskan Jakarta-LA>> chek in, dan waktu menunjuk pukul 13;40. hatiku
pun makin galau tak karuan, karena Nicko tak kunjung kutemukan. Entahlah saat
itu sepertinya jantungku berdetak 1000 kali perdetik. Aku lemas dan berlinang
air mata hingga kuterduduk termangu di lantai bandara. Dan tiba tiba…kulihat
dihadapanku sepasang sepatu kets merek reebok seri terbaru lochraven yang
sangat aku kenal, yah… itu sepatu yang aku beli waktu liburan ke Australia
kemaren yang aku hadiahkan kepada Nicko. Spontan aku terbangun memandang sang
empunya sepatu.
“Nickooo…”teriakku lantang dengan
rasa kaget serta kegirangan
dan tanpa berpikir lagi langsung kupeluk erat tubuh Nicko yang berada di depanku. Demikian juga dengan Nicko, sesaat kami saling berpelukan dalam linangan air mata yang tiada henti diam seribu bahasa.
dan tanpa berpikir lagi langsung kupeluk erat tubuh Nicko yang berada di depanku. Demikian juga dengan Nicko, sesaat kami saling berpelukan dalam linangan air mata yang tiada henti diam seribu bahasa.
Mungkin benar kata pepatah “hujan
sehari dapat menghapus kemarau setahun” itulah yang aku rasakan saat ini.
Pelukan kami terlepas saat tiba
tiba seorang wanita muda mengusap pundakku,
”maaf ya GUntur… nicko harus terbang sekarang” suara lembut tadi, yang trnyata adalah Bella (cewek Nicko) yg berada di LA. Dan ternyata juga (beberapa waktu kemudian) kusadari kalau dia sebenarnya sudah tau tentang hubungan kita sewaktu liburan bersama di Australia kemaren. Dia mungkin disuruh mama Nicko untuk merubah perilaku NIcko yang suka pada sesama jenis karena Mama nicko berfikir bahwa akulah penyebab ini semua sebelum kenal aklu nicko suka dengan Bella .
”maaf ya GUntur… nicko harus terbang sekarang” suara lembut tadi, yang trnyata adalah Bella (cewek Nicko) yg berada di LA. Dan ternyata juga (beberapa waktu kemudian) kusadari kalau dia sebenarnya sudah tau tentang hubungan kita sewaktu liburan bersama di Australia kemaren. Dia mungkin disuruh mama Nicko untuk merubah perilaku NIcko yang suka pada sesama jenis karena Mama nicko berfikir bahwa akulah penyebab ini semua sebelum kenal aklu nicko suka dengan Bella .
Saat itu tidak banyak kata yang
di ucapkan NIcko menjelang detik-detik perpisahan. Hanya saja dia sempat
memberikan sebuah keping dvd yang berpita emas kecil.
”jika kamu rindu aku, maka
putarlah ini”
“jika kamu kangen aku, maka
putarlah ini”
”jika kamu ingin ingat aku, maka putarlah ini”
”namun semua ini, tak akan pernah bisa memutar kembali waktu kita”
”Nicko akan selalu sayang dan menjaga cinta GUNTUR ”
”jika kamu ingin ingat aku, maka putarlah ini”
”namun semua ini, tak akan pernah bisa memutar kembali waktu kita”
”Nicko akan selalu sayang dan menjaga cinta GUNTUR ”
Itulah ucapan terakhir dari mulut
Nicko yang kemudian dia berlalu meninggalkan aku yang sedang berdiri terpaku.
Lama aku termenung sendiri di
bandara meratapi nasibku yang terasa amat sangat pilu. Hingga kusadari hari
semakin sore dan kuputuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah hari sudah gelap, mamaku
menyambutku dengan rasa cemas karena memang sebelumnya aku tidak pernah pergi
tanpa meninggalkan pesan untuk mama.Kunyalakan laptopku diatas pembaringanku.
Dengan penuh rasa kesedihan mulai kuputar kepingan dvd yang diberikan Nicko
waktu dibandara tadi.
Dan ternyata itu adalah rekaman kita, mulai
dari masa awal kita kenal, kegiatan di kampus, latihan nge-band bareng, hingga
liburan di Australia. Semua lengkap dirangkum dalam sebuah metamorfosis GUNTUR
& NICKO WITH Chocolate FRiends.
Tuhan jika ini adalah sebuah
dosa, aku berharap ini adalah dosa termanis yang aku rasakan
Tuhan jika Kamu sayang pada kami,
maka pisahkan kami dengan kebahagiaan
Tuhan ijinkan aku tetap
menyayangi dia hingga hidup dan matiku
Itulah sepenggal doaku yang
kuucapkan selesai melihat rekaman yang dibuat nicko. Hatikupun sedikit tenang
karena terobati akan kenangan kenangan kita.
TERIMA KASIH TUHAN……
0 komentar:
Posting Komentar