part 5

Dirgantara putra 15.58 |



Aku berangkat menuju tempat futsal bersama Arif, kulihat disana sudah ada teman-teman sekelasku dan tentu ada Kevin. Teman-teman sekelas pun sudah ada, namun kulihat Nicko belum datang. Tak lama kemudian Nicko pun datang dan bergabung bersama kami. Kulirik lagi Kevin, sepertinya ia masih menunjukkan tatapan tidak sukanya terhadap Nicko.
Permainan pun dimulai. Aku hanya menonton saja, dan sesekali menyemanArief Nicko. mereka tidak begitu memikirkannya, namun Arif dan Kevin terlihat memperhatikan aku dengan tatapan aneh, lagi, lagi dan lagi. Tak terasa permainan pun telah selesai, scorenya imbang. Aku sambut Arif dan Nicko dengan senyuman hangatku dan aku memberikan mereka masing-masing satu botol minuman isotonic.
Aku perhatikan Nicko, ia terlihat semakin keren karena keringat yang membasahi tubuhnya. Akupun heran dengan diriku, mengapa aku malah terus-terusan memperhatikan Nicko. Lalu aku beranjak memperhatikan Arif, kulihat ia juga sama seperti Nicko, namun entah kenapa aku merasa biasa-biasa saja terhadapnya.
Aku beralih hendak memperhatikan Kevin, dan ternyata ia sedang menatap kearahku saat aku manatap kearahnya, pandangan kami beradu, dan jantungku berdebar keras sekali. Tiba-tiba tepukan dibahuku membuatku kaget setengah mampus, sehingga secara refleks aku loncat. Kulihat Nicko dan Arif tertawa-tawa melihat ekspresiku yang seperti kepiting rebus.
“Kurang ajar, kalo aku jantungan gimana? Hah?” sungutku kesal
“Hahahaha” tawa mereka berdua
“Itu sama sekali tidak lucu” semprotku kesal
Aku pun kesal, segera kuambil kunci motorku yang aku simpan diatas meja tempatku duduk. Aku berlalu meninggalkan mereka yang masih tertawa menuju parkiran dengan perasaan yang campur aduk, malu, kesal dan senang. Mereka pun mengejarku.
Dan entah tangan siapa yang memegang pergelangan tanganku. Aku banting tanganku, untuk melepaskan pegangannya. Dan betapa kagetnya aku, dengan siapa yang barusan memegang pergelangan tanganku, ya dia Kevin. Karena, aku sedang kesal aku berlalu saja meninggalkannya.
Aku lihat sekilas, Nicko dan Arif seperti setengah melongo melihatku. Mereka pun mengikutiku sampai parkiran.
“Gun maafin kita dong, kita kan bercanda tadi” ujar Nicko sambil menahan tawa
“Iya, aku ngga marah lagi kok, aku kesal aja tadi, kaget beneran sumpah deh”
“Hehehe, kita janji deh ngga bakal ngagetin lagi” janji Arif
“Kalo aku ngga janji” ledek Nicko
Karena kesal dengan tingkah laku Nicko yang dari tadi mengajakku bercanda terus, aku jitak saja ia.
“Aduh, sakit tau” ia meringis sambil memegangi bagian kepala yang aku jitak
“Hahaha rasain, emang enak” ledekku
“Udah yuk, kita pulang aja” ajak Arif
Kami pun menaiki motor kami masing-masing, Nicko membawa motornya sendiri dan Arif bersamaku. Kulihat Kevin masih ditempat tadi saat aku meninggalkannya. Ia terlihat cemberut, aku kasihan juga padanya. Jujur tadi aku senang saat ia memegang pergelangan tanganku, aku jadi berharap lagi untuk bisa berteman dekat dengannya.
*****
Hari ini adalah hari pertandinganku, namun aku tetap harus mengikuti upacara disekolah dulu, baru aku berangkat menuju kolam renang tempat pertandinganku. Setelah upacara selesai, guru olahraga menyebutkan satu persatu nama-nama siswa yang mengikuti pekan olahraga kota dari semua cabang.
Dan saat cabang renang disebutkan, kukira hanya aku yang ikut, ternyata Kevin juga ikut, aku jadi heran, dia ikut klub renang dimana, kok bisa ikut juga.
Setelah semua nama-nama siswa yang mengikuti pekan olahraga kota disebutkan, kami semua disuruh langsung menuju ketempat pertandingan masing-masing, ada yang bawa mobil dan motor masing-masing, dan bagi siswa yang tidak membawa kendaraan, mereka naik mobil sekolah.
“Sukses ya Gun” ujar Nicko memberi semangat seraya menepuk bahuku
“Iya, do’akan saja ya” sahutku
“Ngomong-ngomong itu Kevin ikut juga ya?” timpal Arif
“Iya, aku juga baru tau, soalnya aku belum pernah liat dia di event-event lain” jawabku sekenanya
“Oh ya udah gih berangkat sana, sukses ya” ujar Arif
“Iya. Amiin” jawabku singkat
*****
Aku mengikuti nomor renang gaya dada 200m, gaya bebas 100m, dan gaya kupu-kupu 50m. Pada gaya dada 200m aku bertemu dengan Kevin. Dan hasilnya aku kalah, aku mendapat juara 2, dan ia juara 1 nya.  Pada gaya bebas 100m aku mendapat juara 1, aku pun senang, namun pada gaya kupu-kupu 50m, aku kalah dan tidak mendapatkan apa-apa. Aku memang kurang mahir gaya kupu-kupu.
Sedangkan kulihat Kevin, sepertinya ia mengikuti semua nomor renang yang 200m dan hasilnya menakjubkan, ia memenangkan semua nomor yang ia ikuti, aku jadi kagum padanya. Namun aku juga sedikit kesal padanya, karena dari tadi aku dan dia sama sekali tidak tegur sapa, seperti orang tidak kenal saja, padahal kita satu kelas, setidaknya menegur lah, ini sama sekali tidak, senyum saja tidak.
Setelah penyerahan medali dan hadiah, aku pun langsung bergegas pulang kerumah, tanpa menghiraukan Kevin.
“Bodo amat, dia aja kayak ngga kenal sama aku, ngapain juga aku perduli” gerutuku dalam hati
Begitu sampai dirumah, aku pun langsung tidur sepuas-puasnya, sampai ada yang membangunkanku. Ternyata dia adalah Nicko, kulihat ia masih memakai seragam sekolah, lalu kulirik jam didinding kamarku, ternyata sudah jam 14.15, berarti ia langsung kesini dari sekolah, karena sekolah pulang pukul 14.00.
“Hei atlit, gimana nih?” katanya seraya duduk dimeja belajarku dan menatapku
Aku bangun dari tempat tidur dan duduk ditepi ranjang.
“Cuma dapet 2 medali” ujarku malas
“Lumayanlah, haha”
“Iya sih, tapi Kevin hebat loh, dia dapet juara 1 dari semua nomor yang dia ikuti” ujarku antusias
“Oh” rensponnya singkat dan datar
Aku merasa Nicko kurang suka membahas tentang Kevin. Sebenarnya aku juga malas membahas tentangnya, karena dia juga tadi sombong denganku, tapi entah kenapa tadi bibirku langsung nyeplos saja tanpa permisi. Segera kualihkan pembicaraan, agar Nicko tidak bĂȘte lagi.
“Hmm. Tadi ada tugas ngga?”
“Tugas? Kok nanya ke aku, nanya ke Arif sana, aku tadi ga konsen” ujarnya
“Oh iya ya, aku tahu pasti kangen ma aku”
“Iya, kamu ingetnya sama aku aja sih” ujarnya pede
“Iya inget ama kejahilan kamu” ujarku bercanda
“Tapi seneng kan?”
“Seneng embahmu! Hahaha”
“Woo”
“Wlee” balasku seraya menjulurkan lidah
“Minggu depan kita UTS kan?” tanyaku memastikan
“Iya, belajar bareng yuk, aku lemah dikimia nih” ujarnya antusias
“Yuk, aku lemah dimatematika ama fisika nih, kamu bisa matematika kan?”
“Iya, berarti kita tinggal cari ahli fisika aja, siapa ya kira-kira?”
“Hmm Arif, dia kan olim fisika!” ujarku semangat
“Ok sip”
“Mulai besok aja ya, pulang sekolah kita belajar bareng, aku ngga ikut bimbel dulu deh”
“Ok deh boss”
Nicko pun pamit pulang, ia mengambil tasnya yang tergeletak disisi kasurku, lalu meninggalkanku.
*****
Detik berganti menit. Menit berganti jam. Dan jam berganti hari. Tak terasa sekarang sudah waktunya UTS. Hari-hari sebelum UTS, aku sudah belajar dengan giat bersama Nicko dan Arif, agar nilai UTS ku bagus-bagus. Namun aku tetap masih merasa kurang kuat dimatematika dan fisika. Tapi aku tidak menyerah begitu saja, setiap malam aku ulang-ulang lagi latihan soal-soal agar aku lancar mengerjakan soal-soal ulangan esok harinya.
Hari ini adalah hari ketiga UTS dan kebetulan jadwalnya fisika dan matematika. Sebuah percampuran yang sangat tidak bagus, karena dua-duanya bisa membuat kepala orang mengeluarkan asap.
Jam UTS pertama adalah fisika. Setelah soal dibagikan, langsung kulahap satu persatu, ada yang rasanya enak dan tak sedikit pula yang rasanya pahit, sehingga membuatku pusing, oh mekanika fluida, engkau begitu menjijikan dimataku, aku pusing melihatmu. Tak terasa waktu UTS untuk fisika pun selesai, aku mengumpulkan lembar jawabanku kepengawas dengan tidak bersemangat, lalu aku keluar dari ruangan untuk istirahat sejenak, sebelum UTS matematika dimulai.
Diluar ruang UTS ku sudah ada Nicko dan Arif, mereka berdua terlihat begitu bersemangat membahas soal-soal fisika tadi, sedangkan aku tidak tertarik sama sekali, aku muak, mending aku disuruh ngerjain 100 soal kimia, daripada disuruh ngerjain 10 soal fisika.
Aku pun membuka buku paket matematikaku, bermaksud untuk mengerjakan soal-soal latihan lagi, agar semakin mantap. Nicko dan Arif tetap asik membahas soal fisika tadi tanpa menghiraukanku. Sampai akhirnya bell berbunyi, menandakan UTS matematika siap dimulai. It’s time to fight.
Begitu melihat soal-soal matematika, aku langsung lemas sejadi-jadinya, karena tipe latihan-latihan soal yang aku kerjakan sebelum UTS hanya keluar beberapa nomor saja, dan sisanya lebih rumit lagi, bahkan guru matematikaku pun belum pernah memberikannya.
Aku pun putus asa, aku melirik kearah Arif, dia ada didepan Kevin dan Kevin ada didepanku.
“Rif, liat dong” bisikku
Yang dibisikkin malah cengar-cengir kecut doang, menandakan dia juga kesulitan sepertiku. Aku pun jadi lemas, kalau sampai nilai UTS ku ada yang dibawah 80, pasti orangtuaku akan memarahiku. Lalu aku mencoba peruntungan dengan melirik lembar jawaban Kevin.
Dan syukur, keberuntungan memihak padaku, karena bangku Kevin tepat didepanku, jadi aku bisa melihat dengan jelas lembar jawabannya, segera aku copy paste jawabannya, aku tidak ragu dengan jawabnnya, karena ini kelas unggulan dan dia juga ikut olim matematika.
Baru setengah aku copy paste jawabannya, ia menengok kearahku, sontak aku jadi salah tingkah, tertangkap basah sedang mengcopy paste jawabnnya tanpa izin, sungguh tidak elite. Aku langsung pura-pura mengerjakan soal. Namun tetap saja, mukaku merah sejadi-jadinya.
“Minjem penghapus dong” ujarnya
Aku tidak menjawab, aku langsung memberikan penghapusku kepadanya, tanpa melirik sedikitpun. Entahlah bagaimana tingkahku. Lalu ia mengembalikan penghapusku dan berterimakasih, aku lirik ia sebentar, kulihat ia sedikit tersenyum geli, mungkin ia menyadari apa yang aku lakukan tadi.
Tak terasa UTS pun sudah berakhir dan sekarang sudah belajar seperti biasanya lagi, dan tentunya kita tinggal menunggu pembagian hasil UTS hari sabtu ini. Karena wali kelasku sedang pra-jabatan PNS, jadi kelasku belum dibagikan hasil UTS nya, padahal kelas lain sudah semua. Entah kapan dibagikannya, mungkin senin.
Hari ini aku berangkat agak pagi, karena aku bangunnya kepagian. Sesampainya diparkiran motor, hanya baru ada beberapa motor siswa, karena memang masih terlalu pagi. Aku berjalan menyusuri koridor menuju kelasku, lalu samar-samar terlihat dari jauh Kevin berjalan bersama guru kurikulum menuju ruang guru. Kevin pun melihatku, lalu memanggilku.
“Guntur” panggilnya setengah berteriak
‘Angin apa yang bikin dia manggil aku?’ tanyaku dalam hati
Lalu aku sahut panggilannya.
“Ya” sahutku
“Wali kelas kita kan lagi ngga ada, jadi kita disuruh masukin hasil UTS anak-anak kelas kedalam map untuk dibagikan” jelasnya hangat
Aku hanya mengangguk saja bagai terhipnotis mengikutinya keruang guru bersama guru kurikulum. Lalu kami pun langsung menuju kemeja wali kelas kami, hasil UTS dan mapnya kami bagi dua, lalu kami memasukkan hasil UTS anak-anak kelas satu persatu kedalam map, rata-rata IP nya 83an. Dari tadi suasana sunyi, tidak ada yang membuka pembicaraan antara kami berdua. Aku smamak mencari hasil UTS ku, namun tidak ada, mungkin ada dibagian yang Kevin masukkan. Aku jadi penasaran.
Kulirik ia, ia sedang berhenti sejenak mengamati satu lembar hasil UTS, mungkin miliknya, aku intip, ternyata benar, itu punyanya, kulihat IP nya, fantastis 86,76. Belum lagi nilai matematika, fisika, kimia dan biologinya. Semuanya diatas 80. Bahkan matematikanya 90. Yaiyalah dia kan olim matematika.
Lalu bagaimana denganku.  Aku hanya yakin diantara matematika, fisika, kimia dan biologi. Yang nilainya diatas 80 hanya kimia dan biologi. Lalu kami melanjutkan lagi pekerjaan kami, namun ternyata mapnya kurang, ada beberapa hasil UTS teman-teman kami yang belum kebagian map, lalu kami memberitahu kepada guru kurikulum bahwa mapnya kurang, dan guru itu menyuruh kami membeli ditempat photo copyan.
Sebenarnya aku malas sekali, pagi-pagi disuruh-suruh ngga jelas begini, tapi karena ada Kevin aku jadi bersemangat sekali. Kamipun berjalan keluar halaman sekolah menuju photo copyan yang berada disamping sekolah. Ia berjalan didepanku, aku membuntutinya, sesekali aku curi-curi pandang. Sampai disana ternyata photo copyannya masih tutup. Kamipun memutuskan untuk mencari photo copyan diluar dengan menggunakan motornya Kevin. Aku dibonceng olehnya. Senang sekali rasanya.
Akhirnya selesai juga, aku berjalan menuju kelas bersama Kevin dengan hati berbunga-bunga. Ia juga nampak cerah. Segera aku duduk ditempatku bersama Arif.
“Darimana Gun? Cerah banget kayaknya” ujarnya dengan tatapan aneh
Aku ceritakan semuanya dari awal dengan antusias, sehingga aku merasa ia sedikit curiga dengan tingkahku. Tapi, aku tidak mengerti apa yang ia curigakan.
Sore harinya aku pulang dan mendapati papa dan mama aku sudah ada di rumah . aku berikan hasil UTS ku kepada mamaku, dan ternyata benar, terjadi kiamat kecil, yang mungkin Tuhan bikinkan khusus untukku.
“Kamu ini gimana sih, mama udah bela-belain daftarin kamu bimbel ini itu, tapi nilai fisika dan matematika kamu dibawah 80!” ucap mamaku tegas
Padahal hanya nilai matematika dan fisika saja yang dibawah 80, itu pun tipis, matematika 79 dan fisika 77, tapi aku dimarahin habis-habisan. Bahkan nilai kimiaku 100 dan biologi 90 pun tidak digubris sama sekali, seolah tidak ada artinya jika masih ada nilai yang dibawah 80.
“Tapi ma…” aku berusaha menahan untuk tidak melawan
“Tapi apa? Kamu ini mau mama rencanakan masuk kedokteran, tapi kalau nilai kamu segitu mana bisa!!! Minimal tuh kamu harus seperti ayah kamu, kalau bisa lebih” lanjutnya
“TERSERAH KALIAN LAH, SAYA BUKAN BONEKA YANG BISA KALIAN MAININ SESUKA HATI KALIAN TANPA PERASAAN, LAGIAN SAYA JUGA GA MAU MASUK KEDOKTERAN, SAYA GA MINAT SAMA SEKALI” bentakku lancang
“KAMUUU!!” jerit mamaku seraya hampir menampar mukaku, namun dengan sigap ayahku menahan tangan mamaku.
“TERSERAH” bentakku
Akupun meninggalkan mereka keluar rumah dengan berjalan. Aku terus berjalan tak tentu arah. Aku sangat kesal dengan kedua orang tuaku. Dari masih SD aku sudah dismamakkan les ini itu dan aku sama sekali sulit mendapatkan yang namanya kebebasan untuk bersosialisasi, sehingga aku tidak terlalu banyak teman. Namun aku masih ikhlas saja mengikutinya, karena dulu orangtuaku masih memperhatikanku, karena mereka belum sesukses sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar