Pagi itu suara
ayam berkokok, membangunkanku dari tidurku yang lelap. Kulihat jam dinding
menunjukkan pukul 05.00 WIB. Aku beranjak dari kasurku dan kuraih gagang pintu
kamarku, ketika pintu berhasil dibuka, tercium aroma yang sungguh menggugah
selera. “Hmm…bau apa ini, enak sekali,” kataku dalam hati. Aku menghampiri
sumber bau tersebut, ternyata dugaanku benar, itu adalah aroma dari masakan
mamaku. Mamaku memang pandai memasak tapi itu baru beliau tunjukan setelah
pertengkaran kami dulu , sebelum itu mama ga pernah ada waktu buat aku. Kulihat
masakan mamaku di atas meja makan. Ternyata mama memasak nasi goreng keju.
“Kamu sudah bangun gun?“ suara mamaku membuyarkan lamunanku yang datang
tiba-tiba dari dapur. “Ya, ma,” jawabku. “Ya udah, sholat dulu sana, terus
mandi dan ganti baju. mama masak special nih pagi ini,” ,mamaku sambil
tersenyum manis. “Tumben mah masak nasi goreng keju?” tanyaku heran. “Ya,
sekali-kali kan ga apa-apa,”. “Makasih ya mah,”. “Iya iya, udah buruan mandi
sana”.
Seusai mandi,
sholat, ganti baju dan sarapan, aku berpamitan kepada mamaku. “Mah, Guntur
berangkat dulu ya!” sahutku. “Hati-hati ya GUn,” nasihat mama. Kulihat ada 2
orang yang berdiri di depan pintu gerbang rumahku, memanggil-manggil namaku.
Arief dan Kevin. Kami bertiga berangkat menggunakan mobil milik kevin, entah
kenapa kami bertiga selalu kompak. Yah, walaupun terkadang sering berantem juga
gara-gara masalah kecil sejak kepergian Nicko ke L.A merekalah yang ,mengisi
hari-hariku. “Gun, kamu udah ngerjain tugas belum?” tanya Arief tiba-tiba.
“Udah dong, emang kamu belum ngerjain apa?” jawabku dan kembali tanya. “Belum
nih, soalnya tadi malem aku tidur awal dan lupa kalo ada tugas dari dosen.
Pagi-paginya baru inget,” kata arief. “Udah tenang aja, kamu liat punyaku aja,”
kataku menenangkan arief. Sesaat setelah aku berbicara dengan arief, kulihat
Kevin konsentrasi banget nyetir mobil.
Aku pun kuliah
sampai pelajaran kelar , aku pandangi tiap sudut ruang kuliah .aku ingat Nicko
ya NIcko ….kenapa perasaan ini ada lagi kesedihan ini . udah 3 minggu setelah
kepergiannya tapi aku tak bisa lupakannya pasti dia sudah melupakanku ,
nyatanya Dia ga ngasih kabar aku sama sekali . Dia mungkin lagi seneng-seneng
dengan Bella .
siang itu
mentari memancarkan panas yang begitu menyengat kulit dan membuatku malas untuk
melakukan aktifitas diluar rumah.dengan segelas orange juss buatan bik santi
pembantu kebanggaanku ,aku menuju halaman belakang untuk menikmati tiupan angin
sepoi sepoi yang berhembus kesana kemari dan menambah kenyamanan untuk
bersantai.tak berselang lama bik santi menemaniku untuk ngobrol ngobrol pelepas
suntuk.
”capek den ?.tanya bik asih menghampiriku
”gak kok bik,cuma kepanasan aja”.jawabku
”oh ya den,tadi bibik masak makanan kesukaan den Guntur Asam pedas ikan kerapu,ntar jangan lupa dimakan ya den.”
”eh,iya bik.makasih ya bik,udah lama Guntur gak ngerasain asam pedas buatan bibik “
”iya den.ntar dihabisin ya den biar den Guntur cepat gemuk
”bibik tenang aja,selama masih muat diperut Guntur ini pasti bakalan Guntur habisin”
”ok den.
”gak kok bik,cuma kepanasan aja”.jawabku
”oh ya den,tadi bibik masak makanan kesukaan den Guntur Asam pedas ikan kerapu,ntar jangan lupa dimakan ya den.”
”eh,iya bik.makasih ya bik,udah lama Guntur gak ngerasain asam pedas buatan bibik “
”iya den.ntar dihabisin ya den biar den Guntur cepat gemuk
”bibik tenang aja,selama masih muat diperut Guntur ini pasti bakalan Guntur habisin”
”ok den.
Setelah habis
menyantap masakan Bik Asih aku langsung ke kamar . Kurebahkan tubuhku . Aku
terdiam dan merenung di siang hari , menunggu jawaban kevin untuk segera
mempertemukanku dan arief dengan pujaan hatinya Gilang . ya ……Kita sering
sharing …”andai aja ada Nicko pasti seru,Batinku”
Setelah aku
hampir terlelap , arief sms aku mengatakan kalau Kevin Masuk rumah sakit
.sesampainya di Rumah sakit aku mendengarkan cerita arief ……
Sudah hampir dua jam kevin
mondar-mandir mengelilingi kamarnya, Kevin terlihat sangat gelisah. Berulang kali dia
melirik hp kecil yang ada di tempat tidurnya, tapi tak ada satu pun pesan masuk
yang tampak di hp itu. “Kamu kemana, sih? Kok sms ku nggak di balas- balas”
gerutu kevin sambil memencet nomer telepon dengan cepat. Sebelum kevin sempat
menelpon, sebuah SMS masuk dan di layar ponsel itu tertulis My Prince. Secepat
kilat dia membuka SMS itu lalu membacanya dengan tidak sabar. Ternyata orang
yang selama ini dia tunggu itu baru saja selesai bertanding dalam turnamen voli.
Setelah membalas SMS itu, Gilang memejamkan matanya untuk tidur, karena malam
telah larut. Keesokan harinya… Seperti biasa, Kevin selalu mengirimkan ucapan selamat pagi pada
kekasihnya sebelum dia berangkat kuliah. Namun, hatinya kembali tak tenang ketika
sang kekasih belum juga membalas SMS-nya hingga sore hari. Berkali-kali dia
mengirimkan SMS, hingga akhirnya balasan yang ditunggu datang.
“aku udah solat dan makan kok”,Gilang
langsung membalas SMS itu, tapi setelah beberapa kali SMS-an, dia merasa ada
yang aneh dengan pesan dari kekasihnya itu. Hingga akhirnya dia tahu kalau
ternyata yang membalas SMS itu bukanlah Gilang pacarnya, tapi temannya. Hal itu
membuat Gilang sangat marah dan tidak membalas SMS itu lagi. Dia berharap
pacarnya akan menghubunginya dan meminta maaf langsung padanya. Tapi
pertengkaran itu malah berlanjut hingga malam hari. Meskipun Gilang telah meminta maaf, tapi Kevin masih juga
kesal dengan sikap Gilang yang tidak mau
membalas SMS-nya.
Dan malam itu pun berakhir tanpa
ada SMS dari keduanya. Pertengkaran kedua pasangan itu berakhir dengan kata
putus yang dikirimkan lewat SMS oleh Gilang. Hal itu membuat Kevin yang sejak
awal sudah sedih akhirnya menangis di depan sahabat- sahabatnya (Aku dan
Arief). Dia tidak menyangka pacar yang selama ini sangat dicintainya ternyata
tega memutuskan hubungan mereka begitu saja. Namun, setelah mendengar alasan Gilang
yang sudah merasa tidak nyaman lagi dengan dia, Kevin akhirnya menerima
keputusan itu dengan hati yang hancur. Malam harinya, kevin yang masih stres
dengan kenyataan yang menyakitkan itu mendadak jatuh sakit. Tubuhnya demam dan
kadang dia menggigil. Dia berharap Gilang akan menghubunginya dan bilang kalau
mereka tidak jadi putus. Tapi harapan itu, hanya menjadi harapan semata, karena
tak satu pun SMS dari Gilang yang masuk
ke hp-nya.
***
Sudah hampir
seminggu Kevin sakit, hingga akhirnya dia harus di rawat di rumah sakit. Tapi
kondisinya belum juga membaik. Maag yang selama ini di deritanya ternyata sudah
sangat parah hingga menimbulkan pendarahan. Dokter pun mengatakan kalau salah
satu faktor yang menyebabkan penyakit Kevin semakin parah adalah stres yang
dialaminya hingga membuat kondisi tubuhnya menurun. Aku dan arief , sahabat
Kevin yang paling mengerti keadaan Kevin hanya bisa menatap iba tubuh sahabatku
yang sekarang terkulai lemah diatas
tempat tidur. Wajahnya pucat dan tubuhnya semakin kurus. Aku dan Arief sangat
mengerti perasaan Kevin yang merasa sangat kehilanganGilang kekasihnya. Kadang samar-samar dia mendengar
Kevin menyebut nama Gilang dalam tidurnya, dan hal itu membuat aku dan Arief menangis, tak sanggup melihat penderitaan yang
di rasakan oleh sahabatku itu.
“Vin, gmn keadaan kamu sekarang?” tanyaku dan Arief
ketika sahabatku baru saja bangun.
“Alhamdulillah udah mendingan, udahlah nggak
usah cemas gitu” jawab Kevin , wajahnya terlihat pucat.
“Kamu masih mikirin gilang, ya?” “Maksud
kamu?” “Dari kemarin aku dengar kamu memanggil nama Gilang berkali-kali saat
kamu lagi tidur. Kamu kepikiran dia lagi?” tanya arief cemas.
“Iya, aku kangen sama dia. Apa dia
menghubungimu?” jawab kevin.
“Setahu aku,
sih, belum ada SMS ataupun telepon dari dia. Kenapa?” tanyaku
“Enggak apa-apa, cuma mau tahu aja dia peduli
atau nggak” jawabnya, wajahnya terlihat sedih.
“Apa perlu aku telepon dia untuk kasih tahu
keadaan kamu?”, ujar arief
“Enggak usah,
aku nggak mau dikasihani sama dia.” , jawab kevin
Aku dan arief hanya
bisa diam mendengar jawaban sahabat kita itu. Rasa kagum dan sedih bercampur di
hatinya. Kagum akan ketegaran sahabatku itu, tapi sedih melihat penderitaan
yang harus dialami Kevin. Aku dan arief tahu di saat sakit seperti itu, pasti kevin
ingin gilang ada bersamanya, dan nggak meninggalkannya seperti ini. Hampir tiga
minggu Kevin di rawat di rumah sakit, dan selama itu juga aku dan arief selalu
memperhatikan perkembangan kesehatan sahabat kita. Setiap kali Kevin merasa
sakit di tubuhnya ataupun tubuhnya demam, Kevin selalu mendengarkan sebuah lagu
ciptaan Gilang, mantan kekasihnya. Dan seperti mukjizat, keadaan Kevin perlahan
membaik setelah mendengar lagu itu.arief akhirnya mengerti kerinduan Kevin pada gilang
sangatlah besar hingga menyiksa seluruh tubuhnya bukan hanya hatinya. Hingga
suatu hari, tanpa sepengetahuan ‘Kevin dan aku, arief menelpon gilang yang ada di luar kota. Dia menceritakan
keadaan Kevin pada cowok itu, dan dia juga meminta gilang untuk datang menemui
kevin. Tapi, Gilang masih belum juga mau menemui Kevin.
“Aku mohon sama
kamu, Kevin butuh kamu. Tolong datanglah ke Jakarta dan temui Kevin walaupun
hanya sebentar” ucap arief.
“Aku belum bisa
menemui dia, lagipula kehadiranku malah bisa membuat dia semakin sakit” jawab gilang.
“Satu kali saja,
tolong temui dia. Mungkin dengan bertemu denganmu dia bisa sembuh. Atau kamu
akan menyesal” paksa arief.
“Apa maksud kamu? Memang penyakitnya itu
parah?” ,tanya Gilang
“Datang dan
lihatlah sendiri keadaan ‘Kevin sekarang. Sebelum kamu menyesal untuk
selamanya” ucap Arief sebelum mengakhiri teleponnya.
* *
*
Beberapa hari setelah telepon itu, Gilang
mengabari Arief kalau dia akan ke Jakarta untuk menemui Kevin. Arief yang mendapat kabar menggembirakan itu
langsung menemui Kevin. Tapi sayangnya Kevin sedang tidur saat itu. Arief hanya
bisa menunggu, sampai Gilang tiba di
Jakarta dua hari lagi.
Hari itu akhirnya tiba juga.Gilang ,
orang yang selama ini di tunggu kedatangannya oleh Kevin ,aku ,dan arief
akhirnya datang. Dia meminta aku dan arief mengantarkannya ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, Gilang terdiam melihat keadaan cowo yang ada di kamar
rawat itu. Sosok yang selama ini tidak pernah di jumpainya, kini dilihatnya
dengan kondisi yang memprihatinkan. Selang infus terpasang di tangannya,
matanya terpejam, tapi di kedua telinganya terpasang headset agar Kevin bisa selalu mendengarkan lagu musik yang bisa
menenangkan.
“Dia hanya sedang tidur. Tunggu
saja, sebentar lagi juga dia bangun” ucap Arief yang berdiri di belakang Gilang.
“Sudah berapa lama dia seperti
ini?” tanya Gilang, dia mulai berjalan mendekati tempat tidur Kevin.
“Hampir satu bulan dia terbaring di
tempat tidur itu. Sekarang coba kau dengar lagu yang sedang di dengarkan Kevin”
ucap Arief sambil melepas satu headset itu dan memberikannya pada Gilang.
Gilang terkejut ketika mendengar lagu itu,
lagu yang pernah dia ciptakan untuk Kevin dulu. Dia tidak menyangka cwo itu
masih menyimpan rekaman lagu itu. Kedua matanya menatap wajah Kevin yang
tertidur. “Itulah yang membuat Kevin bertahan selama ini. Itu yang dia lakukan
bila sedang merindukanmu. Suaramu yang sangat dia rindu” ucap Arief. Gilang
yang masih merasa terkejut perlahan memegang tangan Kevin , kedua matanya tak
lepas dari wajah Kevin. Terlihat masih ada kasih sayang yang dalam dari tatapan
itu.
Tiba-tiba tangan yang di pegang Gilang
bergerak, Kevin bangun dari tidurnya. Dan dia terkejut ketika ada seorang cowok
duduk di sampinya sambil memegang tangannya.
“Tenang, vin. Dia Gilang, orang yang selama
ini kamu rindu” ucap Arief.
“Gilang? Kenapa bisa ada disini?” tanya Kevin
yang masih terkejut
. “Maaf, ya. Aku yang menelpon dia
dan meminta dia untuk datang menjengukmu. Karena aku nggak tega melihat kamu
seperti ini terus.” “Kenapa kamu bisa sampai kayak gini? Kenapa kamu nggak
menjaga kesehatanmu?” tanya Gilang yang masih tetap menatap wajah Kevin
. “Itu bukan urusanmu” sahut Kevin
sambil melepaskan genggaman Gilang.
“Waktu itu kamu kan udah janji, bisa terima
keputusanku untuk mengakhiri hubungan kita, dan berjanji akan baik-baik saja.
Tapi kenapa sekarang kamu kayak gini?” Kevin hanya diam dan memalingkan
wajahnya dari Gilang. Sementara Gilang masih terus berbicara pada Kevin. Arief
yang melihat itu hanya berharap keadaan Kevin akan membaik setelah bertemu Gilang.
Dan ternyata benar, setelah berdebat cukup lama akhirnya Kevin dan Gilang mulai
akrab kembali. Wajah Kevin yang tadinya pucat juga mulai berubah cerah.
Pertemuan antara Kevin dan Gilang terus berlangsung selama seminggu, dan selama
itu keadaan Kevin berangsur membaik.
0 komentar:
Posting Komentar