part 13

Dirgantara putra 16.11 |



Suatu hari, Kevin ingin pergi ke pantai bersama Gilang, dia ingin melihat sunset bersama orang yang di cintainya. Walaupun awalnya dokter, orang tua Kevin, dan Gilang tidak setuju, tapi demi kesembuhan Kevin, akhirnya mereka menyetujui permintaan Kevin itu. Dan pergilah mereka berdua ke pantai untuk melihat sunset. Di pantai itu, Gilang menyanyikan lagu yang baru di buatnya untuk Kevin . Lagu yang liriknya adalah ciptaan Kevin, dulu dia pernah meminta Gilang untuk menciptakan lagu dari lirik yang dibuatnya. Dan kini lagu itu telah selesai dan Gilang menyanyikannya secara langsung untuk Kevin. Keadaan yang sangat romantis itu membuat Kevin bahagia. Berkali-kali dia tersenyum dan tertawa saat bersama Gilang. Kebahagiaan yang entah akan bertahan sampai kapan.
 “Aku bahagia banget hari ini, karena bisa pergi sama kamu, tertawa dan melihat sunset bersama kamu. Dan yang lebih membahagiakan, aku bisa mendengar lagu itu secara langsung” ucap Kevin  sambil memandang langit.
“Aku juga senang bisa jalan sama kamu. Makanya kamu harus cepat sembuh, nanti kita bisa jalan- jalan lagi” sahut Gilang.
“Iya. Rasanya aku nggak ingin ini berakhir, aku ingin terus bersama kamu. Bahagia seperti ini.” Gilang hanya bisa tersenyum mendengar ucapan Kevin. Lalu mencium kening Kevin dengan lembut. Kevin yang terkejut hanya bisa menatap Gilang, lalu tersenyum.
“Aku sayang kamu. Cepat sembuh, ya” ucap Gilang.
 Air mata mengalir dari mata kevin. Suasana mengharukan itu terlihat sangat membahagiakan. Setelah itu mereka kembali ke rumah sakit karena Kevin masih harus di rawat.
* * *
                Sebuah kabar mengejutkan membuat Gilang dan Arief datang ke rumah sakit lebih pagi dari biasanya. Keadaan Kevin yang belakangan ini mulai membaik, tiba-tiba drop. Semua dokter dan perawat sibuk mengatasi keadaan itu. Sedangkan Gilang, Arief dan keluarga Kevin hanya bisa menunggu dan berdoa dari luar ruang ICU. Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya dokter membolehkan mereka untuk masuk ruangan itu dan melihat kondisi Kevin yang sudah sadar. Wajah cwo itu semakin pucat dan tubuhnya dingin. Tapi dia masih tersenyum saat melihat keluarga dan dua orang yang berharga baginya itu masuk ke kamarnya.
 “Kamu nggak apa-apa kan, sayang?” tanya orang tua Kevin.
 “Aku baik-baik aja kok, Bu” sahut Kevin  yang masih lemah.
 “Gilang, aku mau mendengar kamu menyanyi. Tolong nyanyikan lagu itu sekarang. Aku mau dengar” ucap Kevin dengan suara yang hampir seperti bisikan.
“Nanti saja, sekarang kamu istirahat dulu” sahut Gilang.
“Aku mau mendengarnya sekarang. Aku lelah, ingin istirahat. Aku ingin mendengar lagu itu untuk menemani tidurku.” “Nyanyikan saja” ucap Ibu Kevin.
                Akhirnya Gilang menyanyikan lagu yang ingin di dengar Kevin itu. Tangannya menggenggam tangan Kevin yang dingin, Kevin juga menggenggamnya dengan erat seperti tak mau lepas lagi. Perlahan matanya terpejam dan akirnya dia tertidur.
                Tapi bukan tidur biasa, karena monitor yang menunjukkan gerakan jantung Kevin perlahan berhenti, hingga akhirnya sebuah garis muncul di monitor itu. Dan tak ada lagi pergerakan grafik detak jantung Kevin. Gilang yang dari tadi menggenggam tangan Kevin merasa tangan Kevin perlahan melepas genggamannya. Mereka terus memanggil Kevin, tapi dia tidak juga membuka matanya. Dokter juga sudah mengatakan kalau Kevin telah pergi untuk selamanya.

                  Air mata seperti tak bisa berhenti mengalir dari mata keluarga, Arief , aku dan Gilang. Aku dan Mereka tidak menyangka, Kevin yang mereka kira akan segera sembuh ternyata meninggalkan mereka secepat itu. Begitu juga Gilang, dia tidak mengira kalau lagu yang
dia nyanyikan itu adalah lagu terakhir untuk Kevin. Sebelum wajah Ita di tutupi kain putih, Gilang mencium kening cwo  yang pernah di cintainya itu dengan lembut.
“Selamat jalan, sayang. Maafkan aku yang telah membuatmu seperti ini. Semoga kau tenang disana.”

***
Seusai pemakaman Kevin , aku dan arief memandangi pusara sahabat kami yang kini tak akan lagi ada disamping kami . Aku ingat ketika Kevin waktu SMA yang menyukaiku dan Bersaing dengan Nicko dan sempat berantem dengan Arief . Tapi semua itu akan jadi kenangan manis . Tapi yang paling memiluklan adalah Kevin pergi ketika dia menemukan Cinta nya ….
Sahabat adalah hal yang paling berharga , kini yang kumiliki hanya arief karena Nicko telah pergi ke L.A dan Kevin telah pergi ke surga untuk selamanya . Tuhan Kirimkan kami malaikatmu lagi untuk hiasi hari hari kami.

0 komentar:

Posting Komentar