part 11

Dirgantara putra 16.08 |



Sementara itu di rumah nicko,
“dasar anak-anak, naruh barangnya sendiri aja sembarangan, nanti kalo hilang aja baru repot” gumam mama nya kristo yang melihat laptop kesayangan nicko tergeletak di atas piano.
Kring… kring… telepon rumah nicko berdering
”hallo, selamat malam..”Tanya mama nicko mengangkat telepon
“ma, nanti malam nicko gag pulang yah, nginep tempat  guntur, boleh ya ma?” jawab nicko di telepon sambil merengek rengek pada mamanya
”iya sayang, jangan lupa makan malam lho, salam buat mamanya Guntur  ya nak…”jawab mama nicko dengan lega
Malam semakin larut, jalanan terlihat lengang. Tepat pukul 21;00 kami sampai di rumah.
“malem om… tante… malam ini saya mau nginep disini lagi” sapa nicko kepada kedua orang tuaku yang sedang santai melihat televisi.
Kurebahkan tubuhku diatas pembaringan, dinginnya suhu kamar karena hembusan AC membuatku sedikit menarik selimut. Yah… seharian aktivitas membuatku lelah. Memang sudah biasa aku atau nicko saling menginap di rumah masing-masing. Kami memang tidak pernah dicurigai oleh keluarga kami, karena sikap dan perilaku kami yang terlihat sangat wajar dan normal. Kulihat nicko juga ikut berbaring disebelahku, mata kami saling beradu seperti hendak mencurahkan perasaan masing-masing.
“Gun…jangan pernah tinggalin aku ya, aku sayang banget sama kamu” suara Nicko memecah keheningan kamar
“apa-apaan sih kamu pake nanya githu segala, ya sudah pasti lah Nick, walau cinta kita ini gak wajar, aku akan selalu menyayangi kamu dengan setulus hati” jawabku sembari ku usap rambut Nicko yang mulai memejamkan mata.
Ku kecup kening Nicko dengan hangat dan sejurus kemudian bibir kami pun saling beradu. Nicko nampak sangat bernafsu sekali, kurasakan hentakan lidahnya yang liar mengaduk aduk mulutku. Cukup lama kami berciuman hingga kurasakan beban semakin berat tubuh kristo yang sudah menindihku. Alunan musik group band “vierra” dari cd player mengiringi suasana menggairahkan malam itu.
Kulihat Nicko tampak kelelahan, kupeluk tubuhnya dan dia pun merangkul aku.
”selamat tidur My prince, semoga kita bertemu di alam mimpi, I love you” bisikku pada Nicko yg sudah mulai memejamkan matanya
”love you to My beby…”jawab lirih dari mulut kristo


***
Pagi itu, pukul 06;00 bel dirumah berkali kali terdengar berbunyi,
“selamat pagi nyonya, maaf ada keperluan apa pagi-pagi kemari” Tanya Bik Asih pembantuku yang dengan terburu buru membuka pintu.
“saya mau jemput Nicko, mana dia, suruh dia bangun!!!” kata tamu tersebut dengan nada yang cukup tinggi, dan yang ternyata adalah mama Nicko
“lho… ada jeng silvy to, mari masuk, tumben pagi pagi sekali , mau jemput Nicko yah, biasanya kan jg nanti diantar sama Guntur toh  jeng”sapa ramah mamahku dari kejauhan yang baru keluar dari kamar
”ndak usah, saya buru buru, maaf ya jeng ayu pagi pagi sudah merepotkan” jawab mamanya Nicko dengan muka sinis
tampak Nicko berjalan menuruni tangga dengan mata masih sayu karena terlihat sangat ngantuk. Dan aku pun demikian berjalan disampingnya.
“Nickooo… cepat masuk mobil, mama buru buru” bentak mamanya sambil memandangi aku dgn mata penuh kebencian dan berlalu meninggalakan rumah kami.
Dan kami semua pun terheran melihat keadaan itu, termasuk mamaku yg terlihat cukup shock tanpa bisa berkata apa apa. Waktu itu aku hanya bisa terpaku diam seribu bahasa.
Pagi itu aku berangkat kekampus dengan diantar pak budi sopir keluargaku. Jadwal kuliah ku hari ini terlihat sangat padat, karena ada tugas praktikum.
Siang pukul 12;15 jam istirahat kampus. Seperti biasa aku pun pergi ke kantin. Ku coba telepon nomor Nicko, berharap aku mendapat jawaban atas kejadian tadi pagi.
”maaf nomer yang anda tuju sedang tidak aktif”begitulah jawaban yang terdengar dari suara telepon
Dan kucoba berkali-kali, namun tetap saja sama. Hingga akirnya aku dikagetkan seseorang dari belakang. Dan aku tau kalo dia adalah Nicko. Sontak aku bangkit, hampir saja ku peluk dia karena saking cemasnya aku memikirkan dia. Namun aku sadar kalau aku berada di kantin kampus.
“hai…handphone mu kemana Nick? Kenapa gag aktif” tanyaku dengan nada cemas
“Gun… maafin aku ya” suara Nicko  lirih memulai perbincangan.
Tampak sekali raut muka sedih dari wajahnya. Akupun makin penasaran, kuberondong dia dengan pertanyaan…
“ada apa My Prince? Tadi pagi itu ada apa? Kenapa mamamu tiba tiba terlihat sangat marah? Cerita dong kris?” tanyaku dengan penasaran sembari kupegang pundak Nicko
Nicko duduk disebelahku, dengan mata berkaca kaca tanpa berani melihat ku, dia mulai bicara.
“mamaku sudah tau hubungan kita Gun… dan dia berencana memindahkan aku sekolah keluar negeri” kata Nicko dengan sedikit terisak,
Dengan reflek ku seka air mata Nicko, aku pun tidak perduli dimana saat itu aku berada. Karena yang kupikirkan adalah Nicko “kekasihku”.
”kok bias Nick, mamamu tau dari siapa?” tanyaku dengan nada penasaran
”Laptop kesayangan aku gun.Mamaku menemukan laptop kesayanganku tergeletak di atas piano. Dan dia melihat  semua isi file file liburan kt di ausi pindahan dari kamera Arief” jawab Nicko dengan nada lemas dan cucuran air mata
Kupeluk Nicko dengan erat, untung saja waktu itu kantin sekolah sudah terlihat lengang, hanya sekelompok cewe-cewe kampus yang sedang asik ngobrol tanpa memperdulikan kita.
”aku yang seharusnya minta maaf, karena keteledoranku hingga membuat semua ini akan berakhir” kataku pada Nicko dengan nada terbata bata
Dan akhirnya kami saling duduk terpaku diam seribu bahasa, hanya sesekali terlihat air mata mengalir dari pipi Nicko dan aku. Kami sadar sebuah kata PERPISAHAN yang amat sangat kami takutkan akirnya datang di waktu yang tidak di duga duga yang telah menyambut kami di depan mata.
***
Malam seakan merasakan kepedihanku, hingga bulan pun tak tampak dengan rombongan para pengawal bintang bintang di langit. Sudah seminggu ini aku tidak pernah bertemu dengan nicko. Berbagai usaha telah ku coba, kudatangi rumah Nicko hingga aku di usir paksa satpam komplek, dan menghubunginya lewat telepon. Namun semua itu sia sia.
”kamu kemana Nicko sayang… tak ada kabar sedikitpun tentang kamu, aku sangat merindukanmu” suara batinku yg sedari tadi melamun di depan Laptopku sambil memandangi foto kita saat di Aussie.
Sampai sampai aku pun tak sadar telah tertidur di atas meja hingga pagi menjelang.
Hari ini pukul 11;00 band DREAM HIGH ada pementasan pembukaan mahasiswa baru di kampus. Aku sangat tidak bersemangat sekali, karena kepergian Nicko yang seharusnya dia hadir disampingku melihat performku di panggung. Entah ada dimana dia sekarang , apa yang dia lakukan sekarang… adalah pertanyaan yang terus terngiang ngiang di telingaku.
Dua lagu telah terselesaikan kutampilkan. Aku sadar apapun masalah yang ku hadapi aku harus se-profesional mungkin di depan para rektor serta dosen dan orang tua wali serta para mahasiswa baru di dalam auditorium. Kuteringat masa masa awal masuk kuliah dulu, saat itu aku marahan ma nicko sampe aku baikan dan jadian ma Nicko.
Lamunanku tersadar saat sang master ceremony memanggil Dream High untuk tampil kembali. dan sebuah lagu kami bawakan, kali ini kunyanyikan lagu dari group band VIERRA yang berjudul;
Semua Tentangmu
semua tentangmu selalu membekas di hati ini
cerita cinta kita berdua akan selalu
semua kenangan tak mungkin bisa (ku lupakan ku hilangkan)
takkan mungkin ku biarkan cinta kita berakhir

ku tak rela, ku tak ingin kau lepaskan semua
ikatan tali cinta yang tlah kita buat selama ini

aku di sini selalu menanti
ku takkan letih menunggumu
aku di sini (aku di sini) selalu menanti (selalu menanti)
ku takkan letih menunggumu (menunggumu)
Entah ini sebuah kesengajaan atau kebetulan belaka, lagu tersebut harus ku bawakan yang notabene lagu tersebut sangat menyentuh perasaanku. Hingga tak kuasa di sela sela kulantunkan bait demi bait air mata ini seakan jatuh di pipi. Sesekali ku tengok diantara ratusan para penonton, berharap ada Nicko yang sedang melihatku. Hingga akir lagupun tak jua Nicko aku dapati.
Dan tepat selesai aku tampil, tiba tiba handphone ku berdering. Kulihat tampak sebuah nomer local yang tidak bernama  memanggilku. Dengan nada lesu kuangkatlah telepon itu,
“selamat siang, siapa ini” tanyaku kurang semangat
“beby… ini aku beib…” suara lantang dr seberang telepon, yang amat sangat aku kenali suara itu tak lain adalah Nicko
“sayang kamu dimana sayang, aku …..”tanyaku bersemangat 45, namun belum selesei ucapanku tiba tiba Nickomemotong pembicaraanku
“aku sekarang ada di bandara terminal 2 D, aku mohon kamu datang secepat mungkin. Pesawatku take off jam 13;55, kutunggu kamu di checkin room. Maaf aku gak punya waktu banyak. Aku sayang kamu Guntur….”suara Nicko yang sangat jelas kudengar ditelepon.
Aku sempat tidak percaya bahwa yg barusan telephone adalah Nicko yang sudah seminggu ini tak ada kabar, namun tiba tiba kepanikanku muncul… kulihat jam tanganku menunjuk pukul 13;05. tanpa berpamitan pada semua crew, aku langsung menuju parkiran mobil. Namun aku sadar dengan waktu singkat ini rasanya aku gak mungkin bisa sampai tepat waktu bila aku naik mobil, karena kepadatan lalulintas Jakarta. Sesaat aku berpikir, hingga muncul ide meminjam sepeda motor Kawasaki ninja milik Arief sahabatku yang kebetulan sedang memakirkan motornya tak jauh dari parkir mobil ku. Dengan singkat ku jelaskan maksudku meminjam motornya yang masih tampak sangat baru, sebenernya Arief sangat keberatan. Namun setelah kunci mobil SUV ku berikan padanya akirnya Arief meminjamkan motornya.
***
Kuberlari mengejar waktu yang begitu sempit, menyusuri puluhan para passenger di dalam bandara soekarno hatta.
Waktu itu kulihat papan display departure bertuliskan Jakarta-LA>> chek in, dan waktu menunjuk pukul 13;40. hatiku pun makin galau tak karuan, karena Nicko tak kunjung kutemukan. Entahlah saat itu sepertinya jantungku berdetak 1000 kali perdetik. Aku lemas dan berlinang air mata hingga kuterduduk termangu di lantai bandara. Dan tiba tiba…kulihat dihadapanku sepasang sepatu kets merek reebok seri terbaru lochraven yang sangat aku kenal, yah… itu sepatu yang aku beli waktu liburan ke Australia kemaren yang aku hadiahkan kepada Nicko. Spontan aku terbangun memandang sang empunya sepatu.
“Nickooo…”teriakku lantang dengan rasa kaget serta kegirangan
dan tanpa berpikir lagi langsung kupeluk erat tubuh Nicko yang berada di depanku. Demikian juga dengan Nicko, sesaat kami saling berpelukan dalam linangan air mata yang tiada henti diam seribu bahasa.
Mungkin benar kata pepatah “hujan sehari dapat menghapus kemarau setahun” itulah yang aku rasakan saat ini.
Pelukan kami terlepas saat tiba tiba seorang wanita muda mengusap pundakku,
”maaf ya GUntur… nicko harus terbang sekarang” suara lembut tadi, yang trnyata adalah Bella (cewek Nicko) yg berada di LA. Dan ternyata juga (beberapa waktu kemudian) kusadari kalau dia sebenarnya sudah tau tentang hubungan kita sewaktu liburan bersama di Australia kemaren. Dia mungkin disuruh mama Nicko untuk merubah perilaku NIcko yang suka pada sesama jenis karena Mama nicko berfikir bahwa akulah penyebab ini semua sebelum kenal aklu nicko suka dengan Bella .
Saat itu tidak banyak kata yang di ucapkan NIcko menjelang detik-detik perpisahan. Hanya saja dia sempat memberikan sebuah keping dvd yang berpita emas kecil.
”jika kamu rindu aku, maka putarlah ini”
“jika kamu kangen aku, maka putarlah ini”
”jika kamu ingin ingat aku, maka putarlah ini”
”namun semua ini, tak akan pernah bisa memutar kembali waktu kita”
”Nicko akan selalu sayang dan menjaga cinta GUNTUR ”
Itulah ucapan terakhir dari mulut Nicko yang kemudian dia berlalu meninggalkan aku yang sedang berdiri terpaku.
Lama aku termenung sendiri di bandara meratapi nasibku yang terasa amat sangat pilu. Hingga kusadari hari semakin sore dan kuputuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah hari sudah gelap, mamaku menyambutku dengan rasa cemas karena memang sebelumnya aku tidak pernah pergi tanpa meninggalkan pesan untuk mama.Kunyalakan laptopku diatas pembaringanku. Dengan penuh rasa kesedihan mulai kuputar kepingan dvd yang diberikan Nicko waktu dibandara tadi.
Dan ternyata itu adalah rekaman kita, mulai dari masa awal kita kenal, kegiatan di kampus, latihan nge-band bareng, hingga liburan di Australia. Semua lengkap dirangkum dalam sebuah metamorfosis GUNTUR & NICKO WITH Chocolate FRiends.
Tuhan jika ini adalah sebuah dosa, aku berharap ini adalah dosa termanis yang aku rasakan
Tuhan jika Kamu sayang pada kami, maka pisahkan kami dengan kebahagiaan
Tuhan ijinkan aku tetap menyayangi dia hingga hidup dan matiku
Itulah sepenggal doaku yang kuucapkan selesai melihat rekaman yang dibuat nicko. Hatikupun sedikit tenang karena terobati akan kenangan kenangan kita.
TERIMA KASIH TUHAN……


0 komentar:

Posting Komentar